Semua murid mengenal sosok pria beralis tebal itu. Nama nya Marvel Alvaro,ketua geng MARS yang paling di takuti di sekolah SMA JAYA SAMUDRA.Banyak siswa-siswi yang ingin bergabung di geng nya, namun syarat nya tak semudah membalikan telapak tangan. Hanya orang kuat dan pemberanilah yang bisa bergabung. Sampai saat ini geng tersebut masih tetap saja sama jumlah nya yaitu empat orang. Mereka adalah sahabat Marvel sendiri sejak di bangku SMP.
Athur, Rio dan Satria adalah anggota sekaligus sahabat dari Marvel. Inisial nama merekalah yang untuk menjadikan nama geng tersebut.
Marvel berbadan tinggi, alis tebal, rahang tegas dan juga cool. Sampai-sampai semua wanita di sekolah nya pun tergila-gila pada si badboy itu,bahkan jika ia sedang di luar sekolah pun sama saja.
Banyak sekali wanita yang ingin menjadi pacar nya. Namun Marvel hanya menanggapi nya dengan wajah datar yang selalu ia tampilkan kapan saja. Pria berdada bidang, kulit putih dan juga hidung mancung itu sangat susah untuk di dapat kan dan juga di miliki.
Badboy baru saja masuk ke gerbang sekolahan dan semua mata tertuju pada nya. Bagaimana tidak, pria itu sangatlah tampan dengan penampilan ala badboy pada umum nya. Ia berjalan tegak tidak pernah membungkuk ataupun lemas. Karna hobi nya adalah berolahraga.
Sepatu vans nya kini berjalan santai di karidor sekolah, tepat nya pada karidor kelas 12. Ya ia kini kelas 12 IPA 1, karena ia tergolong anak yang cerdas sehingga bisa memasukan kelas IPA 1.
Ia melihat jam yang melingkar indah di pergelangan tangan kiri nya. Waktu bel berbunyi tinggal 5 menit lagi. Namun ia berjalan sangat santai,hingga ia menjadi pusat perhatian saat itu. Bukan hanya saat itu,tapi sudah hampir 3tahun dari ia kelas 10 sudah menjadi perhatian kakak kelas nya.
BRAKKKK...
Bukan!itu bukan suara bel sekolah yang berbunyi menandakan waktu masuk kelas. Tapi....
"Aduh sakit."suara seorang cewek yang memegangi lengan nya. Cewek itu rasa nya benar-benar ingin marah,namun tidak saat ini, karena bel 2menit lagi dan ia harus cepat-cepat sampai di kelas 11 IPA 2.
Marvel panik melihat cewek itu jatuh,akhirnya ia menolong nya dan berkata "Sorry."ucap Marvel dengan mengulurkan tangan membantu cewek tersebut.
"Hm."balas cewek tersebut cuek. Kelihatannya dia adalah cewek yang tidak mudah untuk di dekati para cowok.
Setelah bangun dari jatuh nya tadi,cewek itu langsung berjalan menjauhi Marvel karena mungkin setelah ia sampai di kelas bel sudah berbunyi.
Namun..
"Tunggu."panggil seseorang,siapa lagi kalau bukan Marvel.
"Nama lo."sambung nya.
"Tasya."setelah mengucapkan nama nya ia pergi meninggalkan Marvel.
Marvel terus saja mengingat nama gadis itu. Menurutnya gadis itu adalah gadis Langkawi, bagaimana tidak? Baru kali ini ia menemui gadis yang ia ajak bicara cuek. Tidak seperti gadis lain nya yang mengejar-ngejar Marvel namun Marvel hiraukan.
Gadis langka.
Ia melanjutkan langkah nya menuju kelas. Ia tak perduli banyak orang-orang yang melihat kejadian tadi.
Sesampai nya di kelas ternyata sudah ramai di penuhi anak-anak kelas 12 IPA 1 itu. Ya karena sudah bel masuk tetapi belum ada guru yang masuk di kelas nya.
Marvel langsung duduk di bangku nya dan di sambut hangat oleh para sahabat nya.
"Hey bro tumben baru dateng." Ucap Rio-salah satu sahabat Marvel. Wait. Tumben baru dateng? Emang mereka biasa berangkat sekolah jam berapa ya? Kalian jangan salah. Sebadboy-badboy nya mereka,mereka tidak suka datang terlambat ke sekolah.
"Tasya."gumam Marvel pelan namun masih bisa di dengar sahabat nya.
"Hah?ga salah tu lo sebutin nama cewe?siapa sih?pacar ya?."tanya Satria dengan kekehan nya.
"Bukan lah." Jawab Marvel dengan nada panik karena ia ketahuan mengucap nama perempuan.
"Terus siapa dong Tasya?lo ceritain semua sama kita-kita dong Vel,kan kita penasaran,baru kali ini soalnya lo sebut-sebut nama cewe di sekolah." kali ini Athur ikut berbicara dan di angguki oleh Satria juga Rio.
Marvel pun pasrah,ia menceritakan semua kejadian yang ia alami tadi bersama gadis bernama Tasya itu dengan santai nya. Ia fikir mumpung masih guru belum datang.
"Wih,cewe langka tuh,deketin bro."ucap Satria
"Ga,gu.."belum selesai Marvel mengatakan kalau ia 'tidak mau' tapi ucapan nya terpotong karena....
"Assalamuallaikum."ucap salam wanita paruh baya itu,siapa lagi kalau bukan wali kelas 12 IPA 1, bu Mirna.
"Waalaikumsallam bu."ucap semua orang kompak.
Kelas Marvel kini terdiam sunyi tak seperti biasa nya. Karena sedang di adakan ulangan dadakan yang di berikan guru mapel matematika.
Tak lama setelah di bagikan soal matematika itu Marvel sudah selesai mengerjakan semua nya.
Tak heran jika semua menatap Marvel dengan penuh kagum. Marvel adalah orang terpandai dikelas itu. Sahabat nya pun kalah saing dengan nya.
"Bagus Vel,silakan tunggu di luar."ujar guru tersebut dengan senyum lebar yang hanya di balas anggukan oleh Marvel.
*****Berbeda di kelas 11 IPA 2, kelas Tasya. Di kelas tersebut sangat gaduh,hingga membuat kepala Tasya sangat pusing.
Tasya kini sedang bersender di pojok bangku nya. "Sya,bengong aja lo."ucap Indah sahabat Tasya dari kalas 10.
"Pusing gue,pada brisik."Tasya menutup telinga nya rapat-rapat.
Di kelas nya itu sekarang sedang free,mangka nya semua murid bergaduh.
"HEYYY,KITA NYANYI YUKK."saran Adam-ketua kelas 11 IPA 2.
Kadang semua anak-anak heran,kenapa tidak,guru memilih ketua kelas yang malah suka membuat kelas menjadi berisik. Mungkin karena Adam pandai guru menjadikan nya ketua kelas.
"AYOOO!MULAI." ucap semua murid di kelas itu.
🎶 SAYANG OPPO KOE KRUNGU🎶
🎶JERITE ATIKU 🎶
🎶MENGHARAP ENGKAU KEMBALI🎶
🎶SAYANG,NGANTI MEMUTIH RAMBUTKU,RA BAKAL LUNTUR TRESNOKU🎶"LANJUTTT!"
🎶WIS TAK COBA NGLALEKE 🎶JENENGMU SOKO ATIKU🎶 🎶SAKTENANE RA NGAPUSI ISO TERUS SLIRAMU🎶
"DIAMMMMM!!!!"nyanyian mereka terhenti karena teriakan gadis,siapa lagi kalau bukan Tasya.
*****
Vote komen sayang:*
Tag temen kalian buat baca
4April2020
Bellapuspitasary23
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Tampan
RomansaBad boy. Ya itu panggilan Marvel sehari-hari disekolahnya. Sifatnya yang bad menjadikan banyak orang yang mungkin takut pada nya. Namun tidak dengan para wanita,mereka sangat mendambakan sosok Marvel menjadi pendamping mereka. Banyak guru yang kelaw...