Hangat Yang Sesaat

11 0 0
                                    

Kala itu dinginnya sepi datang menghampiri

Kupikir, sebuah senyuman hangat cukup untuk menghangatkan

Ketika seluruh ruangan menjadi beku dan sunyi

Tanpa ada cahaya dan kehangatan yang menyelimuti

Lalu tiba tiba seseorang datang

Menawarkanku secangkir senyuman hangat pagi hari

Lalu tangannya membawa tanganku pada musim semi yang hangat

Tangan yang erat menggenggam itu

Tak pernah kurasakan sebelumnya

Mungkinkah musim dinginku akan segera berakhir?

Lalu ia meyakinkanku dengan peluk hangatnya

Aku takut terus terjebak pada musim dingin yang tiada akhir

Lalu aku menangis dalam pelukannya

Terima kasih telah membawakan musim semi dalam pelukanku

Namun yang kuingat

Musim semi yang hangat dan indah itu tak menetap lama

Kemudian pelukan hangatnya memudar

Ia hangat untuk sesaat

KUKATAKAN (Kumpulan Kata Tak Terungkapkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang