༶•♛ 00. Kebohongan : prolog

390 56 4
                                    

"Tentang ramalan itu, yang telah membuka kunci jawaban atas apa yang telah terjadi"

•••

"Keluargaku, tentang masa lalu keturunanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keluargaku, tentang masa lalu keturunanku. Para tetuah yang telah meninggalkan dunia secara bertahap. Ku akui engkau bisa di handalkan, Hamdan."

Ucapan itu, seolah-olah mengajak seorang pemuda yang ia miliki satu-satunya untuk di beri amanah yang tepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ucapan itu, seolah-olah mengajak seorang pemuda yang ia miliki satu-satunya untuk di beri amanah yang tepat. Dia adalah Nenek dari leluhur keluarga Atmadja. Ia adalah salah satu tetuah dari buyut keluarga Atmadja. Di satu sisi adanya seorang anak remaja lelaki yang berdiri gagah juga di sampingnya terdapat sesosok wanita cantik dan anggun, keduanya sama-sama saling memiliki ikatan tali benang merah yang melilit di antara genggaman tangan keduanya. Dimana hubungan mereka akan resmi dalam hal serius untuk menjenjang ke pernikahan.

Di depan mereka memperlihatkan sesosok nenek yang tengah memperhatikan keduanya, dengan senyuman simpul yang tak dapat di pastikan apa maksudnya.

"Cahaya, kemarilah..." Panggilnya pada remaja anggun itu, memanggil dengan sebutan namanya. Sekilas remaja anggun itu yang telah di sebutkan namanya dengan sigap berjalan perlahan menuju nenek itu.

Sesekali berkontak mata dengan remaja laki-laki tadi berdampingan dengannya, namun pemuda itu justru menganggukan kepalanya sebagaimana menyuruh wanita terkasihnya menuju kepada nenek itu yang merupakan nenek dari pemuda bernama 'Hamdan'. Cahaya langsung mendekati nenek itu.

Ternyata saat Cahaya telah mendekati nenek itu, matanya membelalak kaget ketika melihat tempat berpijaknya nenek tersebut di belakangnya berubah menjadi tempat terdapatnya sebuah jurang mendalam.

"Nenek! Di belakangmu ada jurang!" Seru Cahaya.

Nenek itu justru malah tersenyum menanggapinya, membuat Cahaya sedikit bingung dengan tanggapan nenek itu.

"Kemarilah, jangan takut. Itu hanyalah jurang dimana seseorang telah berkhianat dan berbohong padaku akan menjaga ini seumur hidupnya namun malah mengingkari janji itu, maka orang itu masuk kedalam jurang itu." Ujar sang nenek yang alhasil membuat Cahaya sedikit terkejut akan jawabannya itu.

"Apa maksudmu, Nek?"

"Nenek hanya ingin meminta sesuatu padamu, apakah kamu bisa menolong permohonan nenek kali ini? Sebelum kamu menikah dengan Hamdan, cucu Nenek." Ujar Nenek yang seketika membuat Cahaya agaknya ragu sembari menatap nenek itu dengan pandangan yang sulit di artikan. Sekilas Cahaya hanya menganggukinya saja tanpa perlu bertanya sesuatu yang membuatnya merasa ingin tahu lebih.

"Baiklah, Nek. Apa permintaanmu?"

Nenek itu pun tersenyum lega, sembari berkata, "Cahaya, nenek mohon padamu tolong jagakan rotan ini. Rotan ini akan bisa menjaga keluargamu selamanya akan bahagia, menjaga suami mu dari marabahaya, juga anak-anakmu nantinya serta martabatmu. Tolong jagalah rotan ini dengan baik, urus dan rawatlah layaknya merawat seekor hewan yang bisa menjaga keluargamu dari bahaya yang akan datang." Ujar pemintaannya sembari memberikan Rotan panjang yang sudah di lilit membentuk gulungan lingkaran.

Cahaya tanpa ragu-ragu, tangannya mengangkat meraih rotan itu dari serahan nenek itu.

"Sebelum Nenek pergi, Nenek hanya mengucapkan terima kasih karena kamu mau menjaga rotan ini sebagaimana nenek akan merestuimu bersama cucu-ku, Hamdan." Ujar nenek itu yang alhasil membuat Cahaya hanya ikut tersenyum tipis menanggapi sang Nenek.

"Iya Nenek, aku tidak bisa berjanji jika selamanya rotan ini kami jaga. Namun selama rotan ini bersama kami, akan kami jaga sepenuh hati. Terima kasih juga, engkau telah merestuiku dengan cucumu." Ujar Cahaya yang kini membuat sang Nenek hanya menganggukinya sembari penuh senyuman lebar.

Kini Nenek tersebut seketika berbalik badan, segera meninggalkan tempat itu.

Dan semuanya nampak bersinar, hingga membawa Cahaya dan Hamdan harus bertanggung jawab untuk menjaga peninggalan dari sang Nenek yang menitipkan rotan itu pada mereka. Seperti yang di katakan Nenek itu, mereka harus merawat rotan itu.

༶•┈┈⛧┈♛★♛┈⛧┈┈•༶

Hingga suatu ketika. Cahaya kini di karuniai oleh seorang anak laki-laki yang akan menjadi anak pertama bagi mereka. Keduanya sama-sama saling terlihat bahagia dan senang bisa memiliki keturunan dari keluarga Atmadja. Namun, dibalik kebahagiaan itu mereka harus bersabar menghadapi anak-anak dari Hamdan.

Rupanya Hamdan selama ini berbohong mengenai jati dirinya, pasalnya ketika sebelum menikah dengan Cahaya rupanya Hamdan telah menikah lebih dulu dengan seorang wanita terkasih pertamanya juga telah memiliki empat anak dalam keluarga kecilnya, dan wanita itu telah berpulang di karenakan sesuatu yang menimpahnya berupa penyakit serius.

Istrinya yang dahulu telah lama meninggal, dan itu baru di ketahui oleh Cahaya setelah ia sudah menikah dengan Hamdan, dan Hamdan dengan tenangnya juga raut wajah tanpa dosanya itu justru memperkenalkan anak-anaknya pada Cahaya. Itupun membuat Cahaya sangat kaget kepalangan ditambah rasa amarahnya bercampur dengan rasa kecewa.

Cahaya pun harus menghadapi semua ini dengan sabar, selagi ia bisa menjalankan kehidupannya dengan baik tanpa berbuat jahat sedikit pun pada anak-anaknya Hamdan. Ia hanya bisa pasrah dan memaklumi keadaan dengan bersyukur.

Sehingga suatu ketika, hari-hari Cahaya penuh dengan pertengkaran walau sesudahnya akan berbaikan. Lalu beralih pada anak-anak Hamdan yang tidak menyukai keberadaan Cahaya sebagai ibu tiri untuk mereka.

....

"Semenjak ibu tiri kita menetap disini, aku sangat tidak menyukai keberadaan anak dari orang itu!"

"Kau benar, Haruna!"

"Aku bahkan tidak ingin menjadi kakak dari anak itu!"

1998 November-





























Tobe Continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tobe Continue...

(╭☞•́⍛•̀)╭☞


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝟐: 𝐓𝐰𝐨 [ 𝐉 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang