Cuaca panas, semua orang kepanasan. Hanya Adira yang sejuk sedari tadi, ia membawa kipas portable miliknyaKebetulan kipas angin sedang tak jalan dikelasnya
Tiba-tiba Saskara merebut kipasnya, lalu mengambil buku tugas Adira
Wanita itu berteriak
"WOI BALIKIN GAK!"
Saskara tak peduli, ia lari dan Adira pasti mengejarnya
Adira sampai di rooftop sekolah, wanita itu kehabisan nafas. Perlahan ia berjalan mendekati Saskara lalu menarik kerah belakangnya
"Kelakuan lo, ga pernah rubah. Tobat woy, nanti keburu matahari terbit dari barat" Adira merebut buku tugasnya
Ia takut buku tugas itu bernasib sama seperti buku lembar kerjanya tempo hari
Diterbangkan secara acak oleh Saskara dari rooftop
Dengan alasan 'gue kira ga penting, soalnya gak ngejar gue. Yaudah gue terbangin'
Tapi Adira tak marah, paling ia memukul kepala Saskara dengan buku paket
Imbang bukan?
"Gila lu, cape lari-larian sampe sini. Masalah kipas sih bodo amat. Buku gue balikin!"
Saskara merengkuh tubuh Adira, memeluknya dari samping, menyimpan kepalanya dipundak sahabatnya itu
Angin sepoi menemani mereka
Tanpa degup kencang
Tanpa perasaan berarti
Mereka hanya saling merengkuh sebagai teman
"Disini angin nya lebih enak kan dir" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya dipundak Adira
"Iyasih, daripada pake kipas" balas Adira lalu mengacak pinggangnya, membiarkan angin masuk ke ketiaknya, segar ...
Keduanya diam, merasakan angin yang bisa menghilangkan panas hari ini
"Besok nonton kuy.. Seperti biasa, Adira yang traktir"
Plak!
Adira memukul kepala Saskara menggunakan buku
"Iyadah, kumpulin duitnya buat ajak Nara ngedate" Adira mengalah, ia menyetujui ajakan Saskara
Wanita itu tersenyum kecil,
mengira Adira cemburu?Tidak
Ia bahkan senang bisa membantu temannya