Part 15 : Nyata

6 0 0
                                    

Jika bukan takdir ku ia tak kan bertahan namun jika ia takdirku ia tak kan meninggalkan.
~Takdir yang tak diinginkan?

❤❤❤

"Nak, ayo sayang makan dulu."

"Makasih mah. Tapi aku pusing mungkin akan lebih baik jika ditidurkan."

"Makan dulu yah. Setelah itu baru tidur. Atau mau dibawakan nasi nya ke kamar?"

Yusni menggeleng lemah. Ia tersenyum menjawab, "ga usah Mah." Mamah Zia menatap khawatir ke arah putri nya. Sedari tadi wanita berkerudung biru tersebut memperhatikan Yusni yang lemah bulak balik ke wc.

Setelah mengeluarkan cairan putih. Ia langsung kembali ke kamar. Begitu seterusnya.

"Mah, kok ngeliatin kamar Yusni  sampe segitu nya? Kenapa?" tanya Pak Abas sudah datang dengan setelan kantor.

"Ingat waktu mamah hamil Yusni ga Pak?" tanya nya dengan tangan mengambil lauk pauk untuk suami nya. Dahi Pak Abas mengkerut.

"Tumben nanya nya gitu. Kenapa emangnya?"

"Entah perasaan mamah ajah atau emang ...,"

"Apasih mah?"

"Yusni hamil?"

Bersamaan dengan ucapan Mamah Zia. Pak Abas hampir saja tersedak roti nya namun tangan Mamah Zia bergerak cepat mengelus pelan punggungnya.

"Ah, mamah. Kalo ngomong bikin bahagia ajah."

Mamah Zia tersenyum kecil yang hanya menampilkan gigi. "Aminin dong Pak."

"Aaaaamiiin."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Yang Tak Diinginkan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang