"Ma"
Mama menoleh dan melihat Leny.
"Leny, kamu pulang"
Leny mengangguk dengan tersenyum dan berjalan masuk.
"Istirahatlah. Kamu dari perjalanan jauh"
"Tidak jauh juga, sih. Cuma 4 jam" kata Leny santai.
Mama berusaha tersenyum dan Leny melihat terus mamanya dengan seksama.
"Mama seperti..." pikir Leny.
"Ma, semuanya baik saja, bukan?"
"Apa? Tentu saja. Kenapa kamu tanya begitu?"
"Mungkin cuma perasaan gue" pikir Leny.
"Tidak apa apa. Kalau begitu aku masuk ke kamar dulu"
Mama mengangguk dan Leny berjalan menuju kamar. Pukul 18.00. Leny datang ke ruang keluarga dan duduk di samping papanya.
"Kenapa, Pa?"
Leny melihat mamanya juga ada di sana.
"Leny, papa minta mulai sekarang kamu jangan sering pulang"
Leny terkejut dan mama segera menjelaskan.
"Leny, maksud papa bukan mengusir kamu. Papa dan mama..."
Mama merasa ragu dan Leny merasa ingin tahu.
"Papa dan mama mau kamu mulai hemat dengan biaya yang dikeluarkan. Entah uang jajan bahkan uang bensin untuk kamu pulang ke sini"
"Selama ini...aku hemat kok"
"Maksudnya begini. Kamu harus lebih hemat"
Leny berpikir dengan merasa heran.
"Maaf, Leny. Papa sudah tidak bisa memberikan uang lebih untuk kamu bahkan mungkin kurang untuk biaya hidup kamu di sana. Apa tidak apa apa?" kata papa pelan.
"Aku..."
Leny merasa bingung mendadak orang tuanya membicarakan tentang biaya. Leny bukan keberatan.
"Kondisi keuangan kita sekarang mulai goyah" kata papa pelan.
Leny terkejut.
"Bagaimana bisa begitu, Pa?"
"Tahun ini gaji papa tidak dinaikkan dan SPP kedua adik kamu naik drastis jadi..."
"Kalau begitu aku berhenti kuliah lalu cari kerja biar aku bisa membantu papa" potong Leny.
"Tidak, Leny. Ini yang membuat papa dan mama ragu memberitahu kamu" kata mama tegas.
"Pa, Ma,..."
Papa tidak bisa bicara apapun karena lebih memikirkan tentang nasib ekonomi keluarga.
"Leny" panggil mama.
Mama mendekat kepada Leny dan memegang tangan kanan Leny.
"Mama tahu niat baik kamu tapi papa mau semua anak anaknya bisa sarjana apalagi...kakak kamu sudah putus hubungan dengan kita jadi...kamu sebagai anak tertua harus memiliki pendidikan tinggi"
"Papa tahu pendidikan bukan hal utama tapi setidaknya kelak dengan pendidikan tinggi kamu bisa mencari pekerjaan dengan mudah" kata papa menjelaskan.
"Jangan terlalu dipikirkan. Papa dan mama cuma minta kamu kuliah yang benar, memahami uang jajan kamu dikurangi. Langkah selanjutnya papa akan memikirkan agar keadaan ekonomi kita kembali stabil" kata mama menenangkan.
Leny mengangguk.
"Pa, Ma, jangan dipikirkan tentang uang jajan aku. Terutama aku bisa kuliah" kata Leny prihatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Salah (21+)
Romance"Apa yang kamu cari? Uang? Saya sudah memberikan berapapun yang kamu minta? Cinta? Saya tulus mencintai kamu bahkan rela mulai mengabaikan keluarga kecil saya. Lelaki itu juga memberikan cinta tulus untuk kamu. Apalagi?"- Hadi "Apa jadi selama ini k...