Hari minggu adalah hari yang paling di nantikan siapapun, di mana hari itu menjadi hari libur untuk kebanyakan orang. Banyak orang menghabiskan waktunya untuk berlibur ataupun untuk bersantai seharian di rumah, namun tidak seperti kebanyakan orang hari minggu ini Taehyung memilih untuk mengunjungi kediaman kedua orang tuanya dibanding jalan-jalan atau sekedar bersantai di rumah.
Sedangkan kakak-kakaknya yang lain sedang berpiknik bersama. sebenarnya Jimin mengajak Taehyung untuk ikut berpiknik bersama mereka, namun Taehyung menolaknya. Alasannya karena dia tau bahwa kakak-kakaknya yang lain tidak menginginkan kehadirannya, maka Taehyung tidak ingin merusak piknik mereka, lebih baik dia tidak ikut dari pada harus merusak kebahagiaan mereka.
Dalam hati sebenarnya Taehyung ingin sekali ikut berpiknik bersama mereka, pasalnya sejak kedua orang tuanya meninggal, Taehyung tidak pernah lagi merasakan piknik bersama keluarga. Menyedihkan memang.
Taehyung tengah berjongkok di samping kediaman ibunya, dengan perlahan ia meletakkan seikat bunga Lily putih di depan batu nisan milik ibunya.
Setiap minggunya Taehyung memang rutin menjenguk kedua orangtuanya.
Dirinya tersenyum, bukan senyuman kebahagiaan melainkan sebuah senyuman kesedihan.
"Eomma, appa, aku merindukan kalian.." Taehyung berucap lirih, dia menatap kediaman kedua orangtuanya bergantian.
"Bagaimana kabar kalian? pasti baik ya? tentu saja, kalian pasti sudah bahagia di surga" monolog Taehyung, dirinya tersenyum menatap batu nisan kedua orangtuanya.
"Kabarku juga baik, eomma, appa"
"Kalian tau tidak? hari ini hyungdeul sedang melakukan piknik bersama loh" Taehyung menyeka pupil yang baru saja keluar dari matanya.
"Aku juga di ajak kok, Jimin yang mengajakku. tapi aku menolaknya hehe, maaf kan aku eomma, appa" Taehyung memegang kedua telinganya.
"Aku menolaknya karena aku tau hyungdeul tidak menginginkan kehadiranku. aku hanya tidak ingin menganggu mereka" Taehyung tersenyum tipis.
"Eomma, appa, hyung semakin menyiksaku, bahkan ketika dia sedang mengalami masalah dia akan melimpahkan amarahnya padaku. amarah hyung sudah tidak terkontrol lagi.. aku terkadang takut dengan tingkahnya.." Tanpa sadar pipi Taehyung sudah di banjiri air mata.
"Tapi jika aku melawan, dia akan lebih menyiksaku, bahkan dia bisa menyakiti hyungdeul-ku yang lain.. aku tidak mau itu terjadi. tidak mau."
"lebih baik aku yang terluka, lebih baik aku yang tersakiti, lebih baik aku yang menjadi pelampiasan dia, asalkan jangan keluargaku yang lain. aku sudah terbiasa mendapatkan siksaan kejam dari dia, aku sudah terbiasa, tapi jika hyungdeul yang mendapat siksaan darinya, mereka pasti akan merasakan sakit yang amat luar biasa, aku tidak ingin itu terjadi"
"Dia juga menyuruhku untuk menjauhi hyungdeul termasuk Jimin, eomma, appa, sebenarnya sangat berat untuk melakukan perintah dia, tapi aku harus tetap melakukannya, jika aku tidak menuruti perintahnya maka dia akan menyakiti semua kesayanganku.."
"Dan semua hyungdeul membenciku sekarang, hanya Jimin yang tidak membenciku, aku juga tidak tau kenapa, padahal aku sering membuat hatinya terluka.."
"Lupakan masalah itu. eomma, appa kalian ingat tidak saat kita piknik bersama?" Tanyanya pada gundukan tanah didepannya.
Taehyung menarik napasnya sejenak. "saat aku, eomma, appa, hyungdeul dan Jimin, kita melakukan piknik bersama. Ahh itu sangat menyenangkan, moment yang tidak akan pernah bisa aku lupakan" Taehyung tampak tersenyum bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Time ✅
Fanfiction"Sama halnya seperti Atmosfer yang melindungi kehidupan di Bumi dengan menyerap radiasi sinar Ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem antara siang dan malam. Aku juga akan selalu melindungi kalian dengan cara apapun. Meskipun pada akhi...