TAK ada balasan dari rekan kerjaku yang tengah menatapku datar tanpa sebab. Mataku yang menatap aneh lekas memukul meja karena kesal akan tingkahnya. "Ya! Kenapa bodoh?!" Berdecak menatap sengit. "Kau membuatku penasaran dengan ekspresi wajahmu itu!" Pekiku yang langsung membuat adem apelnya naik turun.
"Aku mengundurkan diri menjadi rekanmu. Karena, aku harus pindah keluar negri untuk mengurus ibuku yang sedang sakit..." Ucapnya menatapku ragu.
Netraku menatap datar, tak ada ekspresi diwajahku sebagai balasan. "Ya, pergilah. Apa boleh buat.."
"Tapi.."
"Kenapa?"
"Aku tidak ingin meninggalkan HighFive Entertamaint sebenarnya.."
Tanganku terlipat di depan dada. "Ya, mau bagaimana lagi? Daripada Ibumu tidak bisa melihatmu sebelum ia meninggal dan menghantuimu karena tidak merawatnya. Itu akan lebih menakutkan.."
Kepalanya mengangguk setuju. "Kau benar, aku akan berdosa.. " jedanya bangkit bersamaan dengan decitan kursi. "Baiklah, terimakasih atas kerja keras dan kerja samanya Wendy Son.." tutupnya membungkukkan badan sembilan puluh derajat.
...............
HighFive Entertamaint
Seoul, Korea Selatan
08.00 KST"Ya, mau bagaimana lagi? Hanseol sudah keluarkan? Jadi rekrut yang baru.."
"Akan sulit mencarinya Pd-nim.."
Menghela nafas sesaat. "Ya, memang sulit. Tapi coba sajalah, yang hampir sama dengan Hanseol.."
"Baiklah, aku permisi.."
[Ya, Pd-nim?]
"Panggilkan Wendy Son kesini.."
Kim Seokjin, Ceo HighFive Entertamaint. Pemilik gedung berlantai lebih dari sepuluh, dan Ceo termuda di Korea Selatan berumur 25 tahun. Badan tegap berbahu lebar, pandai memasak dan humoris. Dia termasuk Idealkan?
Jemari panjang Seokjin mengetuk meja secara bergantian, jemarinya ikut berpikir akan apa yang terjadi terhadap perusahannya. Lekas saat pintu berdecit, lelaki itu langsung menarik jasnya dan menatap serius terhadap gadis yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.
"Ada apa?"
"Kau butuh patner?"
Wendy mengangguk. "Jika kau tanyakan, aku butuh pastinya." Seokjin mengangguk setuju. "Tapi masalahnya ada lelaki yang mau bekerja seperti Hanseol yang sangat teliti dan pintar itu?"
Seokjin berdecak. "Itu kendalanya, aku binggung harus mencarikan patner yang pas untukmu yang sebagus dan seteliti Hanseol..."
Wendy mengangguk sebagai balasan. Ia lantas menggaruk tengkuk canggung karena berdiri dihadapan Seokjin yang hanya diam berpikir tanpa topik pembicaraan atau balasan setelah anggukannya. "Apa ada yang ingin kau tanyakan lagi?"
Seokjin lekas menggeleng. "Tidak, hanya itu. Apa kau ada urusan?"
"Eoh, aku harus buru-buru bertemu seseorang...." Kata Wendy sembari mengukir senyum tipis.
.............
Arloji indah menghiasi pergelangan putih milikku. Mantel jaketku, kujadikan tempat persembunyian benda cantik yang sempat ku tatap beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Composer || WenGa ✓
General FictionSeseorang dengan memiliki kekurangan bekerja bersama kalian. Bukankah sedikit merepotkan dan tak seharusnya diterima? Wendy Son, gadis cantik yang pernah tinggal lama di Korea ini, merupakan anak kedua dari 2 bersaudara setelah kakak perempuannya y...