1. School attack

34 7 5
                                    

Liu Park seorang anak tunggal yang kini tinggal seorang diri di Seoul Korea Selatan. Gadis berdarah China itu menetap seorang diri disini, menempati rumah peninggalan kedua orang tuanya yang sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya.

Liu adalah anak sebatang kara, kedua orangtuanya meninggal saat dalam perjalanan bisnis menuju New York. Sejak sekolah dasar ia membiasakan diri untuk ikhlas hidup tanpa adanya orang tua. Beruntung ia memiliki bibi yang menjaga nya sampai ia memutuskan untuk pindah ke Korea Selatan.

Ia sudah banyak merepotkan bibinya, sejak kecil ia tinggal di China bersama bibinya. Namun kini ia memberanikan diri berjalan seorang diri di kehidupan yang sangat keras, ia hidup hanya dengan uang pesangon dari kantor ayah dan ibunya. Ia juga bekerja disalah satu cafe setelah pulang sekolah hingga larut malam.

Kini gadis itu tengah berkutat dengan buku tebalnya didalam kelas, ia sudah mencapai kelas akhir di SMA ia harus lulus dengan nilai sempurna agar dirinya bisa melanjutkan pendidikannya di universitas ternama. Disaat teman sabaya nya tengah sibuk mempercantik diri, gadis itu malah berkutat dengan lembaran kertas yang membosankan.

Hari ini guru hanya datang lalu pergi kembali setelah memberi tugas yang lumayan banyak, inilah waktu yang sangat disukai oleh Liu. Gadis itu mengambil ponselnya dan memasang eaorphone di kedua telinganya, ia sangat suka mengerjakan tugas sambil mendengarkan musik yang ia suka.

Beberapa anak pun sama, mereka mulai membuka lembaran buku dan mencatat jawaban yang mereka temukan. Namun beberapa anak yang terkesan nakal malah asyik bermain game, untuk para lelaki. Namun ada sebagian murid perempuan yang asyik bercolek menggunakan ini-itu diwajah mereka.

Liu tidak perduli itu, ia tengah asyik mengerjakan soal-soal dihadapan nya.

"Liu, apa kau sudah selesai mengerjakan nya?" Tanya teman sebangku Liu, ia adalah He Xin.

He Xin, gadis itu sama dengan Liu. Ia berasal dari negara China. Saat pertama kali masuk ke sekolah itu, gadis itu tak banyak berinteraksi karna ternyata ia tidak mengerti bahasa Korea. Alhasil Liu yang menyadari itupun dengan senang hati menjadi teman Liu dan kembali menjelaskan apa yang guru katakan kepada He Xin menggunakan bahasa Mandarin. Sejak itulah mereka dekat, mereka selalu bersama-sama setiap harinya. Bahkan He Xin tak Canggung, ia sering menginap dirumahn Liu dengan alasan ingin menemani gadis itu.

"Ani, tinggal sedikit lagi." Jawab Liu namun matanya masih fokus kepada buku dihadapan nya.

"Bisa kah kau membantuku menjawab soal nomor 15, aku tidak mengerti. Otak ku sepertinya akan meledak dalam waktu dekat, kenapa menjadi murid kelas akhir sangat sulit?!"

Liu hanya terkekeh mendengar keluhan He Xin, gadis itu memang banyak bicara namun itulah point plus dari He Xin gadis itu bisa dengan mudahnya mencairkan suasana.

"Istirahat kan pikiranmu, kau bisa melihat jawaban ku nanti." Ujar Liu, mungkin Liu adalah definisi sahabat yang sangat baik.

"Kamu memang sangat baik Liu, tak ayal Tuhan memberikan mu otak yang sayangnya cerdas!" Ucap He Xin dengan takjub. Pasalnya Liu selalu membantu dirinya jika ia merasa kesusahan, Liu sangatlah baik namun dari 25 orang siswa dikelas ini mereka malah tidak mau berteman dengan Liu. Hanya He Xin yang berteman dengan nya.

Liu tidak menggubris perkataan teman sebangkunya, gadis itu kembali berkutat dengan pikirannya untuk menemukan jawaban dari soal-soal dihadapan nya.

Gadis itu sangat fokus, sesekali ia mengetuk pulpen nya pelan diatas meja menyesuaikan dengan irama musik yang ia dengarkan.

Tak lama keadaan kelas menjadi ricuh saat mendengar suara sirine yang mengema didalam kelas. Beberapa orang panik, entah apa yang terjadi diluar sana. Namun Liu tetap tenang, tinggal satu nomor lagi yang belum ia jawab.

"Mengapa ada suara sirine? Apa terjadi kebakaran?" Tanya seorangpun murid dengan nada panik nya.

He Xin pun sama seperti yang lain nya, gadis itu panik.

"Berhenti mengerjakan tugas! Apa kau tidak mendengar suara sirine tadi. Ayo menyelamatkan diri, aku tidak mau mati konyol hanya karena menunggu mu menyelesaikan tugas-tugas yang sangat menyebalkan itu." Ujar He Xin panik, gadis itu mengambil beberapa barang nya dan memasukkan nya kedalam tas miliknya.

"Mungkin itu hanya test kebakaran seperti tahun lalu, santai saja." Ucap Liu, sambil menaruh pulpen dan menutup bukunya. 25 soal matematika sudah ia jawab entah itu benar atau tidak namun gadis itu bangga dengan jawabannya.

Liu melepaskan earphone yang ia kenakan, ia melihat keliling nya semua orang terlihat sangat lucu dengan wajah paniknya. Mengapa Liu tidak panik? Ia hanya berfikir jika itu kebakaran sungguhan pasti guru-guru sudah berteriak memberi pengumuman di stasiun radio sekolah.

"Perhatian kepada seluruh murid-murid SMA Shadong. Maaf jika kalian panik karena ulah sirine itu, saya tunggu kehadiran kalian di aula utama."

Beberapa murid bernapas lega, benar dugaan Liu itu bukanlah kebakaran.

Mereka pun meninggalkan kelas dan berlalu menuju aula utama, entah akan ada apa Disana yang jelas aula utama adalah tempat pertemuan yang penting dan tempat untuk menyaksikan pertunjukan sekolah.

Semua murid SMA Shadong sudah duduk manis dilantai. Mereka duduk menghadap panggung kecil yang ada di aula tersebut, beberapa orang mulai geram karena acara rahasia tersebut belum yang dimulai.

Mendadak AC diruangan tersebut tidak berfungsi, sangat panas Disana mungkin karena seluruh siswa berkumpul Disana.

"Aku mendengar dari anggota OSIS sekolah, katanya akan ada artis yang tampil diatas panggung sana. Mungkin ini bagian dari acara varety show yang kemarin kita tonton." Ujar seorang murid.

Liu dan He Xin hanya mendengarkan saja. Liu memang sudah hampir tiga tahun menetap disini namun ia sama sekali tidak tertarik dengan idol-idol Korea yang terkenal tampan, namun berbeda dengan He Xin gadis itu merupakan salah satu fans fanatik yang terus bolak-balik menonton konser.

"WAH DAEBAK!" Teriak seorang murid yang duduk tepat di belakang Liu. Liu yang tengah menunduk pun langsung menodongkan dan mendapati tirai panggung yang sudah naik keatas dan menampilkan sebuah boy group yang beranggotakan 9 orang mereka adalah artis naungan agensi yang sangat populer. Mereka adalah NCT 127.

---tbc

Garing ya? Ini awal kok:)

You're my Light Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang