Fitriyani Puspitasari adalah wanita yang lahir dari keluarga sederhana. Dia baru saja menyelesaikan belajarnya di salah satu pondok pesantren yang jauh dari daerah tempat ia dan keluarganya tinggal.
Tak sedikit dari teman di pesantrennya itu pun selalu menanyakan alasannya yang rela sekolah jauh dari keluarganya itu.Fatimah:" Kenapa kamu sekolah hingga sejauh ini apalagi di sini tidak ada satupun keluargamu?" Tanya Fatimah dengan raut muka yang penuh tanya
"Aku hanya ingin menuruti apa yang orangtuaku inginkan, karena mereka ingin aku masuk ponpes sejak dulu tapi aku menolaknya dan mengatakan nanti saja saat aku sudah lulus SMP" jawabku menjelaskan.Di kelasku hanya ada tiga orang yang lulusan dari SMP dan salah satunya aku. Begitu sulit bagiku untuk mencerna pelajaran agama yang diberikan ustadz maupun ustadzah di sini karena latar belakangku yang hanya lulusan SMP.
Saat pertama kali aku masuk ke ponpes aku merasakan kenyamanan karena teman temanku begitu welcome denganku.
Setiap tahun ajaran baru pasti akan diadakan ospek. Ospek itu berjalan selama tiga hari dan Alhamdulillah aku mampu melewati hari hari yang melelahkan itu, penuh dengan tantangan dan kegembiraan.Akhirnya aku resmi menjadi seorang santriwati. Jadi aku baru tahu kalau ternyata yang menjadi pemegang peraturan itu ya para santriwatinya. Ada yang menjadi bagian ibadah, bahasa, keamanan, kebersihan, dan bagian yang paling ditakuti semua santriwati adalah bagian tarbiyah. Santriwati yang menjadi bagian bagian itu mereka akan menghukum bila ada yang melanggar peraturan yang sudah ditetapkan.
Ini adalah hidupku yang baru. Sekarang aku harus bangun pagi kemudian ke mushala untuk shalat berjamaah sangat berbeda denganku dulu yang jam 9 baru bangun, selesai shalat pergi ke kelas untuk mufradat. Baru kemudian kembali lagi ke asrama untuk mandi, memasak, dan kegiatan lainnya sebelum ke sekolah.
Aku benar benar merasa bahwa kehidupanku berubah sekarang,ya dulu aku bangun pagi sudah ada sarapan di meja, baju sekolahku sudah ada yang menyiapkan.
Dan Sekarang aku harus masak, mencari baju sendiri dan melakukan semuanya sendiri.Jam 7.30
Aku masuk kelas dan ini hari pertamaku sekolah. Setiap mata pelajaran kami akan disuruh maju ke depan untuk memperkenalkan diri. Tak terhitung sudah berapa kali aku maju untuk menyebut namaku dan biodataku.Aku sekolah hingga jam 15.15 kemudian kembali ke asrama untuk bersiap siap melaksanakan shalat ashar.
Ya begitulah rutinitasku selama aku berada di ponpes. Melelahkan namun penuh kehangatan dari kebersamaan.
Tak terasa waktu tiga tahun itu berjalan dengan sangat cepat meninggalkan kenangan akan manisnya suatu senyuman karena rasa nyaman yang dipenuhi dengan canda dan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Arrogant
JugendliteraturCerita ini menggambarkan sosok seorang wanita bernama Fitri yang dipertemukan dengan laki laki dingin yaitu Fery