2: D-Day

46 10 2
                                    

Bukan orang sembarangan yang bisa masuk SMA SOEMAN. Walaupun adanya sistem zonasi, yang akan diterima sekolah itu adalah siswa siswi yang nilai hasil ujian nasional yang tinggi dan berprestasi, dan ehem, memiliki koneksi dengan orang dalam.

Alsi sendiri merasa beruntung, karna nilai hasil ujian nasionalnya bisa membuatnya masuk disekolah bergengsi itu. Tapi Ia juga takut, tidak bisa berprestasi seperti ketiga kakaknya, walaupun di non-akademik.

Chandra dulu bergabung dengan sebuah band di SMA SOEMAN bernama Crocodile Men atau singkatnya CROMEN. CROMEN terdiri dari Chandra, Jiko, Jinso, Baeron, Jonoo, dan Jaye. Band ini termasuk band yang sangat berprestasi pada masanya. Bahkan band ini tidak punya pembina atau pelatih seperti pada umumnya.

Josh sendiri ketua klub pecinta alam, SOEMANTALA. Bersama anggotanya, Josh sudah mendaki banyak gunung di Indonesia. Bukan hanya mendaki tetapi klub ini juga meneliti beberapa tanaman di gunung yang nanti hasil penelitiannya diberikan pada sekolah untuk menjadi bahan materi pembelajaran di luar kelas. Selain itu, Josh selalu menjadi juara kelas dan mengikuti banyak olimpiade biologi. Ditambah dia membuat usaha dengan memanfaatkan tanaman hidroponik disekolahnya.

Dan yang terakhir Mas Efen.

Mas Efen bukan anak yang aktif dalam organisasi, tetapi dia anak yang pintar secara akademik. Ia selalu mendapat panggilan untuk mengikuti berbagai macam olimpiade. Selama SMA dia jarang berada didalam kelas, tetapi Mas Efen selalu berada didalam perpustakaan ditemani susu putih yang ia bawa dari rumah. Sehingga dia dapat julukkan 'Penghuni Perpus' oleh teman-temannya.

Sudah banyak penghargan ketiga kakaknya selama SMA yang dipajang dirumahnya. Walaupun keluarganya tidak pernah mempermasalahkannya, tetapi Alsi selalu merasa rendah diri. Dia merasa tidak sebanding dengan kakak-kakaknya yang berprestasi.

"de, turun napa. Udah dua menit kamu diem disini. Nanti telat lho," tegur Josh disebelahnya yang menyadarkan Alsi dari lamunannya.

"mikirin apa sih? Ngga usah deg-degan gitu. Abang cuma bercanda soal yang kemarin," ujar Chandra dari bangku kemudi. Dia memutar tubuhnya kebelakang, kekursi penumpang yang diduduki Alsi.

"lagian elu si, pake ngegodain. Liat tuh jadinya melamun terus," omel Mas Efen dari kursi penumpang sebelah Chandra.

"elu juga kali. Masa gue doang yang sala-" "aku turun dulu ya bang. Itu Liyan udah nungguin," ujar Alsi yang memotong ocehan Chandra. Alsi mengulurkan tanganya kepada Josh bermaksud untuk salam tetapi-

"abang belum gajian jangan minta ke abang. Minta ke bang Chandra aja. Dia banyak uang tuh,"

"siapa yang minta uang bang? Udah punya banyak dikasih sama Paps. Mau salim," Alsi menghela kasar. Masa begitu saja harus Ia beri tahu. Josh hanya senyum kikuk sebagai jawabanya.

Seusai bersalam-salaman dengan ketiga kakaknya yang agak gesrek, Alsi keluar dari mobil. Lalu, menghampiri Liyan yang sudah menunggu didepan gerbang dengan muka kesal.

"dari tadi gue tungguin lo keluar dari mobil begee. Lama banget si?" keluh Liyan pada Alsi.

Kemarin, Alsi dan Liyan membeli keperluan MPLS bersama. Ya, walaupun MOS sudah ditiadakan, tetap saja ada beberapa barang yang perlu dibawa selama MPLS berlangsung. Alsi meminta Liyan untuk menunggunya di depan gerbang.

"biasa, tradisi keluarga. Hehehe."

******

SMA SOEMAN sudah tidak terlalu asing bagi Alsi. Karna waktu pendaftaran awal dan pendaftaran ulang, Ia dan Liyan sempat mengelilingi sekolah yang besar dan luas ini. Dari gerbang depan menuju gerbang utama perlu lima menit dengan berjalan biasa.

"gila nih sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gila nih sekolah. Bisa-bisa gue setiap Senin gue berangkat sebelum matahari terbit. Jauh banget anjir lapangannya," keluh Liyan. Alsi hanya berdeham setuju sambil berjalan ke lapangan.

"HELLO, FRESHMAN! WELCOME TO SOEMAN HIGH SCHOOL!" seru seseorang dari lapangan.

"keknya disitu tempat kumpulnya deh. Ayo kesana!" ajak Alsi. Mereka segera berlari menuju lapangan.

Di lapangan yang sangat luas itu sudah dipenuhi siswa siswi SMA SOEMAN dan juga beberapa pengurus OSIS SOEMAN. Jadi kegiatan pertama adalah upacara bendera sekaligus pembukaan dan penyambutan para peserta didik baru.

"jadi sekali lagi saya ucapkan selamat untuk seluruh siswa yang naik ke kelas selanjutnya dan juga para peserta didik yang telah diterima oleh SMA SOEMAN. Ingat harga diri SOEMAN adalah harga diri kalian juga. Setelah ini para peserta MPLS akan di ambil alih oleh para pengurus OSIS. Terima kasih," tutur Pak Sungma selaku kepala sekolah yang disambut dengan tepuk tangan seluruh peserta upacara.

Upacara telah selesai. Seluruh peserta upacara dibubarkan kecuali para peserta didik baru dan para pengurus OSIS tentunya.

"adik-adik, kalian boleh duduk dulu. Cari tempat yang nyaman ya. Setelah ini kami akan memberi arahan," ujar salah satu dari pengurus OSIS.

"gila cakep banget," gumam Liyan dan beberapa peserta yang lain. "si, kata Muel dia alumni ROOKi, tapi kok gue ga pernah liat dia?" ujar Liyan pada Alsi. Fyi, ROOKi itu SMP Alsi dan Liyan beberapa bulan yang lalu. Salah satu SMP favorit juga.

"itu namanya kak Dona, mantannya kak Eno. Katanya anak hits ROOKi, gitu aja ga tau," cibir Alsi.

"okay semua. Kenalin gue Wildanto Ikhsan selaku ketua OSIS SOEMAN. Jadi gimana kabar kalian? Selamat yang sudah diterima dan masuk hari ini. Pas banget dari 369 siswa dan semuanya hadir. Tepuk tangan semuanya," seru Wildan yang tiak hanya disahut dengan tepukkan tangan tetapi juga sorakkan dari para gadis.

"Gue cuma mau ngingetin, kalo masuk SOEMAN berarti sudah jadi tanggung jawab kita semua untuk memajukan sekolah ini. Inget tadi kata pak Sungma apa? Harga diri SOEMAN adalah harga diri kalian juga. Jadi gue minta kerja sama sama kalian semua untuk gak main-main selama kegiatan berlangsung," tutur Wildan panjang lebar.

Kegiatan selanjutnya para pengurus OSIS mengumumkan gugus atau kelas selama MPLS berlangsung.

"dan yang terakhir S-Smith Alcia Tumira dari SMP ROOKi masuk gugus 4. Ngaranna sesah pisan kayak bule wae," gerutu Jayi Ramadhan, sang ketua MPK, saat memanggil nama Alsi. "eh ieu mah beneran bule," sambung Jayi genit saat Alsi maju ke barisan gugusnya.

"pendamping kalian gue sama Dona. Ikutin Dona, barisnya yang rapi," ujar Wildan yang mengejutkan Alsi karna muncul dari belakang Alsi.

"eh maaf. Kaget ya?" sesal Wildan yang membuat Alsi terkejut lagi.

-----

Hola Felas,

i'm back with another chapter. Gimana ceritanya? boleh dong minta komentarnya.

kalo ada yang penasaran cast nya siapa aja nanti aku kasih.

don't forget vomments guys.

xoxo, MS

SIBLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang