19. Thank You (END)

7.8K 515 214
                                    

Udah siap?

Udah siap?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pls jgn lsg skip ke akhir ya hehe

Bacanya pelan-pelan aja

Happy reading 💜

■■■
"Kau jangan memberi lelucon kepada orang seperti itu. Tidak lucu sama sekali." Kataku

"Apa ekspresiku sekarang berkata begitu?" Ia balik menanya

Dan saat itu juga hatiku merasakan sakit lagi. Tuhan kenapa? Baru saja engkau memberiku satu kebahagiaan lalu kau ambil satu kebahagiaanku yang lain. Pantas saja Taehyung belum mau mengunjungiku pasti ia sedang terpuruk. Dan aku tidak ada pada saat-saat itu. Apakah aku istri yang pantas untuknya?

Sehari, dua hari, empat hari dan hari ke lima akhirnya Taehyung menampilkan wajahnya dihadapanku. Bisa aku liat sosoknya yang masih sangat pucat dan tak bersemangat. Bagaimanapun ia masih tersenyum dihadapanku dan menyapaku. Aku langsung memberikan pelukan terhangatku kepadanya, aku tak tahu lagi betapa sulitnya menjadi dia. Pun aku tak mau menanyai berbagai hal yang membuatku penasaran selama beberapa hari kebelakang. Lebih baik aku menahannya dulu untuk sekarang.

"Kau tak perlu terlihat tegar dihadapanku, jika memang kau sedang terpuruk curahkan saja semuanya. Tak apa Taehyung, aku ada disini. Kita berbagi semua suka duka bersama. Aku tak akan meninggalkanmu. Kau punya aku." Aku menepuk pelan punggungnya dan saat itupun tangis Taehyung pecah dipelukanku.

Ia masih memelukku dengan erat setidaknya selama empat menit sebelum ia melepaskannya. "Aku baik-baik saja sekarang. Terimakasih sayang. Ayo kita pulang kau pasti sangat rindu rumah." Akupun menganggukan kepalaku.

Bagaimana rasanya kehilangan anak kita sendiri? Sakit? Sedih? Atau lebih dari itu? Terlebih Taehyung baru mulai dekat dengan akhir-akhir ini. Pasti sosok yang ditinggalkan amat sangat terpuruk. Aku tak tahu betapa hancurnya Taehyung sekarang. Tapi setidaknya aku bisa menghiburnya bersama Jaehyung. Mungkin sedikit demi sedikit ia akan kondisi hatinya akan membaik lagi. Ku harap.

Aku akan mengobati hatimu, seperti dulu saat kita pertama kali saling mengenal.

Rengkuhannya di tubuhku begitu erat, sampai aku tak mampu berkutik. Aroma khas baru bangun tidurnya kembali menembus indra penciumanku. Aku sangat merindukan saat-saat ini. Aku semakin terbawa jauh kedalam visualisasinya yang begitu indah. Rambut yang berantakan, ditambah mulut yang sedikit terbuka, sangat menawan. Sampai tak kusadari bahwa bibir ini sudah menyapa duluan. Akupun langsung melepasnya perlahan, berhati-hati agar si pujaan hati tidak terbangun.

"Eumh" racaunya sambil membawaku semakin erat kedalam pelukannya. Hey aku tidak akan bisa bernafas jika seperti ini.

"Tae-euh" aku berusaha melepaskan pelukannya. Namun semakin aku mencoba ia malah jauh lebih menarikku kedalam. Aku tahu ia masih lelap tertidur. Apa aku terasa seperti guling baginya sekarang?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I CHOOSE U [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang