Dinda dan Risa

7.2K 49 5
                                    

Akhirnya kamipun mencari tempat yang aman untuk memakai kostum tersebut. Dan akhirnya kami menemukan sebuah toilet dikompleks tersebut.
"Don gimana nih cara pakainya?"
"Udah ikutin gue aja!"

Gue pun melepas semua pakaian didalam toilet dan memakai kostum tubuh dinda. Awal mula disaat gue memasukan kaki gue terlalu gede. Tapi entah kenapa tiba tiba rasa kesemutan menjalar dikaki sampai keseluruh tubuh saat kostum dinda udah gue pakai. Dan entah kenapa badan gue terasa pas.
"Gila lu don. Badanlu mirip cewek banget. Jadi s*ng* gue."
"Udah cepetan pakai ntu kostum risa!"
Setelah Tino memakai kostum tubuh risa. Kamipun memakai topeng kepala dari dinda dan risa.
Disaat gue membenamkan kepala gue kedalam topeng dinda. Rasa kesemutan pun kembali menjalar disekitar kepala. Dan disaat gue membuka mata. Gue pun terkejut dengan tubuh gue yang udah berubah menjadi Dinda.
"Gila emng bener kata si kakek itu. Kita jadi berubah don."
"Iya No. Ga nyangka gue."
Entah kenapa tiba tiba rasa pusing pun melanda. Dan diiringi dengan kembalinya ingatan dinda. Yang seakan akan gue adalah dinda yang asli.
  Kamipun memakai pakaian yang tergeletak tadi. Tanpa kesulitan kami pun memakai cd dan bh tanpa kesulitan seakan kita sudah terbiasa.
Perlahan gue pun mengamati tubuh gue sekarang yang telah berubah menjadi bidadari sekolah.

Wajah putih, manis, payudara yang lumayan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah putih, manis, payudara yang lumayan besar. Dan ditambah kehidupan yang serba enak.
Dan disaat gue tengah ngelamunin diri. Gue pun memandang Tino yang sekarang ada ditubuh risa. Temen deket dari Dinda. Kehidupannya yang glamor dan serba berkecukupan.

 Kehidupannya yang glamor dan serba berkecukupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Don yuk sekarang kita keluar"
"Ayo. Tapi gue takut nih kalo ada yang tau kita lagi nyamar?"
"Et dah. Suara kita aja udah jadi suara cewek don. Noh liat lu aja punya payudara." Sambil memegang payudaraku.
Gue pun langsung menegang setelah payudara gue dipegang tino. Seperti ada kejutan listrik yang menjalar tubuh.
"Tuh kan. Lu aja terangsang gitu kaya cewek"
"Oh iya ya. Trus kita mau kemana?"
"Ehm ini kan kompleks rumah dinda. Kenapa gak kerumahnya aja?"
"Ide bagus no. Ayo!" Kami pun langsung keluar dari toilet itu dan menuju kerumah dinda.
"Eh ingat ya don. Nanti lu jangan panggil gue tino. Tapi Risa. Dan lu juga bilang kalo lo itu Doni. Bilang aja kalo lo Dinda!"
"Oke siap. Tenang brother"
Disaat didepan rumah kami melihat sebuah rumah yang besar. Di

depan rumah ada taman kecil dan kolam ikan. Rumah berlantai 2. Sungguh impian gue ingin mempunyai rumah seperti itu. Dan sekarang akhirnya terwujud.
  Kamipun langsung masuk. Diruang tengah mama dinda tengah beristirahat dengan menonton acara Tv. Kami pun langsung menaiki anak tangga untuk menuju kamar atas.
"Kok lama banget din keluarnya?" Mama dinda yang bertanya sebelum kami sampai keatas.
"Iya ma. Tadi nongkrong dulu didepan toko." Dinda(doni)
"Oh yaudah. Nak risa beneran mau nginap disini kan nak?" Mama dinda yang bertanya kepada risa(Tino)
"Iya tante. Tadi udah ijin kok sama mama" Risa(tino) pun menjawab jawaban mama dinda.

Kamipun langsung menuju kamar dinda.
"Don besok kita mau berangkat sekolah jadi mereka?"
"Iya lah. Gue pengen ngerasain jadi mereka berdua"
"Dan gue punya sebuah kejutan buat besok no."
"Kejutan apa don?"
"Udah nanti lo juga tahu."

Kehidupan yang baruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang