Yerin menatap Taehyung penuh selidik. Kata-kata Taehyung seperti tidak dapat dipercaya. Bukan seperti lagi! Tapi memang sudah tidak dapat dipercaya!
Perhatian Yerin kemudian tersentak saat tiba-tiba Taehyung mengambil payung di tangannya dan mendorong pintu keluar. Taehyung baru menoleh ke arahnya saat laki-laki itu membuka payung. Dan lihatlah Taehyung! Dia bahkan tidak menunjukkan raut bersalah atau apapun.
"Ayok ke apartemenmu, Nona Grey."
Melihat Taehyung yang perlahan mengambil langkah, Yerin buru-buru menyerbu masuk ke dalam payungnya.
Mereka berjalan berdua ke arah apartemen Yerin. Keduanya sama-sama mengheningkan cipta sampai Yerin mengeluarkan suara.
"Kau tidak berniat menggeser payung itu ke arahku?" Protes Yerin saat mendapati bahu kirinya basah sebab terkena tetes hujan.
Taehyung sendiri menoleh, menatap datar Taehyung. "Tidak."
"Kau tidak lihat aku kena hujan?"
"Kau pikir aku tidak?"
"Kau kan laki-laki, seharusnya mengalah."
Taehyung mengemuskan napas saat mendengar protes Yerin. "Tidak ada hubungannya antara laki-laki dan terkena air hujan, bukan? Kita sama-sama manusia, jadi harus adil."
"Tapi itu kan payungku. Aku berhak mendapatkan perlindungan lebih."
"Oh, mau mengungkit jasa," Taehyung berujar sambil berdeham, pura-pura berpikir panjang. "Kalau begitu, apa perlu aku kembalikan kaset film itu dan mengatakan kau memaksaku berbohong, Nona Grey?"
Wajah Yerin sudah semerah tomat saat mendengar tuduhan Taehyung. Memaksa Taehyung? Dia saja baru bertemu Taehyung hari ini. Mustahil sekali melakukannya. Apabila di dunia ini ada predikat Drama King, pasti Taehyung yang memenangkan predikatnya.
Taehyung tersenyum saat mendapati reaksi Yerin yang terdiam, tak membalas lagi kata-katanya.
"Harusnya kau bersikap seperti ini dari tadi, Nona Grey."
***
"Aku bosan," adalah komentar yang pertama keluar dari mulut Taehyung saat menginjakkan kakinya di apartemen Yerin. Hujan masih deras, dan Yerin sama sekali tidak peduli dengan kehadiran Taehyung.
Taehyung yang sedari tadi duduk di sofa ruang tengah perlahan bangkit dari duduknya dan berjalan menuju DVD yang berada di dekat TV. Tangannya meraih kaset film yang dibeli Yerin dan kemudian memutarnya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Yerin saat bergabung dengan Taehyung.
"Menyetel filmmu."
Butuh waktu tiga menit bagi Yerin untuk menyadari maksud Taehyung. "Hei! Sembarangan menyentuh barang orang!"
"Ssst! Filmnya sudah dimulai." Taehyung tampak serius menatap layar TV yang menampakkan wanita muda dengan temannya, membuat Yerin mau-tidak mau mendaratkan bokong di samping Taehyung. Kepalang sudah diputar, sekalian saja Yerin ikut nonton bersama.
"Aku tidak mengerti. Kenapa ada orang seperti Grey, yang memiliki fantasi liar seperti itu?" Yerin bermonolog saat melihat Grey membeli peralatan di sebuah toko.
Perkataan Yerin menarik perhatian Taehyung. "Ada banyak orang aneh di dunia ini. Grey adalah salah satunya. Kau mungkin terlalu baru untuk dunia ini, Nona."
"Kata siapa?!" Yerin berujar dengan nada tinggi. Terbiasa diremehkan oleh Jimin membuatnya tidak biasa untuk tidak berujar dengan nada tinggi ketika seseorang meremehkannya.
Taehyung mengangkat sebelah alisnya. Bibir tebalnya mengukir senyum miring. "Jadi kau ahli dalam bidang ini?"
Tiba-tiba, Yerin merasa gugup saat diberikan pertanyaan itu. Tapi dia tidak bisa menarik kembali kata-katanya. Jadi, ia kembali mengarang cerita. Benar kata orang, sekali kau berbohong, kau akan terus berbohong.
"Y-ya, tentu saja. A-aku sangat ahli."
"Kalau begitu, mau ajari aku?"
"Ap---"
Chup.
Mata Yerin terbelalak saat sesuatu yang lembab menyentuh bibirnya. Sekujur tubuhnya terasa membeku saat daun bibir Taehyung bergerak melumatnya dengan lembut. Jadi, inikah rasanya berciuman?
Yerin tersontak saat tangan lebar berada di belakang kepalanya, menekannya untuk mempersempit jarak yang ada. Yerin mencakar tubuh sofanya saat Taehyung menggerakkan kepalanya ke sisi lain. Taehyung adalah satu-satunya yang bergerak aktif di sini.
Bosan dengan kegiatan lumat-melumat, Taehyung mulai menggigit bibir bawah Yerin, membuat Yerin meringis dan memberikan celah bagi Taehyung untuk mengabsen sesuatu dalam mulutnya. Lidah mereka saling bertautan, bergelut hingga Taehyung memisahkan pagutan bibir mereka.
Yerin tidak dapat melupakan atmosfer yang membakar dan napas panas mereka yang saling bertukar. Satu hal yang menarik perhatian Yerin adalah tatapan Taehyung yang begitu dalam dan gelap---seakan tertutupi oleh kabut nafsu yang Yerin tahu dari Jimin.
Taehyung tersenyum saat melihat ekspresi Yerin yang tenggelam dalam gairah. Ibu jarinya mengusap ujung bibir Yerin yang basah karena bekas kecupannya.
"Ternyata kau yang membutuhkan pelajaran, Nona Grey. Mau belajar bersamaku?"
Dan detik itu, Yerin mulai mengenal dunia baru bersama Taehyung. Dunia di mana Jimin yakin bahwa Yerin tidak akan pernah mengenalnya seumur hidupnya. Bercinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
#10 OH ASSISTANT JUNG [JUNG YERIN-KIM TAEHYUNG]
FanfictionYerin bertemu dengan Taehyung di area tempat penjualan video dewasa. Yerin pikir itu adalah pertemuan pertama dan terakhirnya dengan Taehyung, tapi dia tidak menyangka bahwa dirinya akan bertemu lagi dengan Taehyung di kantornya, dengan laki-laki it...