"Maaf menunggu lama (y/n)! Aku sudah memanggil taksi ayo kita naik." Kata (f/n) datang ke arahku dengan tergesa-gesa.
"Baiklah, jangan berlari terus nanti kelelahan." Kataku menggandeng tangannya masuk ke dalam taksi.
"Hehe baiklah."
Beberapa lama kemudian kita sampai di salah satu kota di Jepang.
"Wahh aku baru pertama kali ke Jepang rasanya senang sekali!" Kataku senang karena pertama kali menginjakkan kaki di Jepang.
"Baiklah ayo kita cari rumah Mafumafu." Kata (f/n) menarik tanganku pelan dan kita pun berjalan menyusuri rumah-rumah di sekitar kota.
Beberapa menit kemudian
"Kau yakin alamatnya sudah benar?" Kataku bertanya untuk memastikan alamatnya tidak salah.
"Aneh.. petunjuknya di sini tetapi mengapa hanya ada kuil disini?" Kata (f/n) bingung dengan alamat yang berada di GPS itu.
"Sudah kubilang ini tidak mudah menemukan alamat di negara orang lain. Mari kita cari pelan-pelan." Kataku memegang kepalaku sambil mencari rumahnya Mafumafu.
"Hey (y/n) jangan makin jauh dari kuil ini nanti kita tersesat!" Ingat (f/n) kepadaku agar tidak pergi lebih jauh.
"Firasatku mengatakan bahwa disini tempatnya tidak salah lagi!" Kataku dengan semangat.
"Bodoh kita berada di negara orang-_"
"Terus apakah kita akan menyerah sampai sini saja dan kembali ke Indonesia?" Kataku kesal dan tidak menyerah mencari rumah Mafumafu.
"Eh hey tunggu-" Kata (f/n) terhenti karena tiba-tiba melihat cowok tampan dan segera mendekati cowok itu.
Tanpa sadar pun aku berjalan dan mencari lebih jauh meninggalkan (f/n).
"Astaga ini sudah satu jam aku mencari dan belum ketemu sama sekali!" Kataku kelelahan dan duduk di depan pagar rumah salah satu penduduk di jalan itu.
"Hah... Sepertinya lebih baik aku mencari tempat untuk menginap. Rasanya aneh membawa koper dan tas kemana-mana... Oh iya bodoh aku melupakan (f/n) sekarang dia kemana!?" Kataku berbicara sendiri memandangi nasibku yang menyedihkan.
Tersesat di negara orang yang bahkan baru pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini.
"Aku memang ceroboh bahkan aku tidak tahu jalan menuju kota tadi... Tapi aku istirahat sejenak disini deh sampai tenagaku pulih kembali untuk mencari (f/n)..."
"A-anata wa dare?" Tanya seorang pria yang lebih tinggi dariku.
'Oh iya, aku tidak bisa berbicara bahasa Jepang dengan fasih...
KENAPA AKU BARU KEPIKIRAN SEKARANG!?' Kataku dalam hati dan segera membuka ponsel dengan cepat untuk membuka g***** translate."D-daijoubu ka?" Tanya pria itu panik melihatku seperti ini.
"A-ah daijoubu!" Kataku mulai berbicara bahasa Jepang dengan bantuan translate tentunya.
"Kau siapa? Mengapa duduk didepan sini?" Tanyanya dengan wajah yang curiga. Tidak tampak jelas tetapi aku bisa merasakannya walaupun dia memakai masker.
'Tunggu... Memakai masker!? D-DIA KAN...!?' Batinku terkejut.
"Kau kan S-Soraru-san kan!?" Kataku dengan gagap.
"U-uh kau mengenalku ya, apa kau salah satu fansku? Lebih baik kau segera kembali ke rumahmu." Katanya dengan lembut dan sopan.
"A-aku tidak punya rumah..." Kataku.
Soraru pun terkejut bahkan hampir terjatuh.
"Bagaimana bisa kau tidak punya rumah!?" Kata Soraru sedikit berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isn't This Just A Dream? [Mafumafu X Readers]
FanfictionMustahil bertemu utaite terkenal yang sangat sulit untuk di jangkau! Yaitu Mafumafu yang namanya telah mendunia! Apakah (y/n) mendapat kesempatan dalam bertemu Mafumafu? . . . . "K-kau kan M-Mafumafu-san!" "Eh?" (y/n) = Your Name (f/n) = Your Friend...