PART 2 : Prosedur Kedua

13 1 0
                                    

10 tahun kemudian

Setelah kejadian 10 tahun lalu membuat angga trauma karena kematian ibu nya, angga memiki dendam yang sangat kuat. Ia ingin sekali melakukan Prosedur kepada mereka yang telah membunuh ibunya.

Kini Angga telah bersekolah di salah satu sekolah SMA di jakarta. sikap angga yang begitu pendiam dan dingin, membuat mereka sering membully nya. kekerasan sering terjadi kepadanya.

Pelajaran pagi ini dimulai

"Selamat pagi anak - anak,, baiklah keluarkan buku kalian kita masuk ke materi baru". Ucap ibu novi.

"Baik buu".... jawab murid dengan serentak

Angga pun mengeluarkan buku nya dari dalam tas.

"Yahh...bu aku lupa membawa buku catatanku". Ujar si reza anak nakal yang sering membully angga.

"Ibu tidak mau tahu pokoknya kamu harus catet materi baru ini". Ucap ibu dengan tegasnya.

Reza pun merampas buku angga yang di pegang oleh angga. Reza menggertak kepada angga, sampai angga tidak bisa terkutik. Angga pun hanya bisa bersabar, sambil mengambil buku baru di dalam tas.

"Kringggg,,,,kringggg,,,,kringggg". Bunyi Bel tanda istirahat.

Angga pun bergegas pergi ke kantin dengan cepat jangan sampai anak - anak itu kembali membully nya. Dugaan angga sangat salah, disaat angga menuju ke kantin mereka sudah menunggu angga di ruang lab komputer yang terlihat sepi.

"Ehhh,, budak kamu mau kemana?. Ucap reza dengan teman - temannya yang sudah mempersiapkan diri untuk menghajar angga.

"Aku mau pergi ke kantin,, kenapa?". Ucap angga kepada para bedebah itu.

"Jangan sok belagu deh kamu, cepat berikan uang kamu kepada kami". Jawab para bedebah itu.

Angga pun sudah mulai habis kesabarannya sudah terlalu lama dia bersabar menghadapi mereka para bedebah itu. Akhirnya angga melakukan prosedur dengan langsung menyentuh mereka.

"Hajar saja dia". Ucap si reza.

Angga pun memegang jari kelingking si reza dan angga pun memulai prosedur terhadapnya. Tiba - tiba hidung reza mengeluarkan darah segar.

"Ehhh reza hidung kamu berdarah tuh". Ucap riski temannya si reza.

"Mungkin aku terlalu bersemangat untuk membully anak ini". Jawab si reza tanpa memperdulikan hidungnya.

Angga pun menggenggam kuat jari kelingkingnya. Tiba - tiba darah nya semakin deras.

"Arrrggghhh tolong aku,, kenapa aku tiba - tiba pusing.". ucap si reza.

"Ayo bawa dia ke UKS,". Ucap si riski

"Enyahlah saja kalian dari pandanganku". Ucap angga dengan senyuman kecut.

legah rasanya sudah tidak ada yang berani membully nya setelah dia melakukan prosedur kepada bedebah itu.

Pelajaran hari ini telah selesai.

Angga pun memutuskan untuk pulang ke panti asuhan. Di tengah perjalanan pulang dia melihat ada seorang perempuan yang mengalami kekerasan yang di lakukan oleh pacarnya.

"Plaaakkkkk". Terlihat sebuah tamparan melayang di pipi perempuan itu.

"Dasar laki - laki kurang ajar, berani beraninya kamu melakukan seperti itu kepadaku". Ucap perempuan itu dengan rasa kesal.

Laki - laki itu pun meninggalkan pacarnya. angga pun mencoba mendekat kepada perempuan itu.

"Jika kamu meminta ku, aku akan memberi nya Prosedur". Ucap angga.

"Apa maksudmu? Apa itu Prosedur?". Tanya perempuan itu kepada angga.

"Benarkah? Kamu tidak tahu tentang Prosedur, itu sudah trend di internet. Prosedur adalah mengutuk seseorang dengan barang pribadinya. Ucap angga sambil menjelaskan kepada perempuan itu.

"Aku meminta bantuanmu, tolong beri dia pelajaran. Aku sangat membencinya, perlakuannya kepadaku sungguh aku sangat membenci lelaki keparat itu". Ucap perempuan itu dengan kesalnya.

"Baiklah kamu harus menyiapkan persiapannya, kamu harus mencari foto, Nama panggilannya dan barang pribadi miliknya. temui aku di restoran itu jika kamu sudah mempersiapkannya". Ucap angga kepada perempuan itu sambil menunjuk sebuah restoran di pinggir jalan.

                  ➖➖➖➖

"Kringggg,,kringgg". Terdengar bunyi notifikasi Whatsapp angga.

*WHATSAPP
                                       
New number :

Ini aku perempuan yang tadi kamu bantu, aku sudah menyiapkan semua segala persiapannya. Temui aku di restoran.

Angga :

Baiklah aku akan kesana sekarang

Sampainya angga di restoran itu dengan tergesa - gesa. Angga melihat perempuan itu murung tak ada senyum di wajahnya.

"Kurasa kamu memilih jalan yang tepat". Ucap angga yang terlihat tersenyum.

Perempuan itu pun mengeluarkan segala perlengkapan prosedur.

"Tolong lakukan sekarang prosedurnya, buat tubuhnya remuk sampai mati". Ucap perempuan itu yang terlihat sangat marah.

"Baiklah aku akan mulai prosedurnya". Ucap angga sambil memegang benda pribadi milik pacar perempuan itu.

Prosedur telah dimulai, perempuan itu hanya melihat angga dengan bingung. Terlintas di pikirannya apa benar itu akan terjadi. Angga yang begitu serius melakukan prosedur dia tidak memperdulikan orang di sekitar.

Beberapa menit kemudian

"Sudah selesai, aku sudah melakukan prosedur kepadanya". Ucap angga

"Apa kamu serius?". Ucap perempuan itu.

"Iya,, aku telah melakukannya, aku akan pulang tubuhku terasa lelah setelah melakukan prosedur". Jawab angga sambil menggendong ranselnya.

"Kalau begitu terima kasih".

"Jangan berterima kasih kepadaku, berterima kasihlah kepada dirimu kau pantas menghukumnya. Jika ada yang ingin kau hukum telpon saja aku". Ucap angga kepada perempuan itu yang terlihat legah setelah di lakukan prosedur.

Setelah angga pergi perempuan itu menerima telepon dari teman nya, dia mendapat berita bahwa pacarnya telah mati dengan keadaan yang sangat aneh.

Perempuan itu kaget bukan main setelah dia mendapat berita itu, Barulah dia percaya kepada angga yang telah melakukan prosedur kepada pacarnya.

Thankz for reading:)
Jangan lupa Vomment jika ceritanya bagus saya akan mempublish part berikutnya😊

Maaf jika ada kesalahan kata maklum penulis pemula

Typo everywhere😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I AM AN EVIL SPIRITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang