9. Second Try

8.2K 572 53
                                    

"Masih haid?"

Taehyung masih bersikeras untuk menanyakan hal itu. Padahal sudah berkali-kali aku jelaskan bahwa biasanya masa haid ku berlangsung 5-7 hari. Dan ini masih hari ketiga. "Tak ada pertanyaan lain?"

"Hehe maaf sayang" Taehyung memperlihatkan senyumnya. Cukup membuatku terhibur akibat pertanyaannya yang sama terus-menerus .

"Kau sudah memikirkan tawaranku tempo hari?" Tae bertanya tiba-tiba disela-sela kunyahannya.

"Aku tidak bisa berhenti begitu saja tae" Aku masih menatap sereal dihadapanku sesekali mengaduknya. "Sudah kubilang dari awal aku mencintai anak-anak. Kau lupa?"

"Aku tak memintamu berhenti selamanya sayang. Hanya saja cuti beberapa waktu. Lagian nanti juga kau akan punya anak darikku" Dia masih fokus pada beberapa suapan serealnya yang ia kunyah.

"Memangnya tidak mau membuat anak? Eh maksudku mempunyai anak?"

"Ya mau" jawabku datar

"Ayolah sayang, aku tak mau kau kecapean karena harus mengurusiku dan bekerja juga" Taehyung menyelesaikan makanannya dan meletakkan mangkuk itu ditempat cuci piring.

"Hanya sampai aku hamil. Setelah itu baru aku akan mengambil cuti" kataku

Taehyung kini menghampiriku yang masih duduk di meja makan dan duduk disampingku.

"Aku jadi tak sabar ingin menghamilimu" bisiknya sebelum mengecup keningku. Aku tersedak ketika melihat kondisi leher taehyung dari jarak sedekat ini. Ternyata bekasnya belum juga memudar. Dan sepertinya itu banyak sekali.

"Eum-taehyung kau yakin mau ke kantor dengan keadaan seperti itu?" Pandangku cemas. Taehyung hanya diam sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Lehermu itu-"

"Ahh--kau ganas sekali sih ra semalam, kalau sudah seperti ini bagaimana?" Tanyanya

"Ditutupi dengan syal atau apa ya aduh aku bingung." Jawabku sambil menatap terus lehernya dan memperkirakan jumlah merah keuangan disana.

"Panik sekali sih ra." Taehyung terseyum nyaris tertawa karena melihat tingkahku yang uring-uringan daritadi. "Kan aku masih bisa pakai turtleneck." Lanjutnya sambil mengacak-ngacak puncuk rambutku

"Ah iya juga." Kataku pelan

"Gemas sekali sih ra melihat tingkah panikmu barusan." Taehyung tak habisnya meledekku. Dan akupun hanya mengulum bibir dihadapannya.

■■■

"Lama tak berjumpa, Taehyung-ssi.." Wanita itu beranjak dari kursi kerja Tae dan berjalan menghampirinya. Langkah demi langkah yang ia lalui begitu tegas dan pandangnya semakin fokus menatap taehyung yang daritadi hanya diam mematung diujung pintu.

"Kau tak melupakanku kan?" Kini tangannya mengelus lembut pipi taehyung yang berada dihadapannya nyaris tak berjarak. Taehyung masih tak bergeming, berusaha mencerna semua perlakuan wanita itu.

"Owww rupanya alergimu sudah pulih, aku turut berbahagia." Dia berbisik tepat ditelinga tae. "Berarti kau tau apa yang seharusnya kau lakukan setelah ini."

"Aku menunggumu Taehyung, waktumu tak banyak." Wanita itu mengecup pipi taehyung sebelum akhirnya melonggarkan kaitan dasi yang berada dileher pria itu.

"Aku tak menyukaimu." Akhirnya tae bersuara.

"Calm down baby, aku tak butuh perasaanmu untuk bisa bercinta denganmu."

"Kita sedang berada dikantor." Taehyung sedikit meregangkan jarak diantara mereka sambil kembali membenarkan dasi dan kancingnya yang sudah hampir terbuka seluruhnya.

I CHOOSE U [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang