Boomerang 1

57 11 0
                                    

Bel pulang sekolah pun bergema di penjuru sekolah, banyak siswa yang langsung menuju parkiran dan ada beberapa yang menuju kantin atau lapangan basket. Sedangkan seorang Haidar tengah berdiri di depan pintu kelas Syafa sambil bermain game online. Ia akan mengajak Syafa ke semuah taman kota.

Tidak lama kemudian seorang gadis yang menggendong ransel pink keluar dari kelas, Haidar yang menyadari bahwa itu adalah Syafa ia segera menggenggam tangan gadis tersebut.

"Sya...temenin gw beli ice cream, please" Haidar mencoba memasang muka melas agar Syafa mau menerima ajakannya.

"Gak ah kayak bocah aja lu minta temenin beli ice cream, jalan sendiri aja darr gw mau pulang"

Haidar pun tidak menjawab perkataan Syafa tadi ia segera berjalan menuju parkiran.

Syafa yang sedari tadi tangannya di pegang oleh Haidar pun jadi ikut ke parkiran tempat Haidar berdiri sekarang.

"Nih pake dan jangan nolak ajakan gw lagi." Kata Haidar yang mulai agak mengeluarkan sikap dinginnya.

Mau tak mau Syafa mengikuti keinginan cowok di hadapannya itu kalau tidak di turuti bakal panjang urusannya. Selama di perjalanan Haidar hanya diam, Syafa yang heran pun tidak kuat menahan kecanggungan itu.

"Lu mau kemana si katanya mau beli ice cream, itu tempat ice cream nya udah kelewatan dar"

"Shhtt.... Dah deh diem aja."

Tidak ingin berdebat akhirnya Syafa mengikuti perintah Haidar.

Mereka telah sampai di sebuah taman yang asri dan banyak terlihat anak anak kecil sedang bermain dengan riang. Haidar pun menggandeng tangan Syafa untuk duduk di bangku sebelah danau. Syafa tidak sadar kalau sedari tadi tangannya di gandeng oleh Haidar, iya begitu senang melihat anak kecil, menurutnya anak kecil begitu menggemaskan dan sangat imut.

Haidar yang sedari tadi melihat wajah manis Syafa akhirnya ikut tersenyum juga.

"Lu mau rasa apa? Vanilla atau stroberi?" Haidar tau Syafa tidak terlalu suka dengan ice cream coklat.

"Hhmm.. vanilla aja deh" Haidar pun langsung pergi meninggalkan Syafa untuk membeli ice cream.

"Nih.. buat lo"

"Makasih Dadar jelek"

"Emang dasar cewek aneh,udah di beliin malah ngatain" kata Haidar dengan nada yang sebal.

Keheningan terjadi saat mereka berdua menikmati ice cream milik masing masing. Haidar mencuri pandang untuk melihat wajah Syafa, dan dilihat lah bibir Syafa yang belepotan dengan ice cream.

"Kalo maka tuh yang bener udeh gede makan masih belepotan"

Syafa yang sadar tengah di sindir pun segera mengelap bibir nya dengan tissue di dalam tas nya. Melihat muka Syafa yang tengah malu membuat Haidar lagi lagi gemas dengan gadis itu. Segera dia mencolek pipi Syafa dengan ice cream yang sudah menempel di tangannya. Syafa pun geram, ia segera membalas tingkah Haidar yang menjengkelkan itu.

Tidak terasa waktu sudah begitu sore, mereka menghabiskan waktu di taman dengan bercerita masa lalu nya (bukan ngomonin mantan ya wkwk). Syafa melihat jam di ponsel nya, Haidar pun segera mengajak Syafa pulang,dan lagi lagi Haidar menggandeng tangan mungil Syafa. Setelah sampai di depan rumah ternyata ayah Syafa baru saja sampai, ayahnya yang menyadari putri sulungnya baru sampai pun menghampirinya.

"Baru pulang nak?" Tanya ayah Syafa dengan lembut.

"Hm.. i..iya pah."

"Iya om tadi saya yang ajak Syafa ke taman" ucap Haidar membantu Syafa yang terlihat sudah panik.

"Iya gak papa Haidar, ayo masuk dulu kita ngobrol ngobrol"

"Siap om ayo kita ngobrol di dalem"

balas Haidar dengan begitu semangat.
Syafa yang melihat pun terkekeh, bahwasanya iya takut ayahnya marah, dan malah sebaliknya ternyata ayahnya malah mengajak cowok menyebalkan kan itu masuk ke rumahnya.

Di dalam rumahnya Syafa segera naik ke lantai dua menuju kamarnya untuk membersihkan diri, sedangkan Haidar duduk di ruang tamu bersama ayahnya. Bunda Syafa pun memberikan Haidar secangkir teh hangat, setelah berbincang bincang cukup lama, sudah tidak terasa waktu menunjukkan pukul 18.45. Asisten rumah tangga di rumah Syafa pun sudah menyiapkan makan malam.

Haidar yang tadinya ingin pamit pulang pun di cegah oleh bunda Syafa, ia meminta agar Haidar ikut makan malam bersama keluarganya.
Mereka sudah duduk di ruang makan, menyantap makanan dengan lahap, termasuk Syafa karena jujur dia baru makan nasi tadi siang, dan sekarang ia sangat lapar.

"Kok lu makannya banyak banget si sya?"

"Hhm.. iya gw laper banget tadi siang gw baru makan." Kata Syafa sambil mengunyah makanannya dengan lahap.

"Kok lu gak bilang gw, kan kalo gitu gw bisa ajak lu makan dulu tadi" kata Haidar dengan nada agak sedikit menyesal.

"Sans aja kale, gw juga tadi belom laper banget kok."

Ayah dan bunda Syafa yang melihat kegemasan putrinya dengan Haidar pun semakin yakin untuk melaksanakan rencananya itu.

GEMASNYA MEREKA.

Setelah selesai makan Haidar pun segera pamit pulang karena besok mereka masih akan masuk sekolah. Syafa mengantarkan Haidar sampai depan rumahnya.
Haidar yang sudah ingin meninggalkan rumah Syafa tiba tiba mundur lagi ke belakang.

"Lah lo kenapa balik lagi?"

"Ada yang kelupaan"

"Apaan? Hp?"

"Bukan, gw lupa bilang"

"Ha? Bilang apa?"

"Selamat malam Sasya cantik, jangan lupa sholat ya, dan jangan mikirin gw kalo mau tidur, nanti lu jadi suka gw lagi"
Setelah mengucapkan selamat malam Haidar pun langsung meninggalkan Syafa yang masih bingung, terlihat sekali pipinya memerah seperti kepiting rebus.





Ok ini pertama kalinya aku bikin certita di Wattpad, jadi maaf kan yaa kalo masih banyak kurangnya....
Lof you gaess.....💛💛


BoomerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang