°• just jaemren story ; 4 •°

760 47 0
                                    

Renjun membuka pintu kafe milik sang kakak. Ia suka membantu bantu kakaknya yang merupakan owner dari kafe tersebut. Kenapa renjun mau bekerja disana? Karena sejak kecil, renjun sudah diajarkan hal hal seperti memasak, membuat minuman dan lain lain. Sebab itulah kakaknya menyuruh renjun agar menemaninya bekerja di kafe. "Kak! Renjun udah nyampe" renjun berteriak nyaring membuat seorang perempuan keluar dari dapur.

"Eh, pagi! Cepetan pake apron, kakak mau buka kafe" renjun dengan sigap berlari dan segera memakai apron. Entah kenapa beberapa orang sudah terlihat berdiam diri sambil bermain handphonenya didepan kafe kakak renjun. Tak lama orang orang tersebut masuk. Mungkin karena sekarang weekend, jadi lumayan banyak yang datang, sekedar melepas lelah, mungkin.

"Selamat datang!" Ucap renjun sambil tersenyum kepada para pelanggannya. Seorang laki laki memghampiri kasir. "Oh, Selamat datang kembali, ingin memesan apa?" Laki laki didepannya terkekeh, mungkin renjun sudah hapal, karena ia sering datang ke kafenya  "apa saya bisa pesan iced americano dan shortcake cokelat?" --renjun tersenyum. "Baik, tunggu beberapa menit kak, ini totalnya" lelaki tersebut segera menyerahkan uangnya dan berlalu sambil menunggu pesanannya.

Saat renjun sedang asik membuat pesanan, ia tak menyadari sepasang mata terus melihatnya, tak lain na jaemin. Pemuda yang memand sering pergi ke kafe kakak renjun hanya untuk melihat renjun yang sedang melayani pelanggan. Terdengar aneh bukan? Namun, namanya seseorang yang sudah dibutakan oleh cinta, ya beginilah jadinya. Dan terasa seseorang sudah memanggil namanya.
"Ini pesanannya" ujar renjun sambil meletakkan nampan didepan jaemin. "Terima kasih" jawab jaemin singkat disertai senyum diwajah nya. Renjun hanya balas tersenyum dan pergi ke kasir lagi.

::❏❜ - - - - -

Keesokan harinya jaemin kembali pergi ke kafe milik kakak renjun. "Selamat datang!" -- Jaemin sadar, bukan renjun yang menyambutnya, ia menatap kakak renjun sekilas dan tersenyum kikuk. "Silahkan, mau pesan apa?" Tanya yeri ((kakak renjun)) kepada jaemin. "Um... seperti biasa, shortcake cokelat dan minumnya iced tea saja" --ucap jaemin. "Baik ditunggu, ini totalnya". Setelah jaemin membayar, ia mengumpulkan niat untuk menanyakan dimana keberadaan renjun. "M-maaf, boleh saya bertanya?" Jaemin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tentang adikku?" Jawab yeri. Spontan jaemin kaget, bagaimana kakak renjun tau?. "Jangan memasang wajah seperti itu, kamu tertarik padanya bukan? Aku sering melihatmu memperhatikannya" Yeri menatap jaemin sambil membuat beberapa pesanan. Jaemin bingung ingin merespon apa, jadi dia mengajak yeri untuk berbincang sedikit. "Bisa saya mengobrol denganmu sebentar?" Dibalas oleh anggukan dari yeri.

Yeri dan jaemin sedang duduk di meja customer. Yeri menceritakan sedikit tentang renjun. "Aku dan renjun merupakan seorang yatim piatu. Kami membuat bisnis kafe karena ingin menghidupi beberapa keluarga kami yang tersisa. Sekaligus membiayai kuliah renjun, sifat renjun itu random. Terkadang dia manis dan cerewet. Terkadang juga dia berubah menjadi seseorang yang tenang dan penurut. Apa kamu menyukai adikku?" Yeri menaikkan alisnya, menandakan ia bertanya kepada jaemin.

"S-saya sebenarnya menyukainya, namun saya pikir renjun tidak menyukai saya. Jadi saya hanya bisa menatapnya dari jauh" jaemin tersenyum kepada yeri. Membuat yeri teringat bagaimana renjun menganggumi jaemin saat pertama kali bertemu di kafe itu.

"Kak, lihat deh" renjun menunjuk seseorang yang duduk di pojok kafe sambil terlihat mengetik di laptopnya. "Dia tampan bukan?" Tanya renjun pada kakaknya. Sang kakak hanya tertawa melihat bagaimana renjun berbinar menatap jaemin.

Seketika jaemin terkekeh mendengae cerita yeri. "Aku bisa mengantarmu untuk bertemu renjun. Katakan segera padanya bahwa kau menyukainya" ucap yeri lalu beranjak dari kursinya. Jaemin tak bisa berkedip. Ia tak tau harus merespon seperti apa, ucapkan banyak terima kasih pada yeri. Sorak jaemin dalam, hati.

::❏❜ - - - - -

Jaemin tengah duduk di taman. Tak ada pemandangan indah yang dapat ia lihat, hanya banyak anak kecil sedang bermain didepannya.
Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya. "Permisi... apa aku boleh duduk disebelahmu? Semua kursi disini penuh" jaemin lantas berbalik, ia melihat renjun yang sedang berdiri dibelakangnya. Jaemin hanya mengangguk sebagai jawaban. renjun pun duduk disamping jaemin. Ia terus menatap binar anak anak didepannya.

"Kau suka anak kecil, renjun?" Tanya jaemin. Membuat renjun seketika terkejut dan melihat kearah jaemin. "Kau tau namaku?" Renjun menunjuk dirinya sendiri. Jaemin tertawa "bagaimana kau lupa denganku.." --renjun berfikir sejenak. Gotcha! Dia ingat sekarang. "Ah , nee..." renjun menganggu faham. "--ya, aku suka anak kecil, mereka menggemaskan menurutku" renjun berkata sambil tersenyum menatap anak kecil yang berlarian kesana kemari.

Jaemin mengangguk. "Aku belum memperkenalkan diri, namaku Na jaemin, panggi saja.. jaemin"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Makasih udah ngeluangin waktu buat baca ini 💙

 just jaemren story. - one shoot! [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang