7. Keluar

21 4 0
                                    


Selamat Membaca ^^
.
.
.
.
.

Ku termenung menatap bingkai foto keluarga. Aku di tengah-tengah Ayah dan Bunda.

Aku khawatir dengan Ayah dan Bunda yang biasanya bisnis di luar kota hanya 3 atau 4 hari paling lama.

Ini hampir seminggu mereka tidak ada kabar. Semoga mereka selalu sehat di sana. Aku mencoba menelfon tetapi hanya suara operator yang mengakatakan "NO YANG ANDA TUJU TIDAK AKTIF TUNGGULAH BEBERAPA SAAT LAGI"

Aku mencoba berfikir positif semoga mereka baik-baik saja. Untungnya di rumah ini Mbok Mi sudah balik dari kampung. Asisten rumah tangga di rumah aku.

Suaminya sudah meninggal. Dia hidup dengan ketiga anaknya yang ada di kampung.


Aku keluar dari rumah untuk menghilangkan sejenak pikiran negatif tentang kedua orang tuaku.

Pergi merilekskan pikiran. Mendatangi sebuah Cafe yang sudah di penuhi anak-anak muda yang tak ketinggalan dengan pasangan masing-masing.

 Mendatangi sebuah Cafe yang sudah di penuhi anak-anak muda yang tak ketinggalan dengan pasangan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku lebih memilih tempat duduk paling belakang. Sambil menikmati alunan lagu yang telah di reques anak-anak lain. Sungguh tempat ini sangat nyaman untuk menenangkankan pikiran. Rehat sejenak.

Banyak kalangan anak muda yang datang karna hari ini adalah weekand. Tak heran semua tempat penuh, hanya tersisa beberapa meja dari belakang. Sungguh miris rasanya aku hanya datang seorang diri. Tapi bodo amat aku kesini hanya merehatkan sejenak beban pikiran aku.

Aku memanggil salah satu pelayan laki-laki. Bukannya aku sengaja memilih pelayan laki-laki karena hampir semua di cafe ini mempunyai pelayan laki-laki. Dia lumayan tampan alis yang tebal, mata yang hitam, bulu mata lentik tapi di mata aku masihlah tampan laki- laki yang selalu membuat hati ku akhir-akhir ini berdetak hingga tidak karuan. Pasti kalian sudah tau siapa orang itu, jika tidak kalian semua bisa menanyakan kepada Author hahaha.

Aku memilih menu Avocado Juice dan Spagetie Mozarella .(gimana nulisnya gagal paham :v) Setelah selesai memilih pandangan ku tertuju pintu masuk cafe.  Seorang laki-laki bersetelan kaos polos hitam dengan bawahan hitam dan sepatu nike putih.

Laki-laki yang baru saja
masuk adalah Raka. Dia melihat semua meja. Pandangan kami bertemu. Aku tersenyum ke arahnya.
Dia menghampiri ke arah meja ku.

"Lo sendirian." Raka sampai di tempat meja ku dengan setelan yang simple pas dengan tubuhnya yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih.

"Iya" kata singkat yang keluar dari mulutku. Ingin sekali bicara panjang tapi mulut tak bisa diajak kompromi. Kaku rasanya.

"Boleh duduk" Raka

"Boleh, silahkan" Nia

"Lo udah pesen makanan" tanya Raka dingin tapi tak se dingin air kulkas.

"Sudah kok baru aja " Nia

"Oh"

Singkat sekali kau bicara. Kapan bisa hangat sikapnya dengan  aku.

Raka memanggil pelayan yang sama dengan pelayan yang di panggil Nia sebelumnya. Memilih menu yang sama dengan gadis di sampingnya. Avocado Juice dan Spagetie Mozarella.

***

Setelah kenyang. Kita berdua langsung keluar dari cafe. Aku memesan TAXI online langgananku. Gimana aku aja belum bisa mengendarai mobil. Raka masih di samping aku.

" Lo naik apa "
Wah dia pasti mau nganterin gwe.

" TAXI online"

"Oh. gwe duluan"
Asataga naga basa basi ke. Bilang hati-hati gitu. Ih dasar laki-laki gak pernah peka.

Kenapa bisa aku menyukai pria dingin seperti dia.

***

Aku telah sampai di rumah. Sepi sekali rumah ini. Mbok Mi sedang beres-beres buku majalah Bunda. Aku menghampiri Mbok Mi.

"Mbok, Ayah sama Bunda belom pulang ?"

"Belom non"

"Oh yaudah mbok Nia ke atas dulu "

"Iya non"



Segitu dulu ya gays Updatenya hari ini...

Budayakan VotMent seenggaknya hargai karya orang lain..

Follow Author : wandrihandayani

















Sarangheo ❤

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang