Boomerang 5

40 7 0
                                    

"Assalamualaikum." Ucap Syafa sambil jalan masuk ke dalam ruang musik.

"Walaikumsalam." Jawab Bu Sri dan Biel bersamaan.

Setelah masuk, Syafa langsung duduk di samping Biel. Dan menyalami tangan Bu Sri yang sekarang di hadapannya.

"Syafa, Biel, jadi ibu memanggil kalian berdua kesini untuk memberi tahu kalian tentang acara pentas seni di balai kota, Alhamdulillah sekolah kita di tunjuk untuk mengirimkan 2 murid yang berbakat dalam bidang seni. Jadi, kalian berdua telah di tunjuk oleh pihak sekolah. Informasi dari panitia kalian akan bermain drama dengan anak perwakilan sekolah lain." Jelas Bu Sri dengan serius.

"Jadi, mulai besok kalian setiap habis pulang sekolah akan latihan di balai kota. Kalian boleh berangkat bareng atau nanti bisa di antar pak Edy." Tambah Bu Sri sambil mengeluarkan selembar kertas biodata.

"Gak usah Bu, nanti saya sama Syafa berangkat bareng aja naik motor saya." Jawab Biel sambil menerima surat biodata yang diberikan Bu Sri.

"Baiklah kalau begitu, jadi mulai besok kalian akan latihan dan jangan terlambat ya. Latihan di mulai dari jam 3 sampai jam 5 sore. Dan jangan lupa beritahu orang tua kalian agar mereka tidak khawatir." Tambah Bu Sri dengan jelas.

"Siap Bu." Jawab Syafa dengan Biel dengan kompak.

"Ibu tinggal dulu ya, mau ada rapat guru. Assalamualaikum." Pamit Bu Sri yang langsung meninggalkan Syafa dan Biel di rumah musik.

"Lo gak papa kan ke balai kotanya sama gw?"
Tanya Biel membuka percakapan.

"Iya kok gak papa. Nanti gw tinggal izin sama bokap nyokap gw." Jawab Syafa dengan ramah.

"Oke deh kalo gitu, gw duluan ya." Kata Biel yang ingin beranjak dari kursi yang didudukinya tadi.

"Eh tunggu bentar dong, gw ngeri sendirian di ruang musik. Bentar bentar, ini tinggal tanda tangan doang." Cegah Syafa, dengan tangan yang masih sibuk mengisi biodata.

"Iya, cepetan gw dah di tungguin temen temen gw." Balas Biel di ambang pintu ruang seni.

Setelah selesai mengisi biodata, Syafa dan Biel langsung menuju kelasnya masing masing.

Setelah sampai di depan kelas, ternyata kelas Syafa sedang jamkos, tidak ada guru yang mengajar karena ada rapat guru di aula.

"Haloo shasyaa... Gimana tadi di ruang musik?" Tanya Anya dengan ekspresi kepo.

"Gw besok di suruh latihan drama di balai kota, untung tu tempat gak jauh dari sekolah sama rumah gw. Jadi, gw bisa naek angkot kalo pulang." Balas Syafa dengan tangan yang sibuk  di dekat wajahnya.

"Lo mau latihan drama sama Biel? Berdua doang?" Tanya Dinda dengan heboh.

"Ishh gak seru banget si kok sama Biel, kenapa gak sama Haidar aja, kan Haidar juga bisa acting." Komen Laras dengan nada agak sedikit kecewa.

"Yaa enggk berdua doang kali Din, nanti sama anak SMA dari sekolah lain juga. Dan masalah kenapa Biel dan gw yaa itu juga gw gak tau... pihak sekolah yang milih ras." Jelas Syafa menjawab pertanyaan sahabat nya satu persatu.

"Eehh.. bentar sya... Lo bilang tadi di atas pulang bisa naek angkot,, nahh terus... lo berangkat ke balai kotanya sama Biel dong??" Tanya Anya sedikit mengintrogasi.

"Hhmm iya... tadi Biel nawarin gw, abisnya kalo gw gk berangkat sama dia, nanti gw sama Biel dianter sama pak Edy, kan kasian pak Edy cuman anterin gw sama Biel doang deket pula." Jawab Syafa dengan nada agak sedikit ragu.

"Sya." Panggil Anya yang sekarang sedang fokus menatap Syafa.

"Apanya nya?" Jawab Syafa lembut.

"Lo tau gk si sya.." Anya menggantung perkataannya, agar Syafa sedikit penasaran dengan perkataannya.

"Tau apa nya?" Jawab Syafa dengan nada mulai penasaran.

"Tau gk si lo, tadi pas di lapangan waktu lo pergi Haidar nanyain lo tau." Jelas Anya.

"Nanyain apa?" Tanya Syafa dengan nada yang semakin penasaran.

"Nanyain lo tadi mau kemana, terus pas dia tau lo ke ruang musik ada Biel muka Haidar langsung berubah gitu Sya."jelas Anya panjang lebar.

"Sebenernya lo ada rasa gk si sama Haidar?" Tanya Dinda yang sudah mulai gemas dengan sikap Syafa yang suka malu malu mengungkapkan isi hatinya.

"Jujur aja sya sama kita kita." Sambung Laras yang sudah duduk di depan Syafa sejak tadi.

"Gw gak tau apa yang gw rasain sekarang, gw..." Syafa mulai menceritakan perasaannya.

"Gw sebenernya suka sama Haidar, dia baik, manis, perhatian, dan dia suka bikin gw salting sendiri. Tapi.." Syafa sedikit menggantung perkataannya.

"Tapi gw gak tau harus bersikap kayak gimana sama dia, gw bingung." Jelas Syafa yang sekarang sudah mulai jujur soal perasaannya kepada sahabat sahabatnya.

"Kalo masalah itu, kita bertiga bisa bantu lo sya, santay ajaa." Kata Dinda sambil merangkul Syafa dan kedua sahabatnya.

"Iyaa syaa... Lo jangan malu malu buat cerita ke kita kita, siapa tau kita bisa bantu lo. Ya gak ras?" Kata Anya sambil melempar pertanyaan ke Laras.

"Iya dongg jelas.. kita siap 24 jam buat lo sya." Jawab Laras sangat bersemangat.

"Aaaaa aku terharu...." Jawab Syafa, dengan nada agak sedikit manja. Mereka pun berpelukan seperti kartun Teletubbies.

Saat bel pulang berbunyi Syafa langsung menuju parkiran motor bersama Laras.

Tadi sebelum jam pelajaran terakhir selesai Haidar mengirim pesan ke Syafa, bahwa dia menunggu nya di parkiran.

Setelah sampai parkiran, Syafa melihat Haidar sedang memainnya ponselnya sambil bersandar di motor sport nya.

"Hai." Sapa Syafa dengan ramah.

Haidar tidak menjawab sapaan Syafa. Haidar langsung memasangkan helm di kepala gadis manis di hadapannya.

"Cepet naik." Kata Haidar yang sudah menyalakan menis motornya.

Di perjalanan, baik Syafa maupun Haidar tidak ada yang membuka perbincangan.

Setelah sampai rumah, Syafa langsung turun dari motor Haidar.

"Mau mampir dulu gak?" Tanya Syafa, sambil melepaskan helm dari kepalanya.

"Enggak makasih, gw langsung pulang ya. Besok pagi gw jemput Bye Syafa." Pamit Haidar dan langsung meninggalkan perkarangan rumah Syafa.


HAII!!! MAAF YAA KALO AKU UP NYA MALEM, GAK TAU MOOD NYA DATENG KALO MALEM. TAPI AKU USAHAIN BUAT UP SIANG ATAU SORE YAA.

LOV YOU GUYSS!!!!💛

BoomerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang