satu | malam

456 34 2
                                        

"kali ini ditemukan kembali sebuah jasad dengan keadaan cukup mengenaskan. terdapat banyak tusukan di sekujur tubuhnya"

seorang gadis menyeruput teh hangat menatap lekat ke arah benda persegi empat berukuran 32 inch itu

"diduga pelaku merupakan orang yang sama dengan kasus pembunuhan sadis sebelumnya"

suara reporter itu berhasil membuat tubuh gadis itu bergetar hebat, rasa takut menyelimuti dirinya berharap agar seseorang datang

mengambil benda pipih kesayangannya yang tadi sempat ia acuhkan

terdapat beberapa notifikasi yang membuatnya sedikit terusik

notifikasi chat dari teman masa kecilnya, kim chaewon, yang sedari tadi mengajaknya untuk makan malam bersama

gadis itu, kim minju atau lebih dikenal dengan panggilan minju, meletakkan kembali ponsel kesayangannya itu dengan hati hati

"WOI! KIM MINJU! BUKA PINTUNYA!!" terdengar seseorang yang meneriaki namanya dari luar

minju tentu saja takut setelah mendengar berita siang ini, rasanya ia enggan keluar rumah

dengan langkah berat dan sedikit takut ia menuju pintu apartemennya

"sampe kapan lo ngurung dirumah terus hah?" tanya orang itu dari luar, tentu saja minju masih takut untuk bertemu orang

dia mengintip melalui door viewer, melihat satu per satu orang yang datang ke apartemennya

"kalian?! NGGAAKK!!"

._.

minju merajuk, pasalnya teman temannya menculik (re: mengajak paksa) dirinya hanya untuk makan malam bersama

"kalian apa apan sih? tau gitu gue dandan dulu, biar cantik" ucap minju merajuk bibirnya ia majukan beberapa senti

chaewon pasrah dengan temannya yang kelewat narsis itu, "lo pulang sana kalo mo dandan!" minju terdiam

"lo sih, dah tau si chaewon sensian, lonya malah ngomong yang iya iya" tegur yujin

"ye maap"

._.

"MO MAKAN DIMANA SIH?! DARI TADI KAGAK SAMPE SAMPE!" gerutu minju, untung chaewon sedang berada di mood yang bagus

"sabar elah, bentar lagi nyampe jugak"

mata minju membulat sempurna, pemandangan kota tempat ia tinggal terlihat jelas dari sini

cahaya lampu dari rumah rumah disana dan dari kendaraan yang berlalu lalang menjadi sangat indah jika dilihat dari sini

minju menangis, sudah berapa lama ia mengurung diri di apartemennya?

ia bahkan tak tau kalau teman-temannya khawatir dengan keadaannya

"gue tau lo ngalamin hal buruk minggu lalu, dan gue sebagai sahabat lo dari zigot merasa kalo gue ga guna banget" ucap yerin tulus, tangis minju makin menjadi-jadi

"kita juga ngerasain hal yang sama kek chaewon, kita kan sahabat lo, tapi kita sama sekali ga ada buat lo pas lo lagi terpuruk" lanjut yujin

minju merasa bersalah pada sahabat sahabatnya, selama ini ia punya mereka, tapi ia selalu menanggap kalau ia sendirian

"maapin gue ya manteman, gue cuma ga mau kalian ninggalin gue" mereka menggeleng kompak

chaewon yang tak tega melihat eunha menangis langsung saja memeluk erat tubuh mungil gadis itu

IN & OUT [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang