Hallo, hehe. Udah ga sabar buat namatin cerita ini, wkwk.
Di chapter ini kita akan memecahkan salah satu teka-teki, uwu.. mari kita pecahkan bersama😚😚:v .
Happy reading..
-------------------------------------------------------
Waktu terus berjalan sangat cepat. Satu hari terlewati, seminggu bahkan tanpa terasa dua bulan telah terlampaui.
Kim Taehyung, baru saja dirinya sampai didepan kamarnya setelah menyelesaikan makan malam bersama keempat kakaknya.
Taehyung berlari kecil memasuki kamarnya saat handphone canggihnya berdering diatas meja. Dirinya lalu meraih benda tersebut, membuka layar yang menampilkan nama 'My Sweet hyungie' disana.
Dirinya mengigit bibirnya ragu ingin menjawab atau tidak. Dengan gerakan lambat dia menekan tombol Answer.
"Yeboseyo hyung." Panggil Taehyung ragu.
"Temui aku di rooftop." Pinta sang kakak tidak mau basa-basi.
"Ad--"
Tut.
Sang kakak memutuskan sambungan lebih dulu sebelum Taehyung menyelesaikan ucapannya. Taehyung menghela napas, dirinya lalu kembali meletakan handphonenya diatas meja.
Setelah memberanikan diri, dia melangkahkan kakinya menuju Rooftop.
.
.
.
.
.
Ditemani angin sepoi-sepoi. Bulan yang kini bersinar terang benderang, juga bintang-bintang yang bertabur di langit. Begitu indah untuk dipandang.
Membersamai dua pemuda tampan yang tengah berdiri disana. Kim Taehyung, dengan wajah tegangnya, takut-takut Kakaknya kembali melukai fisiknya. Sedangkan sang kakak dengan tangan bersekap dada, menatap adiknya dengan seringai.
"Aku tidak akan melukaimu, tidak usah tegang begitu." Ucapnya dibarengi dengan kekehan renyahnya.
Taehyung menghela napas, kemudian memberanikan diri untuk menatap manik sang kakak.
"A-ada apa hyung mengajakku kesini?" Tanya Taehyung.
"Ada sesuatu yang ingin ku sampaikan." Jawabnya tenang.
"Apa?" Tanya Taehyung sedikit penasaran.
"Masih ingat angka favoritku?" Sang kakak balik bertanya. Taehyung mengangguk.
"Masih. 3012, kan?" Sang kakak mengangguk. Merasa puas dengan jawaban adiknya yang benar.
"Kau tau, alasan aku selalu mengukir angka itu di tubuhmu?" Taehyung menggeleng.
Memangnya angka yang selalu dia toreh itu memiliki arti? Taehyung baru tau. Dia pikir itu hanya coretan asal yang kebetulan menjadi angka favoritnya.
"Bodoh!" Ejek sang kakak.
"Tentang kematian kedua orang tua kita.." Sang kakak memunggungi Taehyung, kedua tangannya ia masukan kedalam saku celananya.
"Kau masih ingat?" Imbuh sang kakak, bertanya.
Untuk apa kakaknya kembali membahas tentang kematian orang tuanya? Apakah dia ingin kembali menyalahkan dirinya? Sungguh Taehyung lelah dengan tuduhan itu. Dia berani bersumpah bahwa dirinya tidak membunuh kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Time ✅
Fanfiction"Sama halnya seperti Atmosfer yang melindungi kehidupan di Bumi dengan menyerap radiasi sinar Ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem antara siang dan malam. Aku juga akan selalu melindungi kalian dengan cara apapun. Meskipun pada akhi...