Prolog

73 7 0
                                    

Jogjakarta, 2020

"Hari ini aku kembali berada di titik itu, mencoba mencerna kembali garis lurus kehidupan yang pernah diajarkan atasnya. Terimakasih telah menjadi bagian garis linier kehidupanku. Terimakasih telah hadir dan berarti dalam kehidupanku. Akan ku jadikan hari itu menjadi sakral bagiku"

Titik 0km Jogjakarta
13 februari 2020

---

Setelah hampir 4 tahun Ziel keluar dari zona nyaman dan mulai menjelajahi dunia komunikasi di universitas luar negri kini saatnya kembali ke kota kelahirannya, kota penuh kenangan, dan penuh kerinduan.

Malam ini, ia sedang menduduki salah satu bangku dideretan jalan malioboro, salah satu bangku yang menjadi saksi bisu atas hari bersejarah seorang Anziela Savana Davisa tepat 5 tahun yang lalu.

-----

"Permisi? Boleh saya duduk disini?" Tanya seorang lelaki yang barusan datang dan merusak ketenangan Ziel.

"Lahh?! Kan saya duluan yang disini. Kenapa nggak cari bangku yang la--"

deg.

kini ia terdiam, tak ada lagi kata kata yang bisa keluar dari mulut Ziel.

Keterkejutan yang tidak disengaja itu membuat jantungnya berdetak semakin kencang. Dan akhirnya, lelaki itu juga terlihat memasang pandangan keterkejutan.

Bukan!

Bukan pandangan keterkejutan, namun lebih memandang Ziel dengan, kebimbangan?

"Zi.. Ziel kan? Hai.. Apa kabar?"

Seketika Ziel terdiam kaku.

Ya, itu dia!.

Dia penyebab Ziel duduk sendiri di bangku itu malam ini, dia yang menjadikan hari ini adalah hari yang bersejarah bagi Ziel.

Kerinduan, keterkejutan, dan kebahagiaan kini berkumpul menjadi satu dalam benak Anziela.

"H-hai, Galang!?"

---
helloarrr
Tbc.

Unforgettable KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang