47. Layakkah untuk Dipertahankan? [2] Palsu.

1.8K 220 95
                                    

Bukan tentang siapa yang menciptakan luka atau yang menerima luka, tetapi siapa yang rela menemaninya untuk terluka bersama. Itulah cinta tidak dapat ditebak, karena tidak selamanya hati bersanding dengan logika.

-My Kayang-


Seusai mengikat tubuh Prilly, Ali berdiri di belakang kursi Prilly dengan kedua tangan yang ia letakkan di leher Prilly. Pikiran Prilly mulai buruk. Apa Ali akan mencekiknya dengan keadaan dirinya yang tengah dalam ikatan? Apa Ali benar-benar tidak bisa memaafkan kesalahan Prilly sampai ingin membunuhnya?

Tangan Ali perlahan naik ke atas. Ia berhenti bergerak tepat di dagu Prilly. Dengan lembut Ali mengangkat wajah Prilly perlahan, agar wanita itu mendongak ke atas.

"Hiks." Prilly hanya menangis. Ia memiliki firasat Ali akan mematahkan lehernya. "Prilly kenapa diikat Kak? Hiks ... Prilly ikhlas kalo Prilly akan mati di tangan Kakak." Prilly memejamkan matanya pasrah. Lagi air matanya menerobos ke luar walau ia memejamkan matanya erat-erat.

[Sebagian part telah dihapus]

My KayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang