2. Putus

40 5 2
                                    

Yang dianggap baik belum tentu yang terbaik. Dan yang dianggap buruk bukan berarti tidak baik~


Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216)

Flashback on....

Hari ini, Zeline nampak bahagia sekali. Karena hari ini, adalah hari ulang tahun kekasihnya Malvin. Niatnya, ia ingin memberi kejutan bolu ulang tahun dan dua tiket nonton konser musik favorit mereka.

Malvin Rahendra, adalah kekasih Zeline. Mereka sudah berpacaran selama dua tahun.

Zeline mendapatkan uang itu dengan tidak mudah, ia harus menabung selama satu tahun.
Sepulang sekolah, Zeline mengajak Malvin bertemu di sebuah taman komplek pukul empat sore.

Tak lupa, ia sudah mengganti bajunya dengan kaos pendek dan celana Levis panjang, dengan rambut sebahu yang dibiarkan tergerai, terlihatnya nampak mempesona.

Zeline sudah menghubungi Malvin berkali-kali, namun nihil tak diangkat juga.

Sudah dua jam setengah berlalu, namun belum terlihat juga batang hidungnya.
Zeline mulai gusar, bolu yang berada dalam genggaman nya juga sudah lembek dan coklatnya mulai mencair.

Ia mencoba menghubungi nya lagi. Dan berhasil.

"Halo Vin, kamu dimana sih?!"

"Halo, aku lagi sibuk nih! Kamu ganggu aja! "

"Ganggu kata kamu? Aku udah nungguin kamu dari tadi!"

"Udah batalin ketemuannya, aku sibuk! Brak... Duh Vin, kamu hati-hati dong minumnya."

Hah?! Suara siapa tadi? Terdengar seperti suara wanita, atau jangan-jangan....

"Sibuk kata kamu? Enak banget ya kamu batalin gitu aja, kamu tau ga aku....Tut... Tut.."

Tut...tut... Sambungan telefon diputus kan secara sepihak.

"Sial!!" Maki Zeline dengan kesal.

Zeline sudah geram sekali, bisa-bisa nya dia memutuskan telepon nya secara sepihak. Membatalkan pertemuannya dengan seenak jidat. Bayangkan saja, sudah dua jam setengah ia menunggunya, dan dia bilang batalkan saja? Dasar, laki-laki tak berperikemanusiaan!

Ia pulang dengan keadaan kesal, dan muak dengan sikap Malvin hari ini. Padahal kan, dia berniat untuk memberi kejutan untuknya. Dan dia, mengacaukan semuanya.

Hari sudah mulai malam, dia beristirahat sebentar di sebuah kafe yang tak jauh dari taman. Ia melihat bolunya dengan tatapan naas, tapi jika tak di makan mubajir juga. Ia sudah mengumpulkan uang dengan susah payah.

Kafe disini banyak sekali dijadikan tempat pacaran oleh anak muda. Gombalan receh, terdengar di mana-mana. Zeline yang mendengar itupun ingin muntah rasanya.

"Mau pesen apa mba?" Tanya pelayanan kafe yang datang.

"Hmm, cappucino susu aja deh mba satu," jawab Zeline.

"Mba cepet sini dong, saya mau pesen lagi!" Seru pelanggan di depan kedua meja Zeline.

"Iya, bentar mas!" Pelayanan tersebut segera menuju panggilan.

Suara itu, sepertinya dia kenal. Karena penasaran, Zeline mengintip siapa yang memesan tadi. Jaket denim biru itu, dia kenal sekali. Itu kan jaket Couple yang diberikan Malvin saat Anniv satu tahun lalu. Dan siapa wanita yang sedang bersamanya?

Love HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang