Aku dedikasikan cerita ini untuk kalian yang sedang mengikuti perintah #dirumahaja dan lagi meng-karantina diri. Tetap semangat dan jaga kesehatan ya. Jangan lupa cuci tangan, pake sabun dan dikeringin pake tisu, jangan dikeringin di celana atau baju hehe.
Happy reading dear ❤Kantin di jam ini terasa sangat luas, tidak banyak siswa yang membolos ke sini. Ya, membolos. Karena saat ini masih jam pelajaran. Gadis dengan kucir kudanya itu sibuk mencatat di buku tugasnya, ia sekarang sedang mengerjakan tugas observasi tentang kebersihan kantin, yang nantinya akan dibuat laporan observasi singkat.
"Ra, udah selesai belum tugas lo ? Gue mau balik ke kelas, diajak anak - anak ntar nongkrong di warung mbak Sar."
Tiara Aleta Angreani, gadis polos dan rajin. Ia tidak pernah absen dari peringkat lima besar di kelas. Walaupun memiliki paras yang tidak secantik temannya, menurutnya. Tetapi ia diberkahi dengan pemikiran yang cerdas. Sementara yang berbicara tadi adalah kekasihnya, Ezra.
"Iya, bentar lagi Zra. Tinggal dua baris lagi." Jawab Tiara dengan mempercepat kecepatan menulisnya.
Terdengar hembusan napas kasar Ezra, sepertinya ia jengah menunggu kekasihnya itu yang terus - menerus mencatat tidak ada hentinya. Bahkan, ia saja tidak mengerjakan apa-apa, biar kelompoknya saja yang mengerjakan. Tetapi lihat, kekasihnya justru banting tulang mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan berkelompok, sendirian. Tadi katanya Tiara sudah mencoba mengajak teman sekelompoknya, tapi mereka malah memilih bermain game. Nasib berkelompok dengan lelaki dan ia perempuan sendiri.
"Nah, selesai." Tiara menutup bukunya lalu memasukkan bolpoin yang tadi ia gunakan ke tempat pensil.
"Yok, balik ke kelas Zra." Ujar Tiara selanjutnya, menggandeng tangan Ezra agar segera berdiri.
Di sepanjang perjalanan ke kelas, Ezra terus sibuk mengamati ponselnya itu. Ezra selalu bilang jika ponsel itu adalah ponsel keramat, tidak boleh dipegang oleh siapapun. Termasuk Tiara, yang notabenenya sebagai kekasihnya. Tak hanya itu, mereka tidak seperti kekasih pada umumnya yang mengganti kata "lo - gue" menjadi "aku - kamu" atau memiliki panggilan kesayangan khusus.
"Ra, lo masuk dulu aja. Gue ke kelas Dani dulu, mau ambil jersey basket."
Tiara mengangguk, lalu berjalan berlawan dengan Ezra yang sudah berbelok ke kanan. Ia menaiki tangga untuk menuju ke kelasnya yang terletak di lantai dua. Baru saja ia melangkah ke anak tangga selanjutnya, Tiara merogoh semua saku seragamnya, mencari ponsel yang seingatnya ia bawa tadi. Tak butuh waktu lama Tiara berlari kembali ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insane. (Slow Update)
Novela JuvenilMemulai kehidupan baru adalah keputusan yang diambil oleh Tita, gadis rapuh yang terlihat kuat. Ia ingin melepas kenangan masa lalu dari dalam dirinya, walau masih ada sekotak rahasia yang tak ia ketahui. Awal kehidupan baru Tita di Kota Pelajar in...