KLEKK
sekarang sudah pukul 12 malam, namjoon memasuki kamarnya. Ia lelah karena seharian harus mengurus para maknae dan dorm. Meskipun di bantu oleh Hoseok dan Yoongi, dia merasakn penat yang luar biasa.
Dia menaiki kasurnya dan berbaring disebelah seokjin yang sudah terlelap. Ia mengecek ponselnya. Ada satu pesan belum terbaca dari manajer.
Manajer-nim
Manajer-nim
Namjoon-ah, besok jadwalnya aku tunda dulu. Aku mendapat kabar dari Yoongi kalau seokjin sakit. Jadi aku tunda sampai seokjin membaik. Kabari yang lainnya.Namjoon
Baiklah HyungNamjoon kembali meletakkan ponselnya di nakas. Ia memiringkan tubuhnya agar menghadap kearah seokjin. Ia memandangi seluruh inci di wajah seokjin. Senyumnya mengembang, tangannya terangkat untuk merapikan poni seokjin yang menutupi dahi.
"Cantik sekali" namjoon bergumam dengan refleknya. Tangannya kini sedang membelai Surai hitam seokjin.
Seokjin perlahan membuka matanya membuat namjoon menghentikan aktivitasnya namun tangannya tetap berada di kepala seokjin."Eumhh" lenguh seokjin sedikit menggerakkan kepalanya. Namjoon masih setia memandang seokjin yang baru saja bangun.
"Tidak lelah tidur terus?" Tanya namjoon. Seokjin memirngkan badannya dan melingkarkan tangannya dipinggang namjoon. Memang itu sudah kebiasaan seokjin tapi entah kali ini jantung namjoon berpacu lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Ada rasa yang ingin ia ungkapkan tapi entah namjoon yang tidak peka dengan perasaannya sendiri atau namjoon yang memang tidak bisa mengungkapkannya secara langsung kepada seokjin."Namjoon" panggil seokjin sambil mengerjapkan matanya dia masih mengumpulkan nyawanya. Namjoon hanya tersenyum.
"Apakah kau lelah?" Tanya seokjin lagi suaranya khas orang baru bangun tidur.
"Sedikit, karena para Hyung membantuku" jawab namjoon. Tangan namjoon sudah tidak dikepala seokjin lagi melainkan di punggung seokjin. Namjoon merapatkan badannya agar lebih dekat dengan badan seokjin.
"Sudah enakan heum?" Tanya namjoon yang dibalas gelengan oleh seokjin.
"Kepalaku masih pening,aku tidak tau besok bisa ikut jadwal atau tidak" timpal seokjin yang semakin mengeratkan pelukannya pada namjoon.
"Jadwalnya dibatalkan oleh manager-nim" seokjin pun menatap namjoon dengan raut muka polos.
"Apa karena aku sakit?" Namjoon mengangguk. Seokjin mengerucutkan bibirnya. Membuat namjoon ingin mencubit pipi seokjin.
"Jangan seperti itu, kucium baru tahu rasa" ucap namjoon yang berakhir pinggangnya dicubit oleh seokjin.
"Akhh sakit" erang namjoon. Seokjin masih saja mengerucutkan bibirnya.
"Jangan sok berani mau menciumku Joon" ejek seokjin. Namjoon menampilkan smirknya membuat seokjin menatap namjoon sedikit takut."Kenapa kau senyum seperti itu? Menakutkan sekali" ucap seokjin. Namjoon mulai mendekatkan wajahnya kepada seokjin membuat nafas seokjin tercekat. Seokjin berusaha memundurkan wajahnya tapi kepalanya tidak bisa diajak berkompromi .
Namjoon semakin mendekat kepada seokjin sampai tersisa jarak 1cm diantara mereka. Jantung seokjin berdetak lebih cepat. Seokjin menutup matanya. Seokjin mengira,namjoon akan menciumnya tapi seokjin salah. Namjoon hanya menempelkan bibirnya di kening seokjin. Sedikit lama, namjoon melepaskan kecupannya. Seokjin membuka matanya . Tatapan namjoon dan seokjin bertemu.mereka melakukan kontak mata cukup lama. Dan..
CHUP
Namjoon menarik tengkuk seokjin lalu mencium bibirnya. Seokjin terkejut. Namjoon melumat bibir seokjin sambil memejamkan matanya menikmati permainannya sendiri. Seokjin tidak membalas ciuman namjoon. Karena merasa tidak ada balasan, namjoon mengigit bibir bawah seokjin dan otomatis mulut seokjin terbuka. Namjoon segera melesakkan lidahnya kedalam mulut seokjin. Perlahan seokjin larut dalam permainan namjoon. Ia menutup matanya dan menikmati alur permainan namjoon.
"Umphhh umphh" seokjin memukul dada namjoon . Namjoon segera melepaskan ciumannya. Seokjin meraup oksigen sebanyak banyaknya. Namjoon menatap seokjin.
"Maafkan aku" ucap namjoon. Seokjin tersenyum.
"Kenapa harus meminta maaf Joon? Justru aku senang" namjoon memasang wajah bingung.
"Aku tau isi hatimu yang sebenarnya" ucap seokjin membuat namjoon membulatkan matanya.
"Ma-maksudmu?" Tanya namjoon
"Aku menyanyangimu Joon" seokjin tersenyum tulus kepada namjoon. Namjoon pun ikut tersenyum. Lalu mengambil kepala seokjin dan memeluknya.
"Aku juga menyayangi mu Hyung" seokjin menyamankan posisinya, menyembunyikan wajahnya diceruk leher namjoon.
"Jangan katakan pada yang lain ,biarkan mereka tahu sendiri." Bisik seokjin. Namjoon mengangguk.
"Tapi bagaimana dengan army?" Tanya namjoon seokjin mengeratkan pelukannya sambil berbisik"Jangan sampai mereka tau kalau kita berhubungan sejauh ini Joon" namjoon tersenyum lalu mencium pucuk kepala seokjin dan terlelap bersama seokjin
OTHER SIDE
"Hyung kau dengar itu? Hahahaha akhirnya mereka official" ucap Hoseok berbisik sambil tertawa.
"Jangan beri tahu siapa siapa dulu, hanya kita berdua yang tau" ucap Yoongi.
Hoseok dan Yoongi sengaja memasang alat penyadap suara dikamar namjin. Agar mereka tau apa yang sedang dibicarakan oleh kedua orang tersebut.
"Ya sudah kau tidurlah,. Aku akan kembali kekamarku" Hoseok mengangguk ,Yoongi pergi kekamar nya.
Hoseok termenung melihat langit langit kamarnya dan bergumam"Apakah aku dengan Jungkook bisa seperti namjoon dan seokjin Hyung?"
TBC
Jangan lupa.voment plis huhuhu
Makasih
Jaga kesehatan ya
Love you all
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy & Mommy? (Namjin BTS)
FanfictionBerawal dari fans dan member mereka yang selalu memanggil seokjin mommy dan memanggil namjoon Daddy . Seokjin menanganggap itu hanya hal sepele tapi lama kelamaan seokjin merasakan perasaan yang berbeda kepada namjoon,begitu pula dengan namjoon tapi...