1|| kesalahan.

18 3 1
                                    

Seperti biasa, terlihat seorang cowok yang sedang memainkan ponsel nya untuk bermain game yang berada di sebelah seorang Naysa Shaelkiara. Sudah beberapa kali ia harus menahan segala ketidak fokusnya terhadap cowok disebelahnya sekarang.

"lo ganteng banget sih, gue gakuat tau gak kalau liat lo dari deket. bawaannya nyium mulu" gumam Naysa.

"hayooloohh!" sentak Fian–seorang yang lebih tua dari Naysa.

"aduhh bang iyaannn ngagetin muluu kerjaannya! heran deh Naysa lama-lama" ucap Naysa.

"ya biasa aja kali nay, kan gue juga becanda"

"iya gapapa, udah biasa"

"lo ngapain duduk disini?"

"yaelah ini juga rumah-rumah gue ngapain lo yang ngatur bang??" tanya Naysa.

"dih, buatin gue kopi nay!! gue haus nihhh" titah Fian.

"buat sendiriiii" ejek Naysa.

"eh eh, gaboleh gitu sama yang lebih tua. gue bilangin sama dio mau gak?"

Seketika cowok yang berada di samping Naysa pun menoleh karena mendengar namanya disebut oleh seseorang.

"gue yan?" tanya nya.

"bukan, tapi monyet. ya iyalah lo anjing"

"hussss!!" sentak Naysa sambil menyumpat mulut Fian. "gasopan ngomongnya bang iyannn, dijaga loh ya." lanjutnya.

"iya iyaa Naysa cantik, cepet gih buatin gue kopi!" titahnya.

"aduhh males gue bangg, ahaq" ucap Naysa sambil berjalan ke arah dapur.

Fian mencari tempat duduk yang berdekatan dengan Dio. Dan mulai untuk sebuah pembicaraan.

"ehem, woi Dio!" sapa nya.

"apasih, lo ganggu mulu tau gak?"

"santai aja kaliii, gue cuma mau bilangin lo sesuatu nih"

"apaan?" ucap dio sambil fokus ke layar ponselnya.

"lo nyadar gak sih? kalau si mak lampir itu suka sama lo?"

Dio tidak menggubris pertanyaan Fian sama sekali, bahkan ia kini tetap fokus dengan game yang dia mainkan.

"he anjing! gue bicara sama lo dongo" ucap Fian.

"mak lampir siapa aelah" ujar Dio.

"itu si Naysa"

"yauda sih biarin, gue gapeduli kali sama dia haha. biarin dia suka sama gue, mungkin suatu saat nanti gue bisa ngemanfaatin tuh bocah"

"jahat banget sih lo, yakali dia lo 'gituin' gatakut apa sama mamah nya?" tanya Fian.

"gituin apaan deh, ngarang lo. ya maksud gue, ngemanfaatin duitnya, bukan untuk pemuas nafsu. ya lo kali yang kaya gitu"

"ngawur!! tapi lo gamau apa, ngasih satu kesempatan buat lo buka hati untuk si Nay, kasian gue liat Naysa nunggu lama banget demi lo peka"

Ucapan Fian kali ini bisa membuat aktifitas Dio berhenti. Ia terpaksa menghentikannya karena satu temannya ini sangat tidak bisa diam.

"gak"

"etdah, jahat banget" ucap Fian.

"gue gamau sama Naysa, lo tau kenapa kan?" ujar Dio, sementara Fian menggeleng-gelengkan kepalanya yang sebagai jawaban jika ia tidak paham dengan ucapan Dio.

"gue gamau sama Naysa karena dia jelek. lo gak lihat apa? kulitnya banyak bekas luka-luka, terus rambutnya berantakan, muka nya gak nyelow, sama dia itu alay tau gak sih?!"

The Secret of NaysaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang