"Dulu ku kira menjadi dewasa, lulus SMA, sudahbekerja itu menyenangkan, ternyata tidak. Semua buruk, semua yang kupikirkan dahulu tak sesuai dengan kenyataan. Semua nampak tak bersahabat bahkan semestapun seakan enggan untuk menyambutku dewasa." Itu sebagian isi kepalaku yang sampai saat ini masih terngiang diepala. "Mungkin aku saja yang tidak bisa moveon dan bergerak maju ataupun mungkin aku yang tidak bisa keluar dari zonanyamanku. Toh sudah seharusnya kita semua berubah dan perubahan itu pastiadanya selama kita hidup." Pikiran yang lain menenangkanku.
Perkenalkan namaku Rio, aku terlahir dan dibesarkan di dua kota yang berbeda. Mengapa demikian, karena orang tua ku merantau sejak aku belum jadi janin. Aku lahir di pulau Jawa dimana tempat kedua orang tua ku juga dilahirkan, namun aku dibesarkan diperantauan, diluar pulau Jawa di Sulawesi tepatnya. Kedua orangtua ku bertani disana. Kami hidup dengan sederhana.
Masa SD SMP ku pun kuhabiskan disana, sama seperti usia anak pada umunya yang hanya bermain, bermain dan bermain. Bahkan sampai lupa waktu, seharian ku habiskan bermain. Meskipun pulang dimarahi namun tidak ada kata jera, ya mungkin karena masih anak-anak belum terlalu memikirkan beban hidup. Hari hari semua tampak menyenangkan. Tiada hari tanpa ketawa, dirumah bermain disekolah bermain bahkan pulang sekolahpun masih bermain seakan tidak ada kata bosan. Tapi justru itulah yang membuat memori memori kecil yang selalu membekas bahkan ketika kita sudah tua sekalipun.
Pada suatu waktu aku dan kawanku beristirahat dari permainan kita ada salah seorang temanku bilang "mungkin menjadi dewasa dan besar menyenangkan ya, kemana-mana tanpa ijin, main kapanpun tidak dimarahi enaklah pokoknya". Banyak yang menyetujui perkataan itu, aku sendiripun ikut menyetujui dan timbul pikiran-pikiran dan khayalan ketika nanti aku sudah dewasa, semuanya nampak indah bagus dan baik-baik saja. "Ah sudah-sudah tak ada gunanya juga kita menghayal dan membayangkan sesuatu yang belum terjadi" sahut teman ku yang lain. Dan akhirnya kamipun meneruskan permainan kami.
Telah banyak waktu ku lalui bersama teman temanku disana, sampai tak terasapun kami semua telah lulus dari Sekolah Menengah Pertama. Kami semua gembira, dan kami semua berharap di SMA kami akan menjadi dewasa dewasa yang kami harapkan. Setidaknya jika memang belum dewasa kami merasakan bagaimana kehidupan anak muda. Banyak temanku yang melanjutkan SMA nya keluar kota, katanya mau cari pengalaman baru bahkan ada yang hanya ingin mencari cewek. "Sudah SMA diluarkota saja banyak cewek cewek cantik diluar sana" kata Rudi salah satu temanku dari kecil. Melihat kebanyakan temanku keluar kota akupun tertarik yah untuk menambah pengalaman gumamku.
Namun bukan alagi keluar kota justru aku keluar pualu untuk melanjutkan SMA ku, Pulau Jawa. Ya disanalah aku melanjutkan SMA ku. Orang tua ku pun merasa senang karena pendidikan diluar jawa jauh berbeda dengan di jawa. Terutama untuk mutu pendidikannya. Tentu saja dengan mudah aku diperbolehkan untuk SMA disana. Akhirnya aku mulai mencari sekolah sekolah yang tepat untukku. Namun saat itu masin dengan online baru dua minggu yang akan datang au pergi kejawa. Namun sayangnya aku harus kejawa sendiri. Orangtuaku tak bisa ikut ya karna ada satu dua hal yang tidak bisa di tinggalkan. Namun tak apa semua akan kujalani sendiri karena saking senangnya semua dipikiranku terasa mudah dan akan baik-baik saja.
Hari itu pun tiba akhirnya aku ke Jawa dan mendaftarkan diriku kesekolah yang kuminati. Singkat cerita akupun muali belajar disana. "hari pertama sekolah yang sangat menyanangkan" kataku dalam hati. Semua temanku sangat baik dan semua menyambutku. Yah mungkin aku diantara mereka yang paling jauh asal domisilinya, aku jadi banyak ditanya tanya dan banyak teman yang selalu mendekat disaat aku cerita tentang kampung halamanku. Disitu aku merasa mereka menganggapku dan aku benar benar diterima di sini.
Aku sangat sangat bahagia bahkan aku tak mau pulang ke kampung halamannaku ingin bersama teman temanku, ya mungkin ini yang dinamakan masa terindah kita sekolah. Namun sayang semuanya tak selalu baik baik saja.
Tak terasa kebersamaan ku dengan teman teman SMA ku harus berakhir karena waktu. Tak terasa tiga tahun sudah terlalui, mau tak mau perpisahan harus dihadapi. Sebenarnya tak benar benar berpisah hanya saja mereka pergi dengan mimpi mereka masing masing. Ntah aku yang terlalu sayang dengan masa SMA ku atau entah apa yang merasukiku hingga aku tak rela masa SMA ku berakhir.
Disaat semua sibuk mencari perguruan tinggi negri, akupun ikut namun keinginan kuliah tidak 100%, bukan karena ingin kerja atau menikah, hanya saja tak rela jika harus beradaptasi lagi berkenalan lagi dan menyesuaikan lagi. Entah kenapa dalam pikirku "semakin kita besar makin males untuk beradaptasi, yang mau temenan ya ayo yang ngga yaudah". Namun ga semudah itu dalam kenyataannya. Kita harus tetap mengikuti dan menyesuaikan bila harus terjun ke dunia baru.
Singkat ceritapun semua temanku sudah mendapatkan perguruan tinggi yang diimpikan. Akupun begitu, aku juga masuk ke perguruan tinggi yang bisa dibilang salah satu dari sekian yang ku mau. Tapi yang jadi masalah adalah aku tidak sesuai dengan jurusan yang ku pilih. Sebenarnya memang ga ngerti itu jurusan apa dan bagaimana. "Karena aku sudah tak lolos SNMPTN dan SBMPTN jadi Mandiri adalah pilhan terakhir dan aku harus masuk" pikirku. Jadi disitulah masalahnya, aku memilih jurusan yang sangat sedikit peminatnya, dan aku diterima. Namun masalah baru datang, disana dikampus baru dan kota baru aku tak benar benar baik. Semua pikiran kajau, tak sepenuh hati rasanya menjalankan semuanya.
Dan aku sampai pada titik putus asa, aku masih berharap masa masa SMA itu bisa terulang. Akhirnya dengan berat hati dan dengan penuh pertimbangan aku resign dari kampusku saat ini. "Aku ga bisa kalau hanya jalani hidup yangaku sendiri ga nyaman, aku sedang tak menikmati hidupku dan bukan disini tempatku" selalu seperti itu pikiranku. Ternya dewasa tak semudah seperti yang kubayangkan waktu SD bersama teman temanku. Entah memang jalan hidupku atau memang aku yang ga bisa bergerak maju, atau aku yang ga bisa ngerelain temen dan masa masa ku SMA, entahlah semua seakan tak bersahabat. Mungkin aku terlalu menaruh harapan pada teman teman SMA ku bahwa ini akan selamanya. Dan pada kenyatannya tidak semua akan berubah. Akan adayang datang dan pergi. Akan ada yang cari kalau kita dibutuhkan dan pergi lagi bila tak dibutuhkan lagi. Ya tidak apa apa setidaknya kita masih berguna untuk mereka.
Hanya percakapan dua peran dalam satu pikiran yang saat ini terjadi dalam diriku. Alhasil aku banyak melamun. Namun kutekatkan untuk aku berubah. Aku percaya masih ada masa depan yang cerah dan persahabatan yang baik dengan semesta di hari esok. Aku memutuskan untuk mencari perguruan tinggi negri lagi yang sesuai denganku untuk tahun depan. Dan terimakasih Tuhan mungkin ini adalah proses pendewasaan ku dan dengan ini aku terdidik untuk dunia yang sebenarnya tidak benar benar baik.
YOU ARE READING
DIPERKOSA MASA LALU
Short StoryMENCERITAKAN BAGAIMANA SUSAHNYA MENGIKHLASKAN MASA YANG DIANGGAP SANGAT BERHARGA