Part 1

46 7 0
                                    

".....Di era modern dan serba instan seperti sekarang ini, masyarakat tidak bisa dipisahkan dari internet. Bahkan, internet memiliki peran penting bagi kehidupan sehari-hari. Sudah jelas internet pasti berdampak positif dalam kehidupan masyarakat..." Ucapku menyampaikan argumen dengan lantang dan tegas.

"Mohon maaf, saya tidak setuju dengan argumen yang disampaikan oleh tim afirmasi. Menurut saya, internet membawa dampak buruk bagi masyarakat.
Bayangkan saja betapa mengerikan dampak yang diberikan internet ketika anak-anak di bawah umur dapat dengan bebas mengaksesnya? Mereka akan mudah terpengaruh berita hoax dan juga dengan mudahnya mengakses situs pornografi......" sanggah seorang lelaki yang memang berada di pihak kontra.

Dengan gaya bicara nya yang terkesan santai namun tegas, membuat 'sedikit' mentalku melemah.

Ya. Kita adalah finalis kompetisi debat tingkat SMA di kota ku. Ahh bukan kita, tepatnya aku dan dia.

Setelah terjadinya perang mulut diantara kita, selesailah sudah kompetisi ini dan dengan sialnya kompetisi ini dimenangkan oleh pihak kontra yang baru saja kuketaui menyandang almamater SMA Nusa Indah.

Sesosok lelaki bertubuh tinggi, memiliki bola mata hitam kecoklatan, dengan bulu mata yang lentik, gigi bertaring dan juga lesung pipi yang memberi kesan ketampanan dari sisi kanan dan kiri wajahnya.

"Hehh!! Ngapain lo bengong mulu sih Ziel?!. Lomba nya kan udah selesai, jalan jalan aja yuk" ajak Gita,

Salah satu teman yang pertama kali ku kenal didepan toilet sekolah beberapa hari lalu pada masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.

"Eh?... oke yuk! kemana?"

Ayo Git, Kinan sama Kanin kemana? Tadi nggak ikut kesini ya?" Tanya ku pada Gita

Memang saat ini kompetisi diadakan di salah satu gedung di tengah kota. Biasanya jika ada perlombaan perlombaan seperti ini pengurus inti dari OSIS selalu ikut hadir men suport sekolahnya.

Kinan, salah satu partner ku dalam mengurus organisasi. Dia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Osis di SMA Pelita. Ya. Itu adalah sekolahku juga.

Sedangkan Kanin, ia merupakan saudara kembar Kinan yang memiliki sikap sangat bertolak belakang dengan Kinan.

Kanin adalah seorang ya periang, cerewet, dan juga Disiplin. Sedangkan Kinan adalah perempuan yang dingin, tegas, dan tertutup.

Kanin menjabat sebagai Wakil Bendahara Osis. Sikap yang cerewet itu menjadi pendukung nya sebagai seorang bendahara yang keuangannya selalu tersusun rapi.

"Ya gimana bisa ikut, Ibu waketos terhormat... Disekolah kan ada event bazar. Kalo mereka dateng kesini, siapa yang bantu nge handle acara disekolah" Omel Gita padaku.

"ahhh iyaa, lupa gue. Terus sekarang kita kemana nih, udah sore juga. Ntar malem kan juga harus ke sekolah buat bantu nge handle acara PENSI" ucapku memperingati Gita yang sepertinya sedang ingin berjalan jalan menikmati senja di kota.

"Lahhh... Udah bentar doang kok, beli mcflurry di malioboro abis itu pulang deh" Pinta Gita dengan menunjukkan puppy eyes nya.

Dengan keadaan yang sangat lelah dan sedikit kecewa karena kalah lomba, aku pun menuruti permintaan Gita.

"Hmm.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unforgettable KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang