-Saatnya Pergi-

35 6 6
                                    

Nelson kaget melihat preman yg sudah babak belur itu kembali bangkit dan mengambil pisau dari celananya dan akan menusuk punggung Rina. Nelson reflek berdiri di belakang punggung Rina hingga ia yang tertusuk. Rina kaget saat melihat Nelson tergeletak di bawah dengan memegangi perut nya yg tertusuk pisau. Rina langsung mengambil handphone nya dan menelfon Ani
"Halo ni"
"Ada apa rin??"
"Kamu cepet ke sini"
"Kamu di mana?"
"Di gang sepi deket jln duku"
"Okeh aku kesana"
Lalu Rina menutup telfon nya. Tak lama kemudian Ani datang dengan membawa mobilnya.
"Nelson kenpa ni?!"
"Nanti aku ceritain, sekarang kita ke rumah sakit dulu"
"Kita minta tolong warga dulu ya, kita kan ngga kuat ngangkat ni orang"
"Iya"
Akhirnya mereka mencari sekelompok orang di sekitar situ, kebetulan ada beberapa warga di sana jadi mereka meminta tolong untuk mengangkat Nelson.
.
Rina duduk di belakang menemani Nelson yg kesakitan karena yah... You know lah (author ngga tega ngomong nya)
.
.
*rumah sakit*
Nelson langsung di bawa para perawat ke ruang UGD. Rina menghawatirkan keadaan Nelson yg tertusuk pisau saat itu. Ia menangis tanapa henti, seketika ia memikirkan untuk pindah ke rumah pamannya di luar kota.
"Rin, gimana sih ceritanya?"
Rina menjelaskan dengan rinci kejadian tersebut kepada Ani
"Udah, kamu jangan nangis terus. Kita do'akan Nelson agar dia selamat"
"Lebih baik aku mati pas kejadian aku tabrakan itu, biar aku ngga bahayain Nelson kek gini"
"Kamu jangan bilang gitu Rin, nanti kl kamu ngga ada yg sama ibu kamu siapa?"
Rina hanya diam saat Ani mengatakan itu. Lalu Rina berdiri dari duduk nya.
"Kamu mau kemana Rin?"
"Aku mau pergi"
"Apa maksud kamu Rin??"
"Aku mau pindah ke rumah paman ku"
"Jangan bilang untuk selamanya Rin"
"Aku pindah untuk selamanya ni"
"Jagain Nelson di sini ya, jangan sampe dia kenapa-napa. Aku pergi dulu ya... Titip salam sama Nelson bilang aja aku udah pindah dia pasti ngerti kok"
"Rin, Rina!!"
Rina tetap berjalan pulang tanpa menghiraukan panggilan sahabat nya itu.
.
.
*skip*
Rina pulang untuk membereskan barang² nya, ia akan memulai hidup baru di rumah pamannya. Ia menulis sebuah surat untuk ibunya

Bu, Rina pindah ke rumah paman ya. Maaf aku harus ninggalin ibu di sini, aku janji bakalan balik ke sini dengan kesuksesan ku nanti
Jaga diri ibu dengan baik ya... Aku pasti kangen ibu. Ibu... Makasih udah rawat aku sampe sekarang, sekarang saatnya Rina mandiri dan mengejar cita² Rina. Selamat tinggal bu, aku sayang ibu

-Rina

Rina meninggalkan surat itu di rak sepatu dekat pintu keluar rumahnya, ia mengambil uang tabungan nya untuk ongkos bus keluar kota
"Semoga uang ini cukup untuk ongkos"
Ia pun berangkat dengan penuh keyakinan. Dengan cara ini ia merasa bahwa ini adalah jalan terbaik agar tidak menyusahkan temannya dalam hidup nya.
*Halte bus*
"Selamat tinggal semua, aku pasti bakalan rindu kalian. Selamat tinggal kota kelahiran ku, aku akan kembali saat sukses nanti. Aku janji" Batin Rina saat duduk di dalam bus sambil melihat keluar

Bersambung...

Hwe... 😭
Rina pindah ke luar kota seperti janji nya kepada Nelson 😭
Sumpah aku ikut nangis pas ngetik (author juga punya perasaan) .
Yaudah segini dulu ya...
Makasih

See you next time~

Akhirnya Aku Menemukan Mu || Beaconcream [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang