03

23 3 0
                                    

"ALEX!!" Teriakan seorang laki-laki berparas manis,tinggi,berkulit kuning langsat,dan tentunya banyak yang mengidolakan nya di sekolah ini.

"Apa??!" Jawab Sandra dengan sinis.

ALEXANDRA RANIA WIJAYA itu adalah nama lengkap Sandra. Jika disekolah orang akan lebih mengenal dia dengan panggilan ALEXA yang diambil dari nama depan nya.

"Bareng" Ucap Rendy.

Rendy Aditya Pratama adalah sahabat Sandra dari kelas tiga smp. Pada waktu itu Rendy adalah murid baru disekolah tersebut. Dan kebetulan ia ditempatkan dikelas Sandra dan lebih tepatnya sebangku dengan Sandra.
Dari awal perkenalannya dengan Sandra memang sifat gadis itu sudah dingin. Terlebih saat Rendy tahu dari bik irah -pembantu dirumah Sandra jika sifat Sandra berubah menjadi dingin karena depresi dan traumanya dalam kecelakaan yang melibatkan sang mama meninggal.

" Lex.." Panggil Rendy

"Hmm"

"Besok gue tanding loh."

"Trus."

"Ya,kayak biasa lah.." Ucap Rendy gantung. "Gue pengen lo dateng ke pertandingan gue besok." Lanjutnya

Tetttt tetttt tettt...

"Tuh..,udah bel masuk." Ucap Sandra

"Tapi Lex..,lo kan belom jawab iya apa nggak kalo lo mau dateng." Ucap Rendy yang tengah berada di depan pintu kelas. Sedangkan Sandra sudah berjalan menuju tempat duduk nya.

"Ntah." Jawab Sandra membelakangi Rendy sambil mengedikkan bahunya.

"Terserah lo dah Lex.." Pasrah Rendy sambil berjalan masuk ke arah tempat duduknya yang ada dibelakang tempat duduknya Sandra.

" Selamat pagi anak-anak.." Ucap seseorang berbaju rapi,berambut klimis,dan perkumis tipis sembari berjalan ke arah kursi khusus nya.

" Selamat pagi pak Amir." Ucap sekelas dengan semangat 45. Ya, pak Amir adalah seorang guru matematika yang usianya hampir setengah abad. Walaupun di usia yang sudah dikatakan tua. Namun untuk sikapnya ia bisa menyesuaikan seperti anak-anak jaman sekarang,maka dari itu hampir seluruh siswa disekolah ini sangat menyukai pak Amir karena sikapnya yang baik,ramah,kocak,dan serius ketika menjelaskan pelajaran.

" Baiklah.." Ucap pak Amir menggantung. Seketika ruangan kelas menjadi hening bagaikan rumah tak ada penghuni nya. :D

"Hari ini, lebih tepatnya pagi ini saja. Seluruh guru yang ada disekolahan ini akan rapat dengan kepala sekolah." Pak Amir

" Huuuuffffhhh" Ucap semua.

" Syukurlah.." Ucap Siska- teman sebangku Sandra lega.

"Alhamdulillah. Nggk jadi ulangan." Ucap Ikhsan.

Berbagai ucapan rasa syukur pun dilontarkan. Pasalnya pagi ini,pak Amir akan mengadakan ulangan harian dan kebetulan, kebanyakan diantara mereka banyak yang tidak belajar.

" Maka dari itu, ulangan harian nya akan diadakan minggu depan saja." Ucapnya. " Dan untuk hari ini bapak tidak akan kasih kalian tugas ataupun mencatat materi begitupun dengan guru matapelajaran selanjutnya." Lanjut pak Amir.

" Pak! " Sembari mengangkat tangan kanannya. " Emang selesai rapatnya jam berapa pak??." Tanya Ari.

" Kayaknya jam 09:30 pas jam istirahat kalian." Jawab pak Amir.

" Yah.." Pasrah satu kelas.

"Saya kira sampek pulang sekolah pak." Ucap Ari.

" Sudah-sudah.." Lerai pak Amir karena satu kelas sudah ribut. "Kalau begitu bapak permisi. Rapat sudah mau dimulai." Ucap pak Amir lalu berjalan keluar kelas.

" Baik paaak.." Ucap sekelas.

Bersambung..

Jangan lupa yaa..

Tinggalkan jejak kalian😁😁

Maksudnya vote😅

Separuh Jiwa yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang