03. B

6 1 0
                                    


Cuaca panas, semua orang kepanasan. Hanya Adira yang sejuk sedari tadi, ia membawa kipas portable miliknya

Kebetulan kipas angin sedang tak jalan dikelasnya

Tiba-tiba Saskara merebut kipasnya, lalu mengambil buku tugas Adira

Wanita itu berteriak

"WOI BALIKIN GAK!"

Saskara tak peduli, ia lari dan Adira pasti mengejarnya

Adira sampai di rooftop sekolah, wanita itu kehabisan nafas. Perlahan ia berjalan mendekati Saskara lalu menarik kerah belakangnya

"Kelakuan lo, ga pernah rubah. Tobat woy, nanti keburu matahari terbit dari barat" Adira merebut buku tugasnya

Ia takut buku tugas itu bernasib sama seperti buku lembar kerjanya tempo hari

Diterbangkan secara acak oleh Saskara dari rooftop

Dengan alasan 'gue kira ga penting, soalnya gak ngejar gue. Yaudah gue terbangin'

Tapi Adira tak marah, paling ia memukul kepala Saskara dengan buku paket

Imbang bukan?

"Gila lu, cape lari-larian sampe sini. Masalah kipas sih bodo amat. Buku gue balikin!"

Saskara merengkuh tubuh Adira, memeluknya dari samping, menyimpan kepalanya dipundak sahabatnya itu

Angin sepoi menemani mereka

Tanpa degup kencang

Tanpa perasaan berarti

Mereka hanya saling merengkuh sebagai teman

"Disini angin nya lebih enak kan dir" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya dipundak Adira

"Iyasih, daripada pake kipas" balas Adira lalu mengacak pinggangnya, membiarkan angin masuk ke ketiaknya, segar ...

Keduanya diam, merasakan angin yang bisa menghilangkan panas hari ini

"Besok nonton kuy.. Seperti biasa, Adira yang traktir"

Plak!

Adira memukul kepala Saskara menggunakan buku

"Iyadah, kumpulin duitnya buat ajak Nara ngedate" Adira mengalah, ia menyetujui ajakan Saskara

Wanita itu tersenyum kecil,
mengira Adira cemburu?

Tidak

Ia bahkan senang bisa membantu temannya

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang