Our Little Wedding

10 0 0
                                        

Kyuhyun memegang tangan Yeoreum erat. Ia terlihat sangat gugup. Ini bukan pertama kalinya ia berada di balik pintu menuju altar. Namun, ia lebih gugup dibandingkan berjalan ke altar sendirian sebagai pengantin pria.
Hari ini, ia menjadi wali dari sang adik sekaligus mendampingi sang mempelai wanita menuju altar. Ia tersenyum pada Yeoreum yang masih terus menghentakan kaki kanannya karena gugup.
"Berhentilah menghentakkan kakimu. Panggilan pembawa acara tak akan terdengar."
"Oppa, aku gugup sekali."
"Aku tahu. Aku juga merasakan hal yang sama tahun lalu."
"Ah! Aku harus melakukan apa? Aku sangat gugup, oppa."
"Ahn Yeoreum, tenanglah! Ada aku disini."
"Ahn Kyuhyun, jangan banyak berkata! Diamlah!"
"Ya! Kamu memerintah kakakmu?!"
"Diam!" Titah Yeoreum sambil meremas lengan Kyuhyun.
"Ya! Sakit sekali!" Kata Kyuhyun sambil mengusap lengannya.
Disaat yang bersamaan dengan dibukanya pintu ruangan yang berisikan keluarga inti Yeoreum dan Hoseok yang datang dari Korea. Ditambah keluarga Peter dan Venice juga.
Kyuhyun memasang senyum kecil. Lengannya masih sakit karena remasan sang adik. Yeoreum tersenyum pada sosok pria yang menunggunya tepat di depan altar.

¥R
"Hoseok, ingat, pernikahan ini hanya untuk menutupi kehamilanku. Karena aku hanya ingin keluargaku tenang."
"Ahn Yeoreum, aku tidak masalah dengan kehamilanmu. Tapi, tak bisakah kamu belajar untuk mencintaiku juga?"
"Jin Hoseok..."
"Aku tahu ini sulit. Tapi, cobalah sekali saja... Karena itu bisa membuatku tenang..." Hoseok menyudahi percakapan mereka dengan berbaring di sofa hotel.
"Hoseok-ah..."

¥R
Tak ada percakapan yang berarti antara Hoseok dan Yeoreum. Mereka malah jauh lebih canggung dari pertama kali bertemu lagi setelah delapan tahun. Percakapan semalam yang membuat keduanya seperti itu.
"Hobi..."
"Mianhaeyo! Maaf aku berkata kasar semalam padamu."
"Aku juga minta maaf. Maaf karena aku tidak tahu perasaanmu padaku."
"Aku tak akan memaksamu lagi untuk mencintaiku. Kita biarkan saja bagaimana nanti. Setidaknya, orang tua dan kakak-kakakmu tenang adiknya sudah ada yang menjaga."
"Jin Hoseok..."
"Ayo makan! Aku sangat lapar!"
"Tunggu, Hobi! Aku juga lapar!"

¥R
"Kamu tahu tidak, saat menunggu pintu dibuka, wajah Kyuhyun oppa sangat pucat. Ia berusaha menenangkanku. Padahal dia sendiri gugup. Yang menikah kan aku. Bukan dia. Entah kenapa dia lebih gugup dariku."
"Kalau pas masuk dia terlihat merintih kesakitan itu kenapa?"
"Oh! Itu... Tidak apa-apa kok! Bukan hal penting diceritakan."
"Kamu harus tahu juga. Aku juga sangat gugup. Aku bolak balik ke kamar mandi hanya untuk mencuci tanganku."
"Oh ya? Kebiasaanmu saat gugup tidak pernah berubah ya?"
"Kukira sudah hilang. Karena setiap kali rapat dengan klien atau orang baru, aku tidak pernah gugup lagi. Bahkan, saatku berbicara langsung dengan desainer idolaku, yang sangat terkenal itu, untuk membicarakan konsep exhibition bersama waktu itu saja, aku tidak pernah segugup kemarin."
"Jeongmalyo?! Wah! Benar kata Ahra eonni dan Kyuhyun oppa. Kalau menikah, kita jauh lebih gugup daripada tampil di khalayak umum."
"Mereka pernah cerita begitu?"
"Iya. Ngomong-ngomong, Hobi, aku ingin makan eskrim coklat. Boleh tolong ambilkan?"
"Untung kamu sudah jadi istriku! Kalau bukan, aku tidak akan mengambilkannya untukmu."
"Jin Hoseok, jjang!"

¥R



Heiho! Kamu udah baca sampai sini? Tolong komen dan ingin cerita Hoseok Yeoreum dibawa kemana nih?
Karena kritik dan saran kamu sangat berarti buatku...
~Kyvrima~

WITH HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang