Tentangku, dan Semua kata kataku 2

2 0 0
                                    

Lagi, kau memberi sepucuk surat padaku.
Memintaku untuk melakukan ini-itu.
Lagi, lagi lagi hal itu terjadi.
Kotak posku telah penuh dan enggan kubuka, kurir pos telah kutitipi pesan agar surat-surat selain darimu langsung saja ia selipkan dibawah pintu depan saja.
Kurir itu tak banyak bicara dan acapkali menggelengkan kepalanya, ia sesekali menoleh ke arahku.
Sayang sekali, penamu telah tumpul dan tintamu telah habis untuk mengirim surat-surat padaku.
Asal kau tau saja, aku tidak akan tinggal di rumah itu lagi.
Mungkin esok aku akan pindah, dan kau takkan tau alamatku dimana, kau tak akan tau akan mengirim surat kepada siapa, lagi.

Usahlah kau rapikan kertas dan meja kerjamu untuk menulis surat-surat baru.
Kembalilah ke ruang pojok dan bermain biola seperti dulu lagi, jangan pernah duduk di meja itu lagi, jangan pernah menengok kotak pos lagi.
Geseklah senar-senar biola itu, dan dengarkanlah semilir angin dari jendela ruang pojokmu.

Aku tau kau lelah menulis surat, dan bila boleh aku berkata, aku tau kau tak pandai menulis surat.
Tapi permainan biolamu sangat indah kawan, kembalilah bermain biola.
Aku telah menyiapkan sepucuk surat berisi partitur biola untukmu, tunggulah.

Tentangku, dan Semua Kata-Kataku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang