12

1K 148 8
                                    

Minhee lagi baca buku di kelas, padahal belom ada guru. Tapi dia lagi baca buku.

UDAHLAH KALO NGOMONGIN KANG MINHEE, NGGAK KUAT SENDIRI GUE - author.

Hyora yang baru masuk nyamperin ke meja Minhee sama Woobin yang letaknya berada di paling pojok kiri paling belakang kedua di kelas 10 IPA 1 SMA Archilles.

Wow lengkap sekali bukan nyebutinnya.

Nggak tau bego apa gimana, tapi kenapa dia malah ke meja Minhee dan Woobin.

"EYYYY!!!" tangan Hyora ngehentak meja Minhee yang ada buku novelnya.

Iya Minhee lagi baca novel, Bukan buku pelajaran. Dia bawa novel sendiri dari rumahnya. Kalo lagi jamkos di kelas gini bakal dia baca.

Nggak ada renspon dari Minhee walaupun sebenernya dia kaget. Tapi tetap stay cool.

Malah Woobin yang lagi tidur kaget.

"ANJIR APA INI"

"WOY ADA APAAN"

"GEMPA KAH"

"Woi gila" kata Hyora.

"Lo yang gila, Dateng-dateng kesini recok" sahut Minhee yang masih membaca novelnya.

"Tau"

"Ngapain sih Ra tempat lo kan dibelakang" ujar Woobin.

"Yailah"

"Eh pinjem pulpen dong"

"Hyeongjun pinjem pulpen dong"

Hyeongjun yang lagi hafalin dance girlgrup auto nengok.

"Pulpen? Berapa?" tanya Hyeongjun.

"Buset, Kaya Raya lo jun. Banyak ya pulpen lo" kata Woobin.

"Kenapa? Fakir miskin lo?" tanya Minhee kepada Woobin.

"Et mulut lo Min, Pengen gue selotipin" sahut Hyora.

"Apaan sih"

"Percuma sih, Gue lagi nggak bawa pulpen kok. Gue cuma bawa satu" Hyoengjun nerusin hafalan dance girlgrup tangannya masih nari-nari.

"Yah kecewa, Miskin lo Jun" ledek Woobin tertawa.

"Somplak!" timpal Hyora.

"Min, Bin pinjem dong pulpen"

"Lagian ini pulpen buat Taeyoung"

"Bukan buat gue!"

"Mau aja sih lo minta-mintain buat Taeyoung" kata Minhee.

"Ya kan gue baik nggak kayak lo!" balas Hyora.

"Minhee sebenernya sih bawa banyak" kata Woobin jujur.

Minhee yang ngedenger itu matanya langsung tajem menatap ke Woobin.

"Hehe kan fakta Min" tambah Woobin.

"Ahh lo Min"

"Pinjem satu doang sih"

"Nanti gue balikin"

"Eh nggak deh"

"Nanti Taeyoung balikin"

"Nggak bakal ilang kok"

"Min pinjem satu aja"

Tanpa pikir panjang, Minhee ngambil pulpen dilaci mejanya. Dan ngasih ke Hyora.

"Nih"

Minhee lanjut lagi baca novel kesukannya.

"Makasih Minhee"

"Ternyata lo bisa jadi malaikat juga Min"

"MALAIKAT PENCABUT NYAWA"

"HAHAHAHAHA" teriak Hyora lari keluar kelas.

"Dia tuh gila apa gimana sih?"

"Ada ya cewek kek gitu" ucap Minhee.

"Kenapa? Masuk ke tipe cewek lo?" tanya Woobin.

"Hampir sih" jawab Minhee.

☆ ☆ ☆

Didepan kelas, Hyora yang udah seneng bawa kabar gembira karna udah dapet pulpen langsung nyamperin Taeyoung yang masih berdiri nungguin di koridor.

"Nih Young pulpennya" Hyora menyodorkan pulpen ke Taeyoung dengan gembira pake senyuman juga.

"Waahhh"

"Makasih banget Ra pulpennya"


"Tapi nggak jadi Ra"

"Sorry ya hehe" ucap Taeyoung.

"HAH?"


"Iya Ra nggak jadi ya" kata Taeyoung.

"Yaudah gue ke kelas dulu deh, Ini gue tadi dapet pulpen dari cewek lewat"

"Katanya gue ganteng"

"Terus gue tanya ke dia punya pulpen nggak"

"Eh dia langsung ngasih pulpennya ke gue Ra"

"Rejeki orang ganteng" tambah Taeyoung.

Hyora masih diem nggak nyangka, Pulpennya Minhee juga masih ditangannya.

"Udah ya gue ke kelas dulu"

"Itu pulpen siapa? Balikin deh ke orangnya"

"Lagian lo ke kelas lama banget"

"Bye Ra"

"Oh iya, Tapi makasih loh!"

"Nanti gue salamin ke Wonjin"

Taeyoung balik ke kelasnya ninggalin Hyora didepan koridor.

CRAVITY Absurd • SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang