04

11 0 0
                                    


Cklek... Suara pintu terbuka.

Semua sorot mata diruangan tersebut tertuju pada Sandra yang berada di ambang pintu itu.

" Ser.."

" Hmm,iya." Jawab orang yang bernama serly.

" Siapa tu orang?." Tanya Jeni sambil menunjukkan jarinya kearah Sandra.
Sehingga membuat mata semua orang yang berada diruangan itu melihat kearah Sandra.

" Owh..,itu anak pembantu." Jawab Serly asal.

" Emang sejak kapan anak pembantu lo tinggal disini ?." Tanya Salsha.

" Belum lama.., sekitar beberapa bulan yang lalu." Jawab serly.

Sandra yang tak sengaja mendengarkan hal tersebut hanya diam dan melanjutkan langkahnya menuju kamar.

" Tapi... Kok kamarnya diatas?." Tanya Uci. " Bukannya kalo pembantu kamarnya dibelakang ya?." Tambah Uci yang penasaran.

" Ya.. Itu karena bokap gue udah anggap dia kayak anaknya sendiri." Jawab Serly.

" Owh.. "  Jawab mereka serentak.

" Ser.. Kalo dia itu anak pembantu kok nggak ada sopan-sopannya sama lo." Tanya jeni.

" Udah lah.. Kok malah jadi bahas tu anak pembantu sih. Kayak nggak ada hal lain yg mau dibahas. Lagi pula gue nurutin permintaan kalian buat maen kerumah gue karena kalian penasaran sama ni rumah bukan buat ngomongin tu anak pembantu kan." Kesal Serly.

" Iya.. Iya.. Ser.. Sorry." Ucap Jeni sembari membentuk huruf V dijarinya.

___________

Trrrttttrrrrttt...
Trrrttttrrrrttt...

" Halo... "

"Hmm.. San,gue ada di depan rumah lo"

" Ok.. Gue langsung ke bawah. " Sembari melihat kebawah dari jendela kamar.

" Ada apa jem?. " Tanya Sandra pada sosok laki-laki 2 tahun lebih tua darinya.

JEREMY RENALDI. Ia adalah sosok kakak, sahabat, dan keluarga yang sangat mengerti semua keadaan Sandra. Dan dia juga adalah sosok yang bisa buat sifat dingin Sandra berubah menjadi hangat. Hanya dia. Ya, hanya Jemi yang bisa buat Sandra berubah menjadi Sandra yang dulu.
Walaupun sifat hangat Sandra hanya ditujukan kepada Jemi dan keluarganya saja.

" Ayo ikut." Ajak Jemi.

" Kemana?."

"Udaahh.. ayo buruan naik." Perintah Jemi.

" Emangnya mau kemana sih siang bolong kayak gini??." Tanya Sandra.

"ikut aja dulu napa  San.." pinta Jemi.

"Gak!! Gue nggak mau!!." Tolak Sandra.

"Ayo lah.. San... Please...." Mohon Jemi.
"Gue janji pulangnya nanti kita stop dulu di minimarket. Gue bakal traktir lu." Rayuan Jemi.

"Oke.. kalo kayak gitu ceritanya." Jawab Sandra.

"Tapi.. sebelum kita pergi, lu ganti baju dulu ya." Pinta Jemi.

"Lah kenapa??." Tanya Sandra.

"Udah.. ganti aja tu baju. Ntar, pas jalan aja gue ceritain." Jawab Jemi.
Sandra pun langsung masuk dan mengganti pakaiannya.

"Udah.. ayo buruan, gue dah siap." Ujar Sandra. Sambil memakai jaket hitam miliknya.

"Wooow.. gila lo yan San.." Ucap Jemi kaget melihat penampilan Sandra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Separuh Jiwa yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang