2. backstage

18 5 2
                                    

"WAHH DAEBAK!!! Liu lihatlah! Mereka sangat tampan!" Kagum He Xin.

Wajar He Xin sangat kagum dengan penampilan grup band di depan sana. He Xin adalah salah satu penggemar mereka, sebut saja NCTzen.

Sudah berkali-kali ia pergi ke konser mereka, menghamburkan lembaran uang demi menyaksikan mereka yang sama sekali tidak mengenal He Xin. Pemborosan itu namanya, namun itulah He Xin ia akan pergi kemanapun yang ia mau asalkan ia bahagia.

Ruang aula yang luas terisi oleh teriaknya histeris saat grup band tersebut tampil dengan sempurna, yang Liu dengan dari He Xin mereka membawakan lagu terbaru mereka yang berjudul kict it. Entah konsep apa yang ia bawa dilagu tersebut namun Liu cukup menyukai instrumen yang mereka mainkan ditambah suara merdu dari setiap member nya sangatlah bagus.

Tiga menit kemudian lagu yang mereka bawakan telah usai, sembilan orang lelaki diatas panggung sana tengah mengatur napas mereka masing-masing sesekali mereka melambai tangan nya untuk menyapa penggemar.

"Halo semuanya apa kalian senang melihat kami disini?" Tanya salah satu member dengan rambut berwarna merah, entah itu siapa mungkin hanya Liu yang tidak mengetahui nama orang itu.

"Ya Tuhan! Jungwoo sangat tampan. Ia tak henti-hentinya menampilkan senyum manisnya, tolong berhenti tersenyum aku tidak kuat melihatnya."

Liu hanya bergidik ngeri mendengar celoteh He Xin, Liu ingin keluar dari aula ini ia lebih baik pergi ke kantin sekolah untuk membeli segelas ice chocolate untuk menghilangkan dahaga nya.

"Untuk kalian yang berada di kelas akhir semangat! Kami tahu itu masa-masa yang sangat sulit, namun belajarlah dengan sungguh-sungguh aku yakin kalian semua akan lulus dengan nilai yang terbaik." Ucap salah satu anggotanya lagi, ia terlihat sangat mungil jika dilihat dari sini namun sudah pasti lebih tinggi dia dari pada Liu. Lagi-lagi Liu tidak mengetahui nama lelaki itu, yang jelas ada goresan di alisnya dan ia memiliki warna kulit yang cukup matang.

Setelah wajenang yang mereka ucapkan kini sampaikanlah di ujung acara, mereka membawakan lagu terakhir dengan sempurna. Setelah semuanya usai beberapa murid mulai berlarian menuju luar aula mungkin untuk mengejar artis tersebut. He Xin pun sama seperti mereka, ia seperti tidak sadar bahwa ia datang kemari bersama Liu.

Liu masih berdiam diri didalam aula menunggu kerumunan tersebut usai, ia malas sekali berdesakkan dengan murid-murid itu.

Beberapa kali ia menghela napas kesal, mereka semua sangatlah ricuh. Sungguh menyebalkan.

Setelah ini Liu memilih untuk pergi ke kantin, seperti tujuannya tadi ia akan membeli segelas ice chocolate untuk menghilangkan rasa hausnya, ia tak peduli bahwasanya kelas akan segera dimulai namun biasanya guru-guru akan memberikan free class jika ada acara seperti ini disekolah.

Entah murid-murid SMA Shadong yang terlalu banyak atau memang mereka yang berjalan layaknya siput, sedari tadi Liu masih tetap menunggu gilirannya untuk keluar dari aula. Gadis itu menghentakkan kakinya kesal, ia menatap keliling nya. Ia baru ingat bahwa ada pintu keluar lain, itu ada di backstage tanpa berfikir panjang Liu langsung melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.





Bruk!






Gadis ceroboh! Liu meruntuki dirinya sendiri saat dirinya menabrak seseorang dan membuat kotak makanan yang orang itu bawa jatuh kelantai.

"Ah mianhae. Maaf aku tidak sengaja, maafkan aku." Ucap Liu dengan kedua tangannya memohon kepada orang dihadapannya, namun gadis itu malah memejamkan matanya ia terlalu takut terkena bentakan hari ini.

"Tidak apa-apa, kau tidak perlu meminta maaf. Aku juga terlalu ceroboh tadi," ujar orang itu. Liu membuka matanya dan mendapati lelaki yang kebetulan salah satu anggota dari grup band tadi.

"Sekali lagi maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja. Maaf aku harus pergi," ujar Liu sambil berjalan meninggalkan lelaki itu yang tak ia ketahui namanya.

"Kau mau lewat mana? Pintu keluar murid disebelah sana."

Liu menoleh kebelakang dan terkekeh geli. "Maaf pintu keluar yang ada Disana penuh, murid-murid sangatlah lamban. Aku mau keluar lewat pintu backstage aku hanya numpang lewat," jawab Liu.

"Kau tidak bermaksud untuk menguntit kami kan?"

"Tidak! Untuk apa aku menguntit seseorang itu tidak akan membuat rasa haus ku hilang." Jawab Liu.

"Kau bukan penggemar kami?" Tanya orang itu lagi dan lagi.

"Bukan. Kalau begitu aku pergi dulu, sekali lagi maaf kan aku." Ucap Liu, gadis itu berlari kecil meninggalkan orang yang tabrak tadi.

Dan benar, hanya dengan beberapa langkah bisa berhasil keluar dari aula utama. Gadis itu terkekeh kecil saat melihat diujung lorong sana masih banyak murid-murid yang berdesakan.

Liu akan pergi ke kantin sekarang.

---tbc

Sabar, bntr lagi:)

You're my Light Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang