99.2. Detik-detik Perpisahan

1K 110 41
                                    

Jika memang sudah tidak kuat bertahan pergi lah. Mungkin ada kebahagiaan lain yang menanti.

–My Kayang–

IZANA mengusap pipi Prilly yang kini duduk di hadapan kaca rias. "Sebentar lagi dari atas sampai bawah ini adalah milikku."

"Hiks." Prilly mendunduk dalam keadaan terisak.

"Oh jangan nangis, Sayang. Nanti make up kamu rusak." Izana meraih dagu Prilly agar menatapnya.

"Kenapa, Bang? Hiks kenapa?" Air mata Prilly mengalir deras.

"Apa yang kamu tanyakan, My Prilly?"

"Kenapa kamu selalu jadikan aku sebagai alat balas dendam? Hiks."

"Oh ... Tentu karena kamu adalah kelemahan adikku dan kamu senjata ampuh untuk membuatnya lemah hahaha."

"Bang Izana, aku mohon ... Kak Ali pasti hancur sekarang. Izinkan aku bahagia sama Kak Ali, hiks. Aku cuma cinta sama Kak Ali, hiks. Bukan kamu."

Plak!

[Sebagian part telah dihapus]



My KayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang