🍂Perjanjian🍂

13 4 0
                                    

Seperti biasa, dengan ceria Alusya menuruni tangga sambil bersenandung lirih ia sudah rapih dengan seragam putih abu-abu nya.

"Pagi mah" sapa Alusya pada Britia yang sedang membaca majalah di ruang tamu.

"Pagi sayang" balas Britia tersenyum.

"Sarapan dulu yuk" ajak Britia yang memang sedang menunggu Alusya sejak tadi.

Alusya tersenyum "aku langsung berangkat aja ya mah".

"Pasti deh" .Britia sudah hafal dengan tabiat Alusya yang tidak pernah mau sarapan dirumah, paling hanya sekali dua kali, itu pun sangat jarang, dia biasanya hanya minum susu yang susah di siapkan.

"Mamah kan tau... "

"Iya, mamah tau dan hafal" potong Britia.

"Jadi mamah udah siapin ini buat kamu" Britia memberikan tas tenteng kecil yang berisi dua botol yang Alusya tebak berisi susu, dan dua kotak makan yang mungkin berisi Sandwich kesukaanya.

Eh! Tapi tunggu dulu! Ini kok di kasih 2 semua ya, botol 2 kotak makan 2? Mamah nya ini mau bikin Alusya gendutan apa gimana?

"Mah... "Alusya terkekeh sambil mengangkat tas tenteng tersebut. "Ini mamah mau bikin Lusya gendut atau gimana? "

Pertanyaan Alusya membuat Britia ter senyum.

"Enggak, ini yang satu buat    "

"Pagi, tante" suara seseorang dari arah pintu masuk memotong ucapan Britia serta membuat Britia dan Alusya menoleh ke arahnya.

"Eh.. River udah dateng, sini masuk" sambut Britia. River berjalan masuk ke dalam rumah, menghampiri Britia dan Alusya.
Dan Alusya mulai menangkap sinyal tidak baik untuk pagi ini.

River menyalami Britia sopan.

"Lusya, mulai hari ini kamu berangkat dan pulang sekolah bareng sama River" ucap Britia.

'Kan bener firasat gue'  batin Alusya.

"Alusya bisa berangkat sendiri mah, nggak perlu nebeng bareng River"

"Alusya jangan ngomong gitu"tegur Britia tidak suka mendengar kata nebeng yang baru di ucapkan Alusya.

"Ini sesuai perjanjian malam itu" peringat Britia. Alusya hampir lupa dengan perjanjian di malam menyebalkan 2hari yang lalu itu.

"Tapi mah, kan River cuman di suruh satu sekolah, biar bisa deket sama aku, nggak berangkat bareng" protes Alusya.

"Semua hal yang bisa bikin kalian tambah deket dan saling mengenal lebih jauh.. Termasuk dalam perjanjian"

"Tapi mah.. "

"Perjanjian Alusya" Britia memotong Alusya yang hendang Protes. Membuat Alusya mengerucutkan bibirnya sebal, seperti anak kecil.

"Yaudah tante kita berangkat dulu" pamit River. Di ikuti Alusya dengan rasa terpaksa.

"Hati-hati ya" pesan Britia.

"Oh iya Lusya, itu botol dan kotak makan yang satunya di kasih ke River "ujar Britia memberitahu yang hanya di balas anggukan oleh Alusya.

Britia hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat tingkah Alusya.

"Lo setuju banget ya kita di jodohin gini? " tanya Alusya di perjalanan.

"Kata siapa? "Tanya River balik

"Abisnya lo kayak setuju setuju aja"

"Gue nggak setuju" celetuk River

"Kenapa lo nggak protes protes?"

"Bukanya malem itu gue udah protes?" oh iya.. Malem itu kan River juga protes batin Alusya.

"Ya... Lagi dong... Usaha kek kayak gue, masa protes gitu doang, cuman pas malem itu lagi" dumel Alusya.

"Sorry... Protes kita beda" jawab River sambil menatap Alusya.

"Dan lagian gue nggak mau ngecewain orang tua kita" lanjut River. Membuat Alusya mengangkat satu alisnya.

"Maksud lo??"

"Nggak ada salahnya kan kalau kita coba"

"What!!! " pekik Alusya, membuat River ngerem mendadak, untung gak nabrak.

"Lo gila!  Mau bikin gue nabrak?" kesal River.

"Lo yang gila! Mau nurutin perjodohan konyol ini" ujar Alusya tidak mempedulikan kekesalan River dan kesalahanya barusan.

"Lo kira gue mau?, gue cuman gak mau nge bangkang orang tua yang jatuhnya dosa" jelas River yang malah membuat Alusya tertawa terbahak-bahak.

"Bhaha... Tampang, sih oke tapi mental tempe" ejek Alusya.

"Apa maksud lo! "Geram River tidak terima di katai seperti itu oleh Alusya.

"Mendingan lo jujur deh sama gue, lo udah suka kan sama gue?  Makanya lo mau ngelakuin ini semua, pake dalih nggak mau nge bangkang orang tua lagi... Hahhaha basi" tawa Alusya.

"Lo jadi cewe pedenya tinggi banget ya... Buat mau di jodohin sama cewek model kek elo aja mikirnya 100 keliling, apa lagi suka dalam waktu sekejap?...  Impossible ngerti?"
Cibir River.

"Lo nggak usah malu gitu deh buat ngaku.. Gue tau, gue emang cantik kok jadi... "

"HAHAHAHHAHAHAHA" tawa River menghentikan ucapan Alusya.

"Kenapa ketawa!! " tanya Alusya galak.

"Gue kasih tau ya... Walau pun lo cantik, tapi kelakuan lo agak impolite, dan ternyata Freak gini sih... Sorry aja"ujar River langsung membuat Alusya terdiam.

"Lo lagi ngomongin sikap gue? "Tanya Alusya datar. Membuat perasaan bersalah langsung menghinggapi River.

"B-bukan gitu sya" River tergagap.

"Oke gue terima perjanjian itu"

🍂🍂🍂

Hai ,hello and yuhuuu..
Jadi gimana jelek banget nggak?😢
Sebenernya agak takut dan kurang pede sih...
Tapi tetep aku terusin aja ...

Please dong vote buat semangat dan koment buat masukan...

See you....😘




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CoercionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang