Bayu menatap kartu undangan pernikahan yang baru saja ia dapatkan dari salah satu karyawannya, katanya ada seseorang yang datang ke cafe miliknya dan menitipkan undangan itu untuknya."Hawa?" gumamnya, setelah membaca nama mempelai wanita yang tertulis di kartu undangan. Nama itu jelas tidak terasa asing baginya.
"Win, tadi yang ngasih siapa?" tanya Bayu pada karyawan yang berdiri di bagian kasir.
"Tadi ngakunya sahabat Bapak, kalau nggak salah namanya itu, Ken. Tadinya mau nungguin, biar sekalian ketemu. Tapi, katanya dia harus pergi karena sibuk. Jadi, undangannya dititip ke saya, terus dia juga kasih kartu nama ini. Minta Bapak hubungi dia," jawab Windi sambil memberikan kartu nama yang dimaksudnya pada Bayu.
Bayu mengangguk, lalu mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya ia pergi dari sana dan masuk ruangannya.
Setibanya di ruang kerjanya, Bayu pun mencoba menghubungi nomor dari kartu nama yang diberikan Windi padanya. Tak butuh waktu lama menunggu, di dering ketiga ia bisa mendengar suara di seberang sana.
"Hallo, selamat siang."
"Udah sore, Bego!"
"Maaf, dengan siapa ini?"
"Gue."
"Siapa gue?"
"Bayu!"
"Si anjir, gue kira siapa."
"Lo tadi ke cafe gue?" tanya Bayu to the point.
"Iya, buat ngasih undangan. Tapi, lo nggak ada. Padahal, gue mau melepas kangen sama lo, Yu." Bayu bergidik geli mendengar itu.
"Dih, geli gue. Kok, lo bisa tau ini cafe gue?" Karena sudah terlalu lama lost contacts, Bayu dan Ken sudah tak pernah bertukar kabar. Untuk itu, ia bingung tiba-tiba Ken datang ke Found You Cafe untuk memberikan undangan untuknya.
"Gue tau dari Instagram adek lo, Feeza. Gue stalking Instagram dia buat cari lo, abisnya tiba-tiba lost kontak. Gue DM IG lama lo, udah nggak ada tanda-tanda masih aktif. Ya udah, gue nyari Instagram adek lo, untungnya dapet. Terus lihat postingan dia pas grand opening Found You Cafe, ternyata milik lo. Gue cari tau deh dari sana, makanya gue tau itu cafe lo." Bayu mengangguk mengerti. Awal mereka lost kontak itu saat Ken melanjutkan S2 ke luar negeri, dan tak lama dari itu ia kehilangan ponselnya yang membuat semua nomor, serta akun sosial medianya hilang. Bayu juga tak bisa log in akun lama di ponsel barunya, karena lupa password yang biasa ia tulis di memo ponsel lama. Untuk itu, ia kehilangan semuanya dan harus membuat yang baru.
"Terus kenapa ini si Hawa yang nikah?"
"Emang kenapa kalau Hawa nikah?"
"Adik lo masih kecil, udah mau nikah aja."
Bayu mendengar decakan di seberang sana, membuatnya menautkan alisnya.
"Masih kecil itu waktu lo ketemu dia 11 tahun lalu, anjir. Sekarang adik kesayangan lo itu udah umur 23. Jadi, udah boleh nikah. Emang nya lo, udah 29 tahun belum nikah juga. Ingat, 1 tahun lagi lo 30." Bayu mendengkus mendengar itu, bisa-bisanya Ken meledeknya.
"Ngaca! Lo juga belum nikah. Gue aja nyangkanya lo mau kasih undangan pernikahan lo, bukan adik lo."
"Lo udah tau, apa yang buat gue belum mau nikah, Bro."
"Halah, alasan!" cibir Bayu.
Ia mengerti alasan Ken selama ini belum menikah, sahabatnya itu belum mau berumah tangga sebelum adiknya dulu yang menikah. Ken juga tak masalah jika harus dilangkahi adiknya, asalkan adiknya itu sudah menemukan pasangan yang tepat, yang bisa menjaga, dan membahagiakannya.
Meski kadang adik Ken itu sangat menyebalkan, tapi ia juga tahu jika sahabatnya itu sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya.
"Lebih mending gue punya alasan, lah lo belum nikah sampai sekarang. Apa alasan lo, huh?" balas Ken, membuat Bayu mendengkus lagi.
"Gue masih bahagia sendiri, jadi nikmati dulu aja kesendirian gue. Lagian, jodoh gue belum ketemu. So, santai aja."
"Idih, santai. Sadar umur, lo. Gue ngeri lo belum pernah pacaran sama sekali, Yu."
"Ngapain pacaran, mending langsung nikah. Nggak kayak lo, pacaran mulu, nikah kagak."
"Coming soon lah, Yu."
"Keburu putus lagi lo!"
"Nggak bakal, Yu. Gue udah yakin dengan yang sekarang, tinggal tunggu waktu buat ke jenjang yang lebih serius."
"Ya, ya. Gue tunggu kabar baiknya."
"Gue juga tunggu lo di pernikahan Hawa, jangan telat, ya, Yu."
"Lihat nanti aja."
"Gue tunggu, lho. Udah dulu, ya. Gue masih banyak kerjaan, nih. Titip salam buat Bapak dan Ibu lo, ya. Kangen banget udah lama nggak ketemu mereka."
"Iya, nanti gue sampaikan. Mereka lagi di kampung Bapak gue sekarang."
"Oh, gitu. Ya udah, gue tutup, ya, Yu."
"Iy—"
Tut.tut.tut
"Kurang ajar!" umpat Bayu.
***
Garut, 07 Oktober 2021
TertandaReza Lestari
~~~~
Repost
Garut, 25 Februari 2024Reza Lestari
KAMU SEDANG MEMBACA
A Day In My Love
General FictionA Day In My Love "Undangan Menikah Denganmu." Judul awal : Found You Ini tentang keseharian hidup Bayu dan kisah cintanya yang di luar dugaan. Ia pernah gagal menyatakan cinta saat SMA karena ulah gadis SD yang menyebalkan. Ia disangka gila karena...