Yoongi mengerjap-kerjapkan mata, berusaha menyeimbangi cahaya dari sinar lampu yang menerangi. Setelah penglihatannya mulai jelas, pria Min dibuat tak mengerti dengan keadaan.
Yang Yoongi ingat terakhir kali adalah ... dirinya sedang berkelahi dengan si musuh dan tiba-tiba serasa ada yang memukul tengkuk sekuat tenaga kemudian setelahnya pandangan Yoongi hitam keseluruhan.
Kemudian pria Min menoleh ke samping kiri, ada satu sosok di sana, tengah tertidur sembari menggenggam tangannya.
Yoongi terkejut bukan main. ‘Si mochi ini kenapa ada di sini? Bersamaku?!’ monolognya dalam hati.
Dengan kasar pun tanpa belas kasih segera menarik tangannya yang masih digenggam erat oleh Jimin. Si bibir tebal yang merasakan sebuah pergerakan tiba-tiba dibuat terbangun, setelah itu duduk tegak dan merenggangkan sedikit otot yang kaku.
Tertidur dengan posisi duduk akan membuat punggung sakit, tapi Jimin memilih abaikan itu. Yoongi adalah prioritas utama.
"Kamu sudah sadar? Biar aku panggil Dokter dulu." Yoongi masih membisu, hanya menatap Jimin yang sedang bicara melalui intercome.
Setelahnya Dokter datang bersama seorang perawat wanita. Kemudian Dokter tersebut memeriksa keseluruhan luka yang tampak di tubuh Yoongi.
"Luka lebam di wajahmu mungkin akan sembuh dalam tiga hari, tapi untuk luka di kepala belakangmu itu membutuhkan pemulihan cukup lama. Anda akan tetap di sini selama satu minggu." Dokter Song menjelaskan diagnosanya, kemudian pamit pergi untuk memeriksa pasien yang lain. Sedangkan Yoongi masih belum berkeinginan untuk mengucap satu patah katapun.
"Hei, kenapa kamu diam saja sedari tadi? Apa tenggorokanmu kering? Aku akan ambilkan minum untukmu."
Tanpa persetujuan Yoongi, pemuda Park melesat ambilkan segelas air, setelah dapat segera disodorkannya air tersebut pada pria Min.
Pyar!
Gelas yang tengah dipegangi Jimin ditepis kasar, mengakibatkan gelas tersebut terlepas dari genggaman dan jatuh begitu saja hingga membuat bising serta ubin yang sekarang berserakan oleh air dan pecahan kaca.
Jimin terkejut pun lekas memunguti bekas pecahan gelas tadi, “Jangan dibereskan, nanti terluka!” Jimin berhenti dari kegiatannya setelah dengar interupsi dengan nada khawatir, dan tak lupa beri senyuman khas pada sosok yang dicintainya itu.
Yoongi menatap si bibir tebal tajam dan penuh intimidasi, begitu dingin nyaris tanpa ekspresi, sudah dibicarakan sebelumnya bahwa Yoongi benci dengan senyuman itu.
"Kau sudah melihatnya 'kan? Jadi pergilah dan berhenti menatap dan tersenyum bodoh seperti itu," ucap Yoongi pelan tapi dengan nada keseriusan di dalamnya.
Senyum Jimin luntur seketika, kini diganti dengan renyitan dahi, bukan tidak mengerti, pemuda Park hanya sedikit bingung.
Melihat dalam artian apa yang Yoongi maksud? Tapi setelahnya Jimin ingat, mungkin itu tentang perkelahian Yoongi di gang sepi tadi.
Sebenarnya Yoongi hanya sedikit khawatir pada Jimin, apalagi setelah melihat sudut bibir pria itu yang sedikit sobek dan lebam di bagian rahang.
"Tidak apa, aku masih menyukaimu, kok," jawab Jimin enteng, dan tentu saja menyulut amarah Yoongi sebegitu mudah.
"Berengsek, bukan itu maksudku, dasar bodoh, Pergilah!" Usir Yoongi dengan oktaf suara yang tinggi.
"Kalau aku tidak mau bagaimana?" Jawab Jimin setengah menantang dan setengah menggoda tambatan hatinya.
"PARK JIMIN!"
Yoongi nyatanya tidak main-main, mungkin jika disebut bodoh atau berengsek oleh pria itu, Jimin akan terkesan tenang.
Tapi kali ini Yoongi menyebut Jimin dengan nama beserta marga, senyum khas dipertontonkan kembali untuk menetralisir rasa takut, takut semakin dijauhi Yoongi padahal belum dekat.
Jimin mendekat, dengan santai mengecup kening Yoongi, pria Min total mematung. Amarah yang tadi meluap kini lenyap.
"Oke aku pergi, baby Yoon."
--Tbc--
Up hari Minggu seperti biasa.
Hayoh siapa yang marah-marah? Jangan langsung dihujat ya kasian Yoongi. Terimakasih Untuk yang sudah baca dan vote. iluvyou all borahae 💜😘
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Take Me
Fanfic(Side story dari When you touch my Heart) Hanya tentang bagaimana Jimin mencoba pahami sikap pria Min yang super dingin dan ketus. [Dibuat : 2018 | Dipublis dan selesai : 2020] Don't like, don't read! Top = Jimin Bottom = Yoongi