Awal mula

14.1K 64 3
                                    

  Ayam mulai berkokok. Tanda gue harus bangun dari mimpi indah gue. Ya apalagi kalo gak buat berangkat menuntut ilmu. Biar masa depan cerah. Gua tinggal sama ibu dan adik perempuan gue. Gue setiap pagi berangkat sekolah disalah satu sekolah diKota gue.
  Ibu :"Nak. Ayo makan!"
  Gue : " Iya bu. Bentar"
Keseharian gue setiap pagi berangkat sekolah. Gue hidup sama adek dan ibu gue. Ayah gue pisah dulu waktu gue masih kecil. Dan sekarang kita jarang ketemu.
  Gue :" yaudah bu aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum"
Ibu :"waalaikum sallam. Hati hati ya nak."
  "Iya bu"

Gue pacu motor gue sampai kesekolahan tercinta. Smk karya bakti. Gue parkirin motor dan masuk ke kelas. Kebiasaan temen temen slalu kompak satu sama lain. Ya kita dikelas hanya beberapa orang. Dan semua murid hanya laki laki. Jadi nambah kekompakan kita bersama. "Don pulang sekolah lu ada acara gak?" Sahut Satria.
"Gak ada sih. Emng mau apa?"
"Gini ntar pulang sekolah kita main PlayStation dirumah gue. Gimana?" Sahut Satria.
"Oke. Siapa lagi?"
"Ada Tino sama robi juga"
"Oke siap"

  Pelajaran demi pelajaran pun kami lalui sampai jam terakhir. Dan bel pulang pun berbunyi.
"Yuk don,rob,Tin. Kerumah gue!"
"Oke boss " kami kompak menjawab.
 
Disaat mau keluar gue melihat pemandangan yang indah. Siapa lagi kalo bukan dua bidadari sekolah ini.
Dinda safira putri dan Risalatul kamila.

Mereka adalah primadona disekolah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka adalah primadona disekolah ini. Bahkan menurut kabar sudah banyak cowok yang ditolak oleh mereka berdua.
  Gue dan teman teman saling memandang mereka berdua lewat. Dalam hati gue "enak ya jadi mereka. Banyak yg suka. Hidup enak. Lh gue mau apa apa harus banting tulang dulu."
  Kami pun melangkah untuk kehalaman parkiran.
"Rob lu sama gue aja. Nanti tino sama doni" Satria yg ngomong sambil ngehidupin motornya.
"Oke " jawab robi.
Diperjalanan gue sesekali bercanda sama Tino. Ya karena kita udah berteman dari Smp. Dan keadaan keluarga kita juga gak jauh jauh amat. Jadi kita merasa kaya saudara. Diperjalan terlihat seorang kakek tua yang sedang dimaki maki seorang perempuan.
"Tin berhenti dulu. Tu liat ada kakek kakek lagi dimarahin. Kasihan yuk tolongin."
"Iya don. Ayo"
Setelah kami mendekat kami pun bertanya
"Maaf. Ini kenapa ya bu? Ada masalah apa?"
"Ini nak. Si kakek mau nyuri makanan diwarung ibu."
"Oh yaudah bu. Saya bayar aja bu. Berapa?"
"15 rb dek"
Sambil merogok saku gue  mengambil uang jajan. Dan membayar ke ibu pemilik warung tadi. Dan Alesan kenapa gue mau bayar karena gue udah pernah ngalamin kaya begituan. Gaada uang buat makan. Jadi gue ingin membantu sesama.

"Makasih ya nak. Kalian udah baik sama kakek"
"Sama sama kek. Yaudah kami pamit dulu kek"
"Bentar nak. Kakek punya sesuatu buat kalian berdua."
Awalnya kami menolak. Tapi karena si kakek terus membujuk akhirnya kami pun mau.
"Ini nak. Kakek punya sarung tangan buat kalian berdua."
Kami melihat sebuah sarung tangan yang terbuat dari kain berwarna putih bersih sambil menerima pemberian dari kakek itu.
"Ingat nak. Sarung tangan itu bukan sarung tangan biasa. Siapapun yang kamu pegang dengan sarung tangan itu akan menjadi pakaian kulit. Dan apabila kalian memakainya. Kalian akan jadi orang tersebut."
Kami pun saling heran. Tak percaya akan omongan kakek itu. Setelah kami menerima sarung tangan itu. Kami pun pamit pergi meninggalkan kakek itu. Dan petualangan sebenarnya pun telah dimulsi..

Maaf ya kalo masih acak acakan. Baru pertama bikin soalnya....
"Ini nak. Sa

Kehidupan yang baruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang