MD [06]

20 2 0
                                    

Happy Reading 😇

°•°•°

Pagi-pagi bersiap untuk berangkat sekolah tiba-tiba turun hujan. Devano bersiap-siap berangkat sekolah dengan memakai jaket ditambah dengan jas hujan.

Di perjalanan ke sekolah, Devano melihat sekitar untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

°°

Sadrina sedang kebingungan berangkat sekolah dengan apa. Dia sudah ngecek aplikasi ojol tapi drivernya berada jauh dari rumahnya. Kalau naik angkot, angkotnya belum keliahatan dari tadi.
Sadrina sedari tadi menunggu di depan rumah saja, moga-moga ada teman sekolahnya dan dia ikut nebeng.

Sadrina menyipitkan matanya dan melihat sebuah motor yang tidak asing di penglihatan melaju pelan di depan rumahnya.

Beberapa detik kemudian baru inget itu motor Devano. Dia ingin menumpang pada Devano tetapi gengsi.

"Devaaa" teriak sadrina pada Devano, dia memutuskan untuk menumpang pada Devano daripada tidak sekolah.

Devano tersenyum namanya di panggil, rencananya untuk melewati depan rumah sadrina tidak sia-sia inilah yang Devano inginkan sedari tadi perjalanan dari rumah.

Devano berhenti dan memutar motornya ke rumah sadrina.

Sesampainya Devano di depan rumah Sadrina lalu dia melihat ponselnya.
"Dengan nama mba Sadrina bukan, yang tadi order" Devano berakting sebagai ojol.

"Dev? Boleh ikut bareng ke sekolah ga?" tanya Sadrina ragu-ragu dan tidak membalas akting.

"Boleh ko boleh, ayo berangkat" Devano turun dari motornya dan melepas jas hujannya kemudian dipakai kan pada Sadrina.

Sadrina sempat menolak tetapi Devano terus memaksa Sadrina untuk menjadi memakai jas hujan nya.

"Eitts.. Tapi ada syaratnya ya ca" seru Devano sebelum mereka berangkat.

"Apa syaratnya Va?"

"Jagain tas gua ya, jangan sampe basah okehh, hehe" Devano membentuk jarinya 0 sambil nyengir.

Sadrina memasukan tas Devano ke dalam jas hujannya. Padahal tas Devano bisa dimasukkan kedalam jaketnya tapi itu cuma akal-akalan Devano saja.

Mereka berdua akhirnya berangkat menuju sekolah dengan menembus hujan yang deras.

°

°

Mereka berdua sudah sampai di parkiran dan langsung berjalan ke pinggiran kelas yang bisa buat berteduh.

Mereka berdua neduh di pinggiran kelas, mereka tidak langsung ke kelas. "Ca jas ujan buka lah udh ga kena ujan ini" Seru Devano lalu Sadrina membuka jas hujannya dan langsung di ambil sama Devano.

"Caa pake ya jaket gua" Devano membuka jaketnya untuk dipakai pada Sadrina.

"Ga usah dev" Devano tetep maksa dan Sadrina akhirnya nurut.

Devano mengenakan jaket pada Sadrina dan  Devano lari menembus hujan menuju motornya untuk menaruh jas hujan yang sudah dia lipat di jok motornya.

Musisi GabutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang