C. I think, it's begin

869 126 18
                                    

Daegu, Korea Selatan, Maret 29 3015
23.00 KST

Hai? Bagaimana kabar kalian? Semoga baik.

Ah kalian tau? Kemarin malam aku tak bisa tidur karena memikirkan senior itu. Ah, dan kalian tau aku telah berstatus sebagai kekasih orang saat ini.

Dan parahnya, itu adalah keputusan sepihak! Coba, kalian pikirkan...Kenal saja baru, sudah terikat seperti ini. Kan aku tak tahu apa apa tentangnya, dia bilang aku tak perlu tahu kehidupannya lebih dalam. Cukup dia saja yang tahu kehidupanku. Ini tak adil bukan?

Aku bercerita pada Rosé, Bambam, Mina dan Chanyeol sunbaenim. Dan respon mereka jauh dari kata teman yang baik.

Aku rasa aku akan benar benar gila saat ini. Taehyung dan Sehun sunbaenim saja yang tampan nya tak waras aku tolak. Dan apa, sunbaenimku ini sepertinya tak perduli. Oh tolonglah, dia memang tampan bak karakter anime. T-tapi....aish sudahlah.

Kalian pasti ingin mengetahui peristiwa nya kan? Sedikit sebal menceritakannya, tapi karena ini untuk kalian, aku rela. Ah sungguh baiknya Lalisa ini.

Flashback start

Aku sedang berbicara dengan Mina mengenai mata kuliah kami selanjutnya. Lalu tiba tiba Jaehyun datang membawakan satu kotak susu almond dan memberikannya padaku.

Dia tersenyum lalu aku menerimanya.

"Terima kasih, Jaehyun-ssi."

Dia berdecak sebal. "Kubilang jangan formal, Lisa!"

Aku terkekeh. "Baiklah Jaehyun."

Dia langsung tersenyum membuat lesung pipi nya tercetak jelas. Dia sangat manis.

"Chagiya, mengapa kau diam disana? Jangan menganggu pasangan itu, sayang," ucap Bambam pada Mina yang tiba tiba datang entah dari mana.

Aku mencebik, sedangkan Jaehyun dan Mina tertawa.

"Yak! Bambam, kau ingin mati?!"

Bambam menjulurkan lidahnya padaku layaknya anak kecil.

"Mina, sekali kali hajar dia untukku. Ayolah, Mina kau harus tegas!"

Mina terlihat menahan tawanya, begitupun Jaehyun dan Bambam.

"Aish, kalian menyebalkan."

Mina menepuk bahuku. "Lisa, aku duluan ya? Aku dan Bambam harus pergi ke perpustakaan sebelum masuk kelas."

Aku mengangguk, lalu Mina dan Bambam pergi.

Jaehyun menarikku untuk duduk di kursi dekat sana.

"Kau sudah sarapan kan?" Tanyanya.

Aku mengangguk sebagai jawaban.

Ah, aku teringat senior itu.

"Jaehyun, apa aku boleh bertanya?" Tanyaku pelan.

Jaehyun menatapku. Tatapan yang hangat. Tak seperti lelaki lain yang menatapku dengan intens. Aku tak suka dilihat seperti itu. Aku lebih suka ditatap seperti ini. Ini terasa nyaman.

"Apa yang ada dipikiranmu Princess? Tanyakan saja? Aku akan dengan senang hati menjawabnya," ujarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

22 signs, I'm dating a fckboi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang