Selembar Kertas...

2.4K 54 0
                                    

NB :

Mohon maaf sekali lagi jika karya saya ini tidak sesuai dengan aturan dalam masyarakat...saya membuat karya ini sebagai hiburan saja tidak ada unsur apapun...selebihnya dukung karya ini ya? 🤗🙏

***

"Om" kata Leny memohon.

Leny menangkupkan kedua tangan di dadanya.

"Saya mohon. Pertimbangkan lagi syarat dari Om" kata Leny dengan mengeluarkan air mata.

Tanpa mendengarkan perkataan Leny Hadi mau melempar remote TV ke wajah Leny lalu Leny berteriak dan menutup kedua mata dengan tangannya.

***

"Hadi, kamu keterlaluan!" teriak Cindy.

Hadi terkejut melihat pipi Cindy yang berdarah lalu mendengar tangisan Cindy dan Hadi melihat tangannya.

"Tanpa sebab kamu melempar aku dengan benda itu. Apa salah aku? Aku saja tidak tahu masalah kamu. Kamu jahat. Kamu bukan papa yang baik untuk calon anak aku"

Seketika Cindy berlari keluar dan Hadi terkejut.

"Cindy. Cindy" teriak Hadi dengan panik.

Hadi segera berlari mengejar Cindy.

"Astaga. Apa yang telah dilakukan saya? Cindy tidak tahu apapun" pikir Hadi dengan merasa bersalah.

***

"Aku minta maaf. Aku sungguh minta maaf. Aku...aku..."

Hadi segera memeluk Cindy dan tangisan Cindy semakin keras.

"Aku janji tidak akan pernah lagi memukul perempuan"

"Aku muak dengan kamu, Hadi" kata Cindy di sela tangisannya.

Hadi terkejut.

"Kamu tidak boleh muak dengan aku. Aku sungguh minta maaf" kata Hadi menyesal.

***

Seketika Hadi menurunkan remote dan memejamkan sebentar kedua mata untuk tenang.

"Cindy" pikir Hadi.

Hadi melihat Leny yang gemetar ketakutan dan membanting remote TV di atas meja lalu berjalan cepat menghampiri Leny dan mendorong Leny di ranjang.

"Sekali perjanjian tetap perjanjian!" bentak Hadi.

Leny terbaring di ranjang dengan terkejut dan melihat Hadi lalu Hadi menindih tubuh Leny dan Leny kalang kabut. Pegangan dan tindihan Hadi begitu kuat sehingga Leny terlalu lemah untuk mendorong apalagi bibirnya sudah dicium bahkan semakin lama mencium dengan lumatan kasar. Leny tidak bisa lagi melindungi dirinya sendiri dan mencengkeram sprai dengan mengeluarkan air mata.

***

Sudah sejak setengah jam yang lalu Leny duduk dengan memeluk tubuhnya di bawah air shower. Tubuhnya begitu dingin tapi lebih daripada hal itu Leny merasa terpukul dengan semua yang terjadi. Air mata juga sudah banyak yang keluar karena begitu lamanya menangis.

"Masa depan gue..." pikir Leny pelan.

***

Hadi selesai menulis sebuah cek dan memberikan kepada Leny lalu Leny cuma menunduk dengan mengeluarkan air mata dan Hadi meletakkan cek itu di atas meja.

"Saya menepati janji" kata Hadi puas.

Hadi berdiri dan berjalan keluar lalu Leny melihat ranjang dan mengeluarkan air mata. Semakin lama menangis karena melihat darah keperawanannya terdapat di sprai. Leny memegang darahnya dengan gemetar karena terlalu sedih dan mencengkeram sprai.

Cinta Yang Salah (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang