menara lonceng berbunyi lagi,
kali ini suaranya kencang sekali.
siapa yang membunyikan lonceng malam-malam begini?
penjaga menara tidak mungkin seceroboh itu.
aih, apa menara itu telah diduduki para agamawan lagi?
aih, memangnya mereka tidak ada kegiatan keagamaan yang berhikmah?
aih, aku tidak peduli, aku bukan orang yang agamis.
siapapun itu, aku mengutuknya.
bangsat! tak tau adat sekali di dini hari begini.
.
benar saja,
penjaga menara tergeletak tak berdaya di belakang daun pintu.
tangan kananya masih memegang segenggam kunci dan gembok menara lonceng,
kata orang-orang ia mati,
tapi aku tak peduli sama sekali.
aku terlalu bodoamat dengan hal hal bodoh itu.
aku hanya ingin tertidur dengan lelap,
persetan dengan pembunuhan tai itu!
toh pada akhirnya hakim mau disuap juga,
toh yang digantung hanyalah pencuri keju pasar,
.
orang sepertiku tak perlu mengurusi hal hal berengsek seperti itu,
bajingan dan penipu,
manis sekali namun busuk sekali.
selamat tinggal kata-kata,
kau selamanya akan hanya menjadi kata-kata,
tanpa makna, tanpa ada apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangku, dan Semua Kata-Kataku.
Randombeberapa kumpulan tentang perjalanan langkah saya, ditulis dengan hati saya, dari sini, yang terdalam.