❤️ •10((DEAR MY LOVELY JUNG-UWU [EXTRA PART]))• ❤️

4 2 0
                                    

7 tahun kemudian..

Pria tampan itu, sedang sibuk dengan berkas berkas yang harus ia selesaikan hari ini juga.

Jabatannya sebagai CEO salah satu perusahaan terkenal di negara, bukan berarti ia tak sibuk dan yang menyelesaikan semuanya sekretaris yang baru beberapa bulan ini bekerja.

"Em-mh Pak, ini ada berkas yang harus Bapak tanda tangani" Ia memberikan map hijau ke Pria di hadapannya yang masih fokus dengan berkas yang lain.

Wanita itu merasa sedang diperhatikan, ia menoleh dan melihat boss nya itu sedang menatapnya dengan tatapan dingin.

Ia mengerti, dan tindakan selanjutnya yang ia lakukan adalah--keluar dari ruangan itu sebelum ia habis kena ocehan pedasnya itu.

Pria itu meraba meja, namun matanya masih fokus dengan map di tangannya. Ia sedang mencari pulpen, tapi tak kunjung mendapatkannya.

Ia membuka laci meja kerjanya, dan menemukan pulpen yang ia cari.

Tetapi matanya beralih fokus ke kertas yang 7 tahun ini ia simpan baik baik.

7 tahun, bukan hal yang mudah bagi Jungwoo untuk melewatinya. Ada kala saat itu Jungwoo merasa frustasi, dan memilih untuk memutuskan kontrak kerja sebagai idol. Untungnya, mereka paham dengan keadaan Jungwoo. Jadi mau tak mau ya harus dilepas.

Pria itu bahkan semakin dingin tak tersentuh dan menutup diri, dengan alasan sibuk ngantor.

Kedua orang tua Jungwoo, dan Seola pun sangat memaklumi dengan perubahan sifat anak dan adiknya itu.

Tangannya membuka kertas itu dengan pelan. Matanya memanas, tubuhnya bergetar.

Dear my lovely Jung-Uwu

Hai...

(Hai Akselia..)

Gimana hari ini Mas? lancar nggak? aku harap sih lancar, biar nggak ngebebanin kamu.

(Hari tanpamu, sangatlah menyiksa Akselia.)

Mas jangan lupa makan, jangan lupa istirahat. Di depan nanti, masih banyak hari hari yang membuat kamu lelah. Tapi kamu harus tetap semangat nee?

(Aku? semangat? hh.)

Aku hari ini lelah Mas..
Jadi aku mau istirahat.

(Kamu meninggalkanku Akselia, kau hampir membuatku gila.)

Maaf aku ninggalin Mas..
Maaf aku pergi tanpa pamit.
Aku mematikan panggilan itu, karena aku tak ingin membuatmu bersedih Mas. Aku tidak mau kamu tau, kalo aku sedang terbaring lemah di rumah sakit.

(Kamu membunuhku secara perlahan Akselia, ini sangat menyakitkan. Mungkin jika di hari itu aku sedikit lebih cepat lagi--aku takkan terlambat)

Jangan pernah merasa bersalah Mas.
Semesta memang tidak mengizinkan kita untuk bersama.

(Semesta benar benar jahat Akselia, aku tidak pernah menyangka kamu akan meninggalkanku seperti ini.)

Mas..
Menikahlah dengan wanita yang kamu cintai suatu hari nanti. Yang bisa membahagiakan mu, memberimu perhatian, dan kasih sayang. Jadilah suami yang baik, dan ayah yang baik untuk istri dan anak mu kelak.

❤️ ||IM YOUR FANS|| ❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang