-FarCha-

14.

>author pov<
  
Sontak membuat Ocha menoleh, dan melihat di samping nya sudah ada seseorang yg sangat menjengkelkan.

"Bisa lah" ucap Ocha sembari menatap ke depan lagi

"Ga keberatan tuh bola?" -Faro

"Ga usah ngledek, di rumah juga ada" -Ocha

"Emang masuk?" -Faro

"Lebihin abang Arland" -Ocha

"Duel?" -Faro "yg menang, nentuin hukuman nya" lanjut Faro

"Siapa takut" datar Ocha

"1"  -Faro

"2" -Ocha

"3" -Faro

"Start" -Ocha

  Faro pun melakukan nya dengan kalem santai dan tak lupa dengan khas dingin nya, kecuali Ocha yg sudah terburu-buru ingin membalap musuh nya.

"Selesai" -Faro

"Selesai juga" -Ocha

"Berapa skor lo?" -Faro

"45" -Ocha

"50" -Faro

"Beda 5 aja bangga" kekeh Ocha

"Intinya lo kalah" -Faro

"Hukuman nya apa nih?" -Ocha

"Besok pagi gua jemput" dingin Faro

"Hukuman apa kesempatan?" ucap Ocha menyipitkan kedua mata nya

"Mau yg lebih?" ucap Faro sembari memajukan wajah nya agar lebih dekat pada wajah Ocha

"Pede amat" -Ocha dengan cepat memundurkan tubuh nya agar lebih jauh dari Faro

"Yakin nih pada mau pulang? ga ada sesuatu? kea ada yg kurang" ucap Arland yg mengetahui adik nya akan membeli sedikit cemilan

"The best brother" kekeh Ocha

"Lo ga mau lia? buat nanti itu loh" -Ocha

"Gua udah larang dia" -Kevin

"Larang apa?" -Ocha

"Begadang sama lo" -Kevin

"Kevin" ucap Lia sedikit pelan

  Ocha memblakangi tubuh sang kakak, sang kakak pun mengerti apa yg di maksud

"Ekhem" -Arland

"Bercanda bang, kita duluan ya" -Kevin

"Yg marga Jackson siapa?" -Arland

"Saya" -Faro

"Ngapain si?" -Ocha

"Jangan ikut campur" -Arland

"Titip dia, gua masih ada urusan" -Arland

"Aman, dia ga akan macem²" ucap Arland sembari mencium kening sang adik lalu pergi meninggalkan mereka berdua

"Hati-hati" -Ocha

-skip-
*parkiran

"Sini makanan nya" -Ocha

"Ngapain?" -Faro

"Kasih ke keluarga terpencil itu" -Ocha

"Semua nya?" -Faro

"Banyak tanya" ucap Ocha pergi meninggalkan Faro

"Bu, ini aku ada sedikit makanan, pasti ibu dan anak ibu laper" -Ocha