Boomerang 6

31 7 0
                                    

Seperti biasa pagi ini Haidar berangkat bersama Syafa.
Setelah sampai di sekolah mereka berdua memutuskan untuk ke kantin terlebih dahulu, Haidar mengajak Syafa untuk minum susu coklat kesukaan Syafa.

"Sya, kemarin lo ke ruang seni ngapain?" Tanya Haidar membuka pertanyaan.

"Gw di pilih buat ikut drama di balai kota dar." Jelas Syafa menjawab pertanyaan Haidar.

"Lo sendiri doang?" Tanya Haidar memancing agar Syafa bercerita kepadanya.

"Enggk gw sama Biel. Mulai hari ini pulang sekolah gw sama dia latihan di balai kota." Jawab Syafa dengan nada sedikit takut, Syafa takut Haidar marah dengan dirinya.

"Terus lo berangkat sama siapa? Pasti lo pulang latihan sore ya? Gw jemput ya, gw gak mau lu nanti kenapa napa." Tawar Haidar dengan begitu perhatian.

"Gw berangkat ke balai kotanya sama Biel. Lo gak papa kan gw berangkat sama dia? Kalo masalah pulang gw bisa naik angkot atau ojek online kok." Jawab Syafa dengan senyum manisnya.

"Gak gak. Gw udah pernah bilang ke lo kan jangan pernah nolak perintah gw, Syafa Rafifatu." Balas Haidar dengan sedikit penekanan.

"Gw takut ngerepotin lo dar, lo kan juga butuh istira.." perkataan Syafa terpotong karena Haidar menariknya pergi dari kantin.

"Eehh lo mah kebiasaan gw belom kelar ngomongnya tau." Kata Syafa dengan kesal.

Haidar membawa Syafa menuju kelasnya. Setelah sampai di kelas Syafa, Haidar tidak mengantarnya hingga depan, melainkan hingga tempat duduk Syafa.

"Duduk manis disini, belajar yang bener, dan jangan nolak ajakan gw buat jemput lo nanti sore di balai kota." Kata Haidar, sambil berdiri menatap mata Syafa.

"I..iya dar." Jawab Syafa dengan terbata bata.
Jujur jantung Syafa sekarang sedang berdebar tak karuan.

"Ok, gw ke kelas dulu ya." Pamit Haidar sambil mengacak acak rambut Syafa dengan gemas.

Setelah Haidar pergi,
Laras, Dinda dan Anya langsung mendekat Syafa.

"Acieee abis di anterin telor dadar... Gw ramal... pasti jantung lo lagi lompat lompat yaa saa." Ledek Anya disertai tawa dari Laras dan Dinda.

"Ekhemm.... Kayaknya nanti bakal gak fokus belajar nihhh kepalanya abis dielus sama pangeran." Tambah Laras membuat pipi Syafa memerah.

"Utututu.... Pipi lo kayak kepiting rebus saaa!!! Gemes banget gw liatnyaa..." Tambah Dinda disertai tawa ketiga sahabatnya yang semakin menjadi.

" Iishhh kalian apaan siii... Biasa aja kalii.. gw yang abis di anterin sama pangeran kenapa kalian yang hebohh." Jawab Syafa sambil menjulurkan lidahnya.

"Iya dehh yang udah gk malu sama doi mahh bebas.." Kata Anya dengan Laras bersamaan.

"Hhmm gemes banget gw sama lo saaa!!" Kata Dinda sambil mencubit pipi Syafa dengan gemas.

Saat jam istirahat, Syafa dan sahabat sahabatnya memutuskan untuk makan di kantin, da ternyata, Haidar dan teman temannya juga sedang makan di kantin.

Bagas yang sadar ada Dinda langsung melambaikan tangan kearah Dinda.

"Haiii!!!" Balas Dinda yang langsung mendekati Bagas.

"Kok kamu ke kantin? Tumben banget." Tanya Bagas yang sudah menatap Dinda di hadapannya.

"Iya yang lain lagi pengen ke kantin jadi aku ikut deh." Jawab Dinda dengan bersemangat.

Haidar yang melihat Syafa langsung mengajaknya memesan makanan.

"Ayo gw temenin, Lo mau makan apa?" Tanya Haidar sambil merangkul Syafa.

BoomerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang